Demam naik-turun tidak bisa dianggap sepele. Kondisi ini kemungkinan merupakan gejala dari penyakit infeksi, seperti tifus, malaria, atau demam berdarah. Jika terlambat ditangani, demam naik-turun akibat penyakit tersebut berisiko menimbulkan komplikasi serius.
Seseorang dikatakan mengalami demam jika suhu tubuhnya mencapat 38 derajat Celsius atau lebih. Demam naik-turun ditandai dengan kenaikan suhu tubuh yang terjadi secara fluktuatif. Demam bisa muncul hari ini, reda pada esok hari, kemudian muncul kembali sehari setelahnya. Demam juga bisa naik-turun sepanjang hari.
Penyakit Penyebab Demam Naik-Turun
Ada tiga penyakit yang umumnya menyebabkan demam naik-turun, yaitu:
Tifus
Tifus adalah penyakit infeksi yang mudah menular. Penyakit ini menular melalui konsumsi makanan atau minuman yang terinfeksi bakteri Salmonella, dan paling banyak ditemukan di wilayah dengan sanitasi buruk dan akses air bersih yang terbatas.
Biasanya pasien akan merasa tidak enak badan selama 7-14 hari setelah terinfeksi bakteri. Gejala lainnya yang juga akan muncul adalah nyeri perut, diare atau sulit buang air besar, lemas, dan demam tinggi hingga 39-40° Celcius.
Pola demam penyakit tifus cenderung naik-turun. Pada pagi hari, suhu tubuh bisa turun, lalu kembali naik sepanjang hari. Biasanya suhu demam akan semakin meningkat dari hari ke hari.
Penyakit tifus membutuhkan penanganan dari dokter. Karena jika tidak, gejala dapat bertambah parah dan berisiko menyebabkan komplikasi yang fatal.
Anda tidak perlu panik untuk menemukan dokter spesialis yang tepat. Kini, Anda bisa memilih untuk berkonsultasi dengan dokter piliha Anda. Yuk, segera temukan dokter spesalis pilihan Anda di website Alodokter.
Demam berdarah
Demam berdarah ditularkan oleh gigitan nyamuk A. aegypti yang terinfeksi virus dengue. Penyakit yang biasanya mewabah di musim hujan ini memiliki gejala awal berupa tubuh menggigil, muncul bintik-bintik kemerahan di kulit, dan wajah memerah, yang bisa berlangsung selama 2-3 hari.
Gejala khas dari demam berdarah adalah demam naik-turun dengan suhu yang tinggi selama 2-7 hari pertama. Puncak demam bisa mencapai 40° Celcius atau lebih. Setelah itu, suhu tubuh turun selama beberapa hari, kemudian naik lagi namun tidak setinggi sebelumnya.
Gejala yang juga akan muncul saat terjadi demam berdarah adalah sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, letih, mual, muntah, tidak nafsu makan, dan muncul perdarahan akibat penurunan jumlah trombosit, misalnya berupa mimisan.
Berbagai gejala tersebut umumnya muncul 4-7 hari setelah tubuh terinfeksi virus dengue dan berlangsung hingga 10 hari.
Malaria
Penyakit endemik di daerah tropis ini, termasuk di Indonesia, ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang membawa parasit penyebab malaria.
Gejala malaria biasanya muncul dalam waktu 7-15 hari setelah penderita digigit nyamuk yang membawa parasit malaria. Tapi ada juga yang gejalanya baru keluar satu tahun kemudian.
Gejala awal penyakit malaria adalah demam naik-turun, sakit kepala, tubuh berkeringat, panas dingin, muntah, dan terkadang disertai nyeri otot, diare, serta badan terasa tidak enak.
Pola demam naik-turun pada penyakit malaria berlangsung dalam siklus 24-72 jam, tergantung pada jenis parasit yang menginfeksi. Pada awal siklus ini, pasien akan merasa kedinginan dan menggigil. Setelah itu, akan muncul demam yang disertai rasa letih dan banjir keringat. Demam biasanya berlangsung selama 6-12 jam.
Selain ketiga penyakit di atas, demam naik-turun juga dapat disebabkan oleh penyakit infeksi lain, seperti COVID-19 atau infeksi virus Corona, brucellosis, leptospirosis, dan hepatitis viral, serta oleh sindrom demam periodik yang disebabkan oleh faktor keturunan.
Apa pun demam yang dialami, penting untuk selalu mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Hal ini karena saat demam, tubuh akan lebih banyak mengeluarkan cairan melalui keringat dan urine.
Untuk menjaga cairan tubuh lebih optimal, Anda dapat mengonsumsi air putih atau minuman isotonik elektrolit untuk meredakan demam. Kandungan ION yang terkandung di dalam minuman isotonik elektrolit dapat diserap tubuh dengan lebih cepat guna menggantikan cairan tubuh yang hilang melalui keringat. Dengan begitu, demam pun dapat segera teratasi.
Jika mengalami demam naik-turun, disertai gejala lain berupa batuk, sesak napas, dan lemas, segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyakit yang Anda derita. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes penunjang, seperti tes darah dan urine, untuk menentukan diagnosis.
Setelah penyebab demam naik-turun diketahui, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai untuk mengobati penyakit dan mencegah komplikasi yang berbahaya.