Dermasolon adalah obat oles golongan kortikosteroid yang mengandung bahan aktif fluocinolone acetonide. Dermasolon bermanfaat untuk meredakan gejala radang kulit pada sejumlah kondisi, termasuk eksim, dermatitis, dan psoriasis. 

Fluocinolone pada Dermasolon bekerja menghambat senyawa alami pencetus radang dan gatal pada kulit. Fluocinolone juga mampu mengecilkan pembuluh darah yang melebar sehingga bengkak di kulit berkurang. Berkat cara kerjanya, Dermasolon bisa meredakan keluhan berupa gatal-gatal, ruam, dan bengkak di kulit akibat peradangan.

Dermasolon

Produk Dermasolon

Dermasolon dapat ditemukan dalam tiga varian sediaan, yaitu:

Dermasolon merupakan obat resep sehingga penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter. 

Apa Itu Dermasolon

Bahan aktif Fluocinolone
Golongan Obat resep
Kategori  Kortikosteroid topikal
Manfaat Meredakan gatal-gatal dan gejala peradangan pada kulit
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia 1 tahun
Dermasolon untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping obat oles berbahan fluocinolone terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat oles ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Dermasolon untuk ibu menyusui Produk fluocinolone, seperti Dermasolon, umumnya aman untuk ibu menyusui selama digunakan dalam jangka pendek dan sesuai petunjuk dokter.
Pastikan bayi tidak bersentuhan langsung dengan area kulit Anda yang sedang diobati dengan Dermasolon.
Dermasolon termasuk obat kortikosteroid topikal yang kuat sehingga tidak untuk dipakai pada area payudara. Tanyakan kepada dokter perihal obat oles lain yang aman untuk digunakan pada payudara selama masa menyusui.
Bentuk obat Krim, salep, dan gel

Peringatan sebelum Menggunakan Dermasolon

Hal penting yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Dermasolon meliputi:

  • Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami iritasi atau alergi terhadap obat oles. Bila memungkinkan, beri tahu juga jenis obatnya. Dermasolon tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap fluocinolone.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah mengalami iritasi kulit setelah menggunakan obat lain yang tergolong kortikosteroid topikal, seperti desonide atau prednicarbate topikal.
  • Jangan menggunakan Dermasolon untuk mengobati infeksi kulit, jerawat, rosacea, gatal-gatal atau pruritus di sekitar alat kelamin dan anus, dermatitis perioral, atau ruam popok. Agar obat ini tepat guna, berkonsultasilah melalui Chat Bersama Dokter jika Anda memiliki keluhan tertentu pada kulit.
  • Diskusikan terlebih dahulu mengenai penggunaan Dermasolon ke dokter jika Anda memiliki diabetes, penyakit liver, atau gangguan kelenjar adrenal, seperti sindrom Cushing.
  • Mintalah saran dokter mengenai pemakaian Dermasolon jika terdapat kondisi yang menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial, misalnya meningitis, stroke, ensefalitis, cedera kepala, tumor otak, atau aneurisma otak.
  • Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Dermasolon jika terdapat luka bakar, luka tusuk, atau luka yang besar di area kulit yang akan diobati.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan produk herbal, suplemen, atau obat tertentu, termasuk obat oles lain. Jangan memakai obat lain pada kulit yang sedang diobati dengan Dermasolon, kecuali jika disarankan oleh dokter.
  • Hindari penggunaan Dermasolon pada anak, kecuali atas instruksi dokter. Hal ini karena anak-anak rentan mengalami efek samping dari fluocinolone.
  • Pastikan Anda memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
  • Segera hubungi dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping yang mengganggu setelah memakai Dermasolon.

Dosis dan Aturan Pakai Dermasolon

Untuk meredakan keluhan radang kulit, oleskan krim Dermasolon secara merata pada area kulit yang perlu diobati, 2–4 kali sehari atau sesuai petunjuk dokter.

Cara Menggunakan Dermasolon dengan Benar

Gunakanlah Dermasolon sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasan. Jangan menggunakan krim ini terlalu banyak atau terlalu sering, tetapi secukupnya saja sesuai aturan pakai. Penggunaan obat oles berbahan fluocinolone secara berlebihan dan dalam waktu yang lama bisa menimbulkan sindrom Cushing.

Berikut adalah panduan penggunaan Dermasolon yang benar:

  • Pastikan untuk mencuci tangan dan mengeringkannya sebelum menggunakan Dermasolon. Bersihkan dan keringkan area kulit yang akan diobati.
  • Oleskan Dermasolon tipis-tipis di area kulit yang perlu diobati hingga merata.
  • Jangan menutup atau membalut area yang diolesi Dermasolon dengan perban kecuali jika disarankan oleh dokter.
  • Jangan lupa untuk mencuci tangan setelah menggunakan Dermasolon, kecuali jika yang diobati area tangan.
  • Dermasolon hanya boleh digunakan di kulit. Bila obat tidak sengaja mengenai mata, atau bagian dalam hidung, mulut, vagina, maupun anus, segera bilas area tersebut dengan air bersih.
  • Jika lupa menggunakan Dermasolon, segera pakai obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal pemakaian berikutnya, tidak perlu mengoleskan obat ini lebih banyak pada pemakaian selanjutnya.
  • Hubungi dokter jika gejala radang kulit belum mereda meski sudah 2 minggu memakai Dermasolon. Guna memastikan kondisi kulit dan mendapat penanganan yang cepat, Anda bisa melakukan konsultasi online dengan dokter.
  • Segera ke dokter jika gejala radang di kulit makin parah sebelum 2 minggu.
  • Simpan Dermasolon di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari panas serta lembap. Jauhkan obat mata ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan gunakan Dermasolon yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.

Interaksi Dermasolon dengan Obat Lain

Belum diketahui efek interaksi yang bisa terjadi jika Dermasolon digunakan bersama dengan obat lain. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan fluocinolone dalam produk ini bisa berinteraksi dengan obat atau bahan aktif tertentu.

Agar aman, jangan mengoleskan Dermasolon bersama produk perawatan kulit atau obat oles lain pada area kulit yang sama, kecuali jika dianjurkan dokter.

Efek Samping dan Bahaya Dermasolon

Penggunaan obat oles berbahan fluocinolone, termasuk Dermasolon, dapat menimbulkan efek samping berupa iritasi pada kulit yang diolesi obat. Iritasi kulit ditandai dengan rasa gatal, kering, dan rasa panas. Umumnya, efek samping tersebut muncul pada awal pemakaian saja dan bisa hilang dalam beberapa hari.

Konsultasikan dengan dokter lewat chat jika efek samping yang muncul tidak membaik atau malah tambah parah. Hentikan penggunaan Dermasolon krim dan segera hubungi dokter jika muncul keluhan yang mengganggu, termasuk:

  • Stretch mark
  • Jerawat yang banyak
  • Folikulitis
  • Tumbuh bulu badan yang banyak atau hypertrichosis
  • Gejala infeksi kulit, seperti kemerahan, bengkak, dan benjolan berisi nanah
  • Perubahan warna pada area kulit yang diobati
  • Penumpukan lemak, terutama di bahu (buffalo hump) dan wajah (moon face)
  • Ruam kulit yang parah, mengi, bengkak di wajah atau kelopak mata, sesak napas, pusing berat seperti akan pingsan

Untuk mendapatkan respons yang cepat, Anda bisa melakukan konsultasi melalui Chat Bersama Dokter. Melalui chat, dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk meredakan efek samping. Namun, jika diperlukan pertolongan medis secepatnya, segeralah periksakan diri secara langsung ke dokter.