Claritin adalah obat untuk meredakan gejala alergi, seperti hidung meler, mata berair, bersin, hidung atau tenggorokan gatal. Obat yang tersedia dalam bentuk tablet dan sirop ini hanya boleh dikonsumsi berdasarkan resep dokter. 

Claritin mengandung loratadine, yang berfungsi untuk memblokir histamin, yaitu senyawa pemicu timbulnya reaksi alergi pada tubuh. Dengan kata lain, obat ini mampu meredakan gejala alergi pada kondisi rhinitis alergi, eksim, biduran, konjungtivitis alergi, gigitan serangga, hingga alergi makanan

Claritin

Claritin mudah diserap oleh tubuh dan dapat bekerja meredakan gejala alergi 10–20 menit setelah diminum. Kelompok obat antihistamin ini tidak dapat digunakan untuk meredakan gejala alergi serius.

Produk Claritin

Claritin memiliki 5 varian, yaitu 

  • Claritin 10 mg 10 tablet, yang setiap tabletnya mengandung 10 mg loratadine
  • Claritin 10 mg 100 tablet, dengan kandungan 10 mg loratadine pada setiap tabletnya.
  • Claritin sirop 5 mg 30 ml, dengan kandungan 5 mg loratadine pada setiap 5 ml
  • Claritin sirop 5 mg 60 ml, yang tiap 5 ml-nya mengandung 5 mg loratadine
  • Claritin sirop 5 mg 100 ml, yang mengandung 5 mg loratadine pada setiap 5 ml

Apa Itu Claritin

Bahan aktif  Loratadine 
Golongan Obat resep
Kategori Antihistamin
Manfaat Meredakan gejala alergi, termasuk biduran, rhinitis alergi, ruam kulit akibat alergi, atau konjungtivitis alergi 
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Claritin untuk ibu hamil  Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. 
Penggunaan obat ini pada ibu hamil harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Claritin untuk ibu menyusui Ibu menyusui boleh mengonsumsi Claritin selama dianjurkan oleh dokter. 
Bentuk obat Tablet dan sirop 

Peringatan sebelum Menggunakan Claritin

Penggunaan Claritin harus berdasarkan resep dokter, bisa dari hasil konsultasi langsung atau melalui chat. Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Claritin: 

  • Bicarakan kepada dokter mengenai alergi yang Anda miliki. Jangan minum obat ini jika Anda alergi terhadap kandungan loratadine.
  • Informasikan kepada dokter apabila Anda sedang atau pernah menderita penyakit hati, penyakit ginjal, fenilketonuria, asma, diabetes, epilepsi, atau penyakit lain yang berisiko menyebabkan kejang.
  • Beri tahu dokter jika Anda berencana untuk menjalani tes alergi selama memakai Claritin karena obat ini dapat membuat hasil tes tidak akurat.
  • Bicarakan dengan dokter terkait obat, suplemen, atau produk herbal lain yang sedang atau akan dikonsumsi selama menggunakan Claritin. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya interaksi obat.
  • Diskusikan dengan dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
  • Sampaikan kepada dokter ketika ingin memberikan obat ini kepada anak usia di bawah 6 tahun. 
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Claritin agar tidak terjadi sakit kepala dan kelelahan.
  • Jangan minum obat antihistamin lain tanpa seizin dokter selama mengonsumsi Claritin.
  • Pastikan untuk tidak berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan Claritin. Obat ini bisa menyebabkan kantuk.
  • Segera temui dokter bila timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum Claritin.

Dosis dan Aturan Pakai Claritin

Dokter akan menjelaskan dosis Claritin melalui sesi konsultasi. Dosis yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi, usia, dan respon pasien terhadap pengobatan. 

Berdasarkan sediaannya, berikut dosis umum dari Claritin: 

Tablet

  • Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun: 1 tablet, 1 kali sehari.

Sirop

  • Dewasa dan anak > 12 tahun: 10 ml (2 sendok takar), 1 kali sehari
  • Anak 2–12 tahun BB > 30kg: 10 ml (2 sendok takar), 1 kali sehari
  • Anak 2–12 tahun BB < 30kg: 5 ml (1 sendok takar), 1 kali sehari

Cara Menggunakan Claritin dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada kemasan obat sebelum mulai mengonsumsi Claritin. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter. 

Manfaat Claritin dalam meringankan gejala alergi akan bekerja dengan baik jika digunakan dengan benar. Berikut panduan cara menggunakannya:

  • Minumlah Claritin sebelum atau sesudah makan.
  • Untuk Claritin tablet, telan obat secara utuh dengan bantuan air putih. Apabila sulit untuk ditelan secara utuh, belah tablet menjadi dua sebelum diminum. Obat ini tidak boleh dihancurkan sebelum dikonsumsi.
  • Apabila hendak mengonsumsi Claritin sirop, kocok botolnya terlebih dahulu. Minumlah obat ini dengan menggunakan sendok takar atau gelas ukur yang sudah disediakan dalam kemasan agar dosisnya akurat.
  • Jika Anda lupa untuk mengonsumsi Claritin, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, jika jadwal konsumsi obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Simpan Claritin di tempat kering, sejuk, dan tidak terpapar sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Claritin dengan Obat Lain

Konsumsi Claritin bersama dengan obat, suplemen, atau produk herbal apa pun bisa memicu terjadinya interaksi obat. Efek interaksi obat yang mungkin muncul di antaranya:

  • Penurunan kadar Claritin ketika digunakan bersama budesonide, butalbital, carbamazepine, cortisone, dan rifampicin
  • Peningkatan kadar atau risiko terjadinya efek samping Claritin saat dikonsumsi dengan cimetidine, erythromycin, dan ketoconazole
  • Peningkatan efek samping amikasin dan amitriptyline
  • Peningkatan risiko terjadinya kantuk saat dipakai bersama dengan desflurane, diazepam, desloratadine, dimenhydrinate, doxylamine, atau doxepin.   

Jangan mengonsumsi Claritin dengan obat, suplemen, atau produk herbal lain secara sembarangan agar interaksi obat terhindarkan. Diskusikan dengan dokter jika ingin menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal apa pun selama menjalani terapi dengan Claritin. 

Efek Samping dan Bahaya Claritin

Layaknya obat dengan kandungan loratadine, Claritin juga dapat menyebabkan efek samping berupa: 

  • Kantuk atau lelah
  • Sakit kepala
  • Mulut kering
  • Mimisan
  • Gugup atau tidak bisa diam
  • Sakit perut
  • Muntah 

Efek samping tersebut biasanya dapat mereda dengan sendirinya. Namun, jika tidak kunjung membaik atau makin parah dan mengganggu aktivitas, konsultasikanlah dengan dokter. 

Segeralah ke IGD rumah sakit terdekat jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius berikut ini:

  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Sakit kepala parah
  • Pusing seperti akan pingsan