Cortiment adalah obat untuk mengatasi radang saluran cerna, khususnya akibat kolitis ulseratif yang tergolong ringan hingga sedang. Obat yang tersedia dalam bentuk tablet pelepasan lambat ini dapat mengontrol peradangan dan mengurangi gejala yang menyertainya.
Budesonide dalam Cortiment bekerja dengan cara menekan respons alami tubuh ketika terjadi peradangan. Hasilnya, gejala nyeri atau diare akibat peradangan di saluran pencernaan dapat berkurang dan berangsur membaik.

Karena pelepasannya yang lambat dan terfokus di area usus, efek samping Cortiment umumnya lebih rendah dibandingkan obat golongan kortikosteroid lain. Namun, penggunaan obat ini tetap harus diawasi dokter untuk mencegah terjadinya efek samping dan memastikan efektivitas terapi.
Apa Itu Cortiment
| Bahan aktif | Budesonide |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Kortikosteroid |
| Manfaat | Menangani kolitis ulseratif ringan hingga sedang |
| Digunakan oleh | Dewasa |
| Cortiment untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Cortiment untuk ibu menyusui | Cortiment umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui. Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui dosis yang sesuai selama menyusui. |
| Bentuk obat | Tablet pelepasan lambat |
Peringatan sebelum Menggunakan Cortiment
Cortiment tidak boleh digunakan secara sembarangan. Penting bagi Anda untuk memperhatikan hal-hal berikut sebelum menggunakan obat ini:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang dimiliki. Cortiment tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap budesonide.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita diabetes, glaukoma, tekanan darah tinggi (hipertensi), osteoporosis, tukak lambung, katarak, tuberkulosis, atau penyakit liver.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Cortiment jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat.
- Sampaikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Cortiment jika direncanakan untuk menjalani tindakan medis, termasuk operasi gigi.
- Beri tahu dokter jika Anda berencana untuk melakukan vaksinasi selama menjalani pengobatan dengan Cortiment. Obat ini bisa memengaruhi efektivitas vaksin.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama Anda menjalani terapi dengan Cortiment. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping Cortiment.
- Hindari kontak erat dengan penderita penyakit infeksi yang mudah menular, seperti flu, cacar air, atau campak. Cortiment dapat melemahkan daya tahan tubuh sehingga meningkatkan risiko Anda tertular infeksi.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Segera temui dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius selama menggunakan Cortiment.
Dosis dan Aturan Pakai Cortiment
Secara umum, berikut adalah dosis Cortiment untuk mengobati kolitis ulseratif ringan hingga sedang:
- Dewasa: 9 mg, 1 kali sehari. Durasi pengobatan selama 8 minggu, atau sesuai anjuran dokter.
Cara Menggunakan Cortiment dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan obat sebelum minum Cortiment. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Perhatikanlah cara penggunaan Cortiment yang benar berikut ini:
- Cortiment bisa diminum sebelum atau setelah makan. Telan tablet lepas lambat secara utuh dengan bantuan air putih tanpa dibelah, dikunyah, atau dihancurkan terlebih dahulu.
- Apabila Anda lupa mengonsumsi Cortiment, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, jika waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
- Jangan minum Cortiment bersama buah dari tanaman sitrun, seperti grapefruit, khususnya dalam bentuk jus. Hal ini untuk mencegah terjadinya efek samping obat.
- Jangan berhenti menggunakan Cortiment tanpa seizin dokter karena dapat memperburuk kondisi. Jika terapi perlu dihentikan, dokter akan menurunkan dosis obat secara bertahap.
- Jangan mengonsumsi Cortiment yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
- Simpan Cortiment di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Cortiment dengan Obat Lain
Ada sejumlah interaksi antarobat yang mungkin terjadi jika Cortiment digunakan dengan obat lain. Efek interaksi tersebut adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping Cortiment jika digunakan bersama ketoconazole, itraconazole, atau clarithromycin
- Peningkatan risiko terjadinya hipokalemia bila digunakan dengan obat diuretik
- Penurunan efektivitas Cortiment jika digunakan dengan rifampicin, carbamazepine, antasida, atau cholestyramine
Untuk mencegah terjadinya interaksi obat yang berbahaya, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Cortiment bersama dengan obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Cortiment
Ada sejumlah efek samping yang mungkin muncul setelah menggunakan Cortiment, yaitu:
- Pusing atau sakit kepala
- Mudah lelah
- Nyeri perut
- Mual atau muntah
- Kembung
- Sakit punggung
- Tumbuh jerawat
- Hidung tersumbat, bersin, atau sakit tenggorokan
Hubungi dokter jika Anda mengalami keluhan di atas. Untuk mendapatkan penanganan awal yang cepat, berkonsultasilah melalui Chat Bersama Dokter. Melalui chat, dokter dapat memberikan pengobatan untuk mengatasi efek samping tersebut.
Hentikan penggunaan obat dan segera cari pertolongan dokter ke IGD rumah sakit terdekat bila terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Mudah memar atau berdarah
- Stretch mark di perut, paha, payudara, atau lengan
- Pembengkakan di pergelangan kaki
- Wajah bengkak
- Periode menstruasi tidak teratur
- Pandangan buram
- Perubahan suasana hati (mood swing) dan kondisi mental