Clodronate adalah obat untuk menangani kadar kalsium dalam darah yang terlalu tinggi (hiperkalsemia) akibat kanker. Obat ini juga digunakan dalam penanganan nyeri tulang, atau kerusakan tulang akibat penyebaran kanker.

Clodronate termasuk dalam golongan obat bisfosfonat. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pengeroposan tulang dan pelepasan kalsium dari tulang akibat kanker. Cara kerja ini akan menurunkan kadar kalsium darah sekaligus menurunkan risiko terjadinya patah tulang dan meredakan nyeri tulang pada pasien kanker tertentu.

Clodronate - alodokter

Merek dagang clodronate: Actabone, Bonefos, Clodronate Disodium Tetrahydrate

Apa Itu Clodronate

Golongan Obat resep
Kategori Bisfosfonat
Manfaat Menangani hiperkalsemia, kerusakan tulang, atau nyeri tulang, yang berhubungan dengan penyebaran kanker (metastasis).
Digunakan oleh Dewasa
Clodronate untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.Obat ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil atau wanita usia reproduktif yang tidak menggunakan alat kontrasepsi dan mungkin hamil.Clodronate dapat terserap ke dalam ASI. Jangan menggunakan obat ini jika Anda sedang menyusui.
Bentuk Obat Tablet, kapsul, dan suntik

Peringatan Sebelum Menggunakan Clodronate

Ikuti anjuran dan saran dokter selama menjalani pengobatan dengan clodronate. Sebelum menggunakan obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Clodronate tidak boleh digunakan oleh pasien yang alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menderita masalah pencernaan, seperti mual, muntah, perut terasa panas (heartburn), sulit menelan, maupun kram atau sakit perut.
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki penyakit ginjal atau tukak lambung.
  • Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Informasikan kepada dokter jika sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Gunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan selama menggunakan obat ini. Konsultasikan dengan dokter mengenai metode kontrasepsi yang paling tepat untuk kondisi Anda.
  • Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah menggunakan clodronate.

Dosis dan Aturan Pakai Clodronate

Dosis clodronate akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan bentuk obatnya dan kondisi yang ingin ditangani, seperti dijelaskan di bawah ini:

Kondisi: Hiperkalsemia akibat kanker

Bentuk obat: Suntik

  • Dosis: 300 mg per hari. Obat akan diberikan melalui infus selama 2 jam hingga kadar kalsium normal. Durasi pengobatan 7 hari.
  • Dosis alternatif: 1.500 mg diberikan melalui infus selama setidaknya 4 jam.

Bentuk obat: Tablet atau kapsul

  • Clodronate tablet akan diberikan sebagai terapi lanjutan setelah pengobatan dengan clodronate suntik. Dosisnya 1.600–2.400 mg per hari, dibagi dalam 1–2 pemberian. Dosis maksimal 3.200 mg per hari.

Kondisi: Kerusakan tulang akibat penyebaran kanker ke tulang

Bentuk obat: Tablet atau kapsul

  • Dosis awal 1.600 mg per hari, dibagi dalam 1–2 kali pemberian. Dosis dapat ditingkatkan hingga maksimal 3.200 mg per hari.

Cara Menggunakan Clodronate dengan Benar

Clodronate suntik akan diberikan secara langsung oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter.

Untuk clodronate tablet atau kapsul, ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa seizin dokter.

Clodronate dalam bentuk tablet atau kapsul perlu dikonsumsi dengan utuh. Jangan mengigit atau menghancurkan obat. Clodronate perlu dikonsumsi dalam kondisi perut kosong, yaitu 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan. Jika Anda disarankan untuk mengonsumsi obat ini 1 kali sehari, konsumsilah segera setelah bangun tidur dengan segelas air.

Pastikan untuk selalu mengonsumsi clodronate dalam posisi duduk atau berdiri tegak untuk menghindari iritasi di saluran pencernaan. Jangan berbaring maupun bersender, atau mengonsumsi apa pun kecuali air putih, hingga minimal 1 jam setelah minum obat.

Usahakan untuk mengonsumsi clodronate secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya agar efek pengobatan maksimal. Bila perlu, pasang alarm di ponsel untuk membantu mengingatkan jadwal konsumsi obat. Jangan berhenti meminum obat ini kecuali atas instruksi dokter.

Jika lupa mengonsumsi clodronate, segera konsumsi begitu teringat. Namun, bila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Periksakan diri ke dokter secara rutin ketika menjalani terapi dengan clodronate. Hal ini agar kadar kalsium dalam darah dan efektivitas clodronate terpantau. Ikutilah jadwal kontrol yang ditentukan oleh dokter.

Simpan clodronate di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Clodronate dengan Obat Lain

Berikut ini adalah efek interaksi obat yang dapat terjadi jika menggunakan clodronate bersama obat lain:

  • Penurunan efektivitas clodronate jika dikonsumsi bersamaan atau berdekatan dengan antasida atau suplemen zat besi
  • Peningkatan risiko terjadinya hipokalsemia (rendahnya kadar kalsium dalam darah) jika digunakan dengan kortikosteroid, fosfat, diuretik loop, calcitonin, antibiotik golongan aminoglikosida
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan fungsi ginjal jika digunakan dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), terutama diclofenac

Tunggu setidaknya 2 jam setelah mengonsumsi clodronate untuk mengonsumsi obat lain, termasuk suplemen. Selain itu, mengonsumsi clodronate bersama makanan atau minuman selain air putih dapat menurunkan efektivitasnya.

Efek Samping dan Bahaya Clodronate

Efek samping yang dapat terjadi setelah menggunakan clodronate adalah:

  • Mual dan muntah
  • Diare atau buang air besar jadi lebih banyak dari biasanya
  • Iritasi mulut
  • Urine terlihat keruh

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau malah memburuk. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:

  • Lemas yang tidak biasa
  • Denyut jantung tidak beraturan
  • Bengkak di wajah, pergelangan kaki, atau tangan
  • Kesulitan atau sakit saat buang air kecil
  • Kejang
  • Kram di otot kaki atau tangan
  • Kram atau sakit perut
  • Sesak napas
  • Sakit tenggorokan atau terlihat luka di tenggorokan