Clabat adalah obat untuk mengatasi infeksi pada saluran pernapasan, saluran kemih, telinga, dan kulit. Obat ini mampu meredakan gejala akibat infeksi sekaligus membasmi penyebabnya sehingga proses penyembuhan dapat berlangsung lebih cepat.

Clabat mengandung zat aktif amoxicillin dan asam klavulanat. Obat ini bekerja dengan cara membunuh bakteri penyebab infeksi melalui kandungan amoxicillin, sementara asam klavulanat membantu menjaga efektivitas amoxicillin agar bakteri tidak menjadi kebal. 

Clabat

Produk Clabat

Clabat tersedia dalam 2 varian, yaitu:

Apa Itu Clabat

Bahan aktif Co-amoxiclav (Kombinasi amoxicillin dan asam klavulanat)
Golongan Obat resep
Kategori Antibiotik golongan penisilin
Manfaat Mengatasi berbagai infeksi bakteri, seperti infeksi pada saluran pernapasan, saluran kemih, kulit, tulang, sendi, gigi, dan telinga
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Clabat untuk ibu hamil  Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini.
Clabat untuk ibu menyusui Clabat dapat terserap ke dalam ASI dalam jumlah kecil dan kemungkinan tidak menimbulkan efek samping pada bayi. Bila Anda sedang menyusui, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Bentuk obat Kaplet salut selaput, sirup kering

Peringatan sebelum Menggunakan Clabat

Sebelum menggunakan Clabat, ketahui beberapa hal penting di bawah ini untuk memastikan obat ini aman dan efektif bagi Anda:

  • Sampaikan pada dokter jika Anda memiliki riwayat alergi, terutama terhadap amoxicillin, asam klavulanat, atau antibiotik sejenis.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita gangguan ginjal, penyakit liver, mononukleosis, atau sedang menjalani cuci darah.
    Jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan, pastikan dokter mengetahui kondisi ini sebelum mulai pengobatan.
  • Informasikan semua obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang Anda konsumsi, termasuk obat seperti allopurinol, methotrexate, probenesid, atau antikoagulan, untuk menghindari interaksi obat yang bisa merugikan.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai metode kontrasepsi alternatif jika Anda sedang menggunakan pil KB. Clabat bisa mengurangi efektivitas pil KB yang mengandung estrogen dan progesteron
  • Beri tahu dokter jika Anda akan atau baru saja mendapatkan vaksin bakteri hidup, seperti vaksin tifoid. Clabat dapat memengaruhi efektivitas vaksin tersebut.
  • Jangan memberikan Clabat kepada orang lain meskipun gejalanya terlihat sama.
  • Hindari aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, seperti mengemudi, jika Anda merasa pusing setelah menggunakan Clabat.
  • Segera temui dokter jika muncul reaksi alergi seperti ruam, sesak napas, bengkak di wajah atau tenggorokan, atau efek samping serius selama penggunaan obat.

Dosis dan Aturan Pakai Clabat

Dosis Clabat tergantung pada usia dan berat badan pasien, serta kondisi infeksi yang diderita. Berikut adalah penjelasannya:

Clabat kaplet

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun: 250 mg, 3 kali sehari. Dosis bisa ditambah sampai 500 mg, 3 kali sehari apabila infeksi yang terjadi cukup serius. 

Clabat sirop kering

  • Anak usia <12 tahun: 25–50 mg/kgBB, 3 kali sehari. Dosis bisa disesuaikan dengan keparahan gejala.

Pengobatan umumnya berlangsung antara 5 hingga 14 hari, tergantung pada tingkat keparahan infeksi.

Cara Menggunakan Clabat dengan Benar

Gunakan Clabat sesuai petunjuk dokter dan baca aturan pakainya. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa izin dokter.

Agar pengobatan berjalan efektif, penting untuk menggunakan Clabat sesuai petunjuk. Berikut adalah panduan cara pemakaian Clabat yang benar dan aman:

  • Minumlah Clabat saat makan, terutama jika Anda sering mengalami mengalami sakit perut.
  • Telan kaplet Clabat secara utuh dengan bantuan segelas air putih. Jangan membelah atau menggerus Clabat sediaan kaplet. 
  • Apabila diresepkan Clabat sirop kering, campurkan serbuk dengan air putih sesuai petunjuk penggunaan. Sebelum diminum, kocok botol obat dan gunakanlah alat takar yang terdapat dalam kemasan agar dosisnya sesuai.
  • Jika Anda lupa mengonsumsi Clabat, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Jangan menghentikan penggunaan Clabat secara tiba-tiba meski keluhan sudah membaik. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan anjuran dokter dapat membuat bakteri penyebab infeksi kebal terhadap pengobatan (resistensi antibiotik).
  • Simpan Clabat di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari sinar matahari langsung serta jauh dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan menggunakan Clabat yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Clabat sirop kering perlu disimpan di dalam lemari es. Buang obat jika sudah dibuka dan disimpan selama 14 hari.

Interaksi Clabat dengan Obat Lain

Clabat dapat menimbulkan efek interaksi di bawah ini jika digunakan bersama obat lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya reaksi alergi pada kulit jika digunakan bersama dengan allopurinol.
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika digunakan bersama dengan probenesid atau methotrexate.
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama dengan warfarin.
  • Penurunan efektivitas kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen dan progesteron.
  • Penurunan efektivitas obat jika digunakan bersama dengan tetrasiklin.
  • Peningkatan risiko terjadinya sindrom serotonin jika digunakan bersama dengan venlafaxine dan antidepresan lain.

Selalu konsultasikan ke dokter mengenai semua obat yang sedang Anda konsumsi untuk mencegah interaksi yang merugikan.

Efek Samping dan Bahaya Clabat

Penggunaan obat apa pun, termasuk Clabat, berisiko menimbulkan efek samping, terutama bila penggunaannya menyalahi dosis. Efek samping yang muncul bisa berupa:

  • Sakit kepala atau pusing.
  • Ruam atau gatal ringan pada kulit.
  • Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, diare, atau nyeri perut
  • Iritasi ringan pada area mulut atau vagina, seperti kemerahan, gatal, atau sariawan.

Hentikan penggunaan Clabat dan segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami efek samping serius, seperti:

  • Reaksi alergi berat, yang bisa berupa ruam parah, bengkak di wajah, bibir, atau mulut, serta sesak napas.
  • Masalah pada hati, ditandai dengan nyeri di perut kanan atas, kulit dan bagian putih mata menguning, atau warna urine menjadi gelap.
  • Gejala gangguan ginjal, seperti berkurangnya jumlah urine, pembengkakan di kaki atau tangan, dan lelah yang tidak biasa.
  • Diare yang berat atau tidak kunjung membaik.
  • Ruam kulit yang parah dan melepuh, sebagai tanda reaksi kulit serius.
  • Keputihan yang tidak biasa atau gatal di area kewanitaan.

Konsultasikan ke dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda atau memburuk. Anda bisa menggunakan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi Alodokter atau buat janji konsultasi di rumah sakit.