Diclofenac topikal adalah obat oles untuk meredakan gejala radang sendi, seperti nyeri dan bengkak di lutut, siku, pergelangan tangan, atau mata kaki. Obat ini juga mampu meringankan nyeri otot dan keseleo. Diclofenac topikal dijual bebas dalam sediaan gel dan emulgel (campuran emulsi dan gel).

Diclofenac topikal termasuk dalam kelompok obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Diclofenac bekerja menghambat prostaglandin yang memicu gejala radang saat terjadi kerusakan jaringan, cedera, atau luka. Dengan begitu, peradangan dan gejala yang menyertainya berangsur reda.

DiclofenacTopikal - Alodokter

Merek dagang diclofenac topikal: Aclonac, Dicoren, Erphalam, Flamar, Galtaren, Hotin DCL, Imoren, Megatic, Neo Rheumachyl Antiinflamation, Scantaran Gel, Simflamfas, Tavaren, Voltadex Gel, Voltaren, Voren, Zelona

Apa Itu Diclofenac Topikal

Golongan Obat bebas terbatas
Kategori Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Manfaat Meredakan nyeri dan peradangan pada sendi dan otot
Digunakan oleh Dewasa usia ≥18 tahun
Diclofenac topikal untuk ibu hamil Trimester 1 dan 2 kehamilan
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Trimester 3 kehamilan
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Diclofenac topikal untuk ibu menyusui Diclofenac gel atau emulgel dapat digunakan oleh ibu menyusui.
Jangan mengoleskan gel atau emulgel diclofenac pada area payudara. Jika Anda memakainya di payudara, pastikan area tersebut sudah dibersihkan sebelum menyusui bayi.
Bentuk obat Gel dan emulgel

Peringatan sebelum Menggunakan Diclofenac Topikal

Berikut adalah hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan diclofenac gel atau emulgel:

  • Jangan menggunakan diclofenac topikal jika alergi terhadap obat ini, aspirin, atau obat lain dari golongan OAINS, seperti ibuprofen atau naproxen. Jika ragu, beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki sebelum memakai obat ini.
  • Jangan memakai obat oles yang mengandung diclofenac jika baru saja atau berencana untuk menjalani operasi bypass jantung.
  • Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan diclofenac topikal jika sedang atau pernah menderita penyakit jantung, hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, stroke, penyakit liver, asma, penyakit ginjal, edema, anemia, atau polip hidung.
  • Jangan menggunakan diclofenac gel atau emulgel tanpa persetujuan dokter jika Anda sedang hamil. Obat oles ini tidak boleh digunakan saat hamil, terutama pada kehamilan trimester ketiga.
  • Hindari penggunaan obat oles yang mengandung diclofenac jika Anda sedang merencanakan kehamilan atau menjalani program hamil.
  • Konsultasikan dengan dokter mengenai pemakaian diclofenac topikal jika Anda sedang menggunakan obat tertentu, termasuk obat oles lain, produk herbal, dan suplemen. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Jangan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan diclofenac topikal karena bisa menyebabkan perdarahan saluran cerna.
  • Diskusikan dengan dokter sebelum menggunakan diclofenac topikal jika Anda berusia lebih dari 65 tahun. Orang lanjut usia lebih rentan mengalami perdarahan saluran cerna, gangguan ginjal, stroke, dan serangan jantung, saat memakai obat ini.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah memakai diclofenac gel maupun emulgel.

Dosis dan Aturan Pakai Diclofenac Topikal

Untuk meredakan gejala radang sendi maupun nyeri otot, oleskan diclofenac gel atau emulgel secukupnya pada area yang terasa sakit, 2–4 kali sehari sesuai kebutuhan.

Cara Menggunakan Diclofenac Topikal dengan Benar

Bacalah informasi yang tertera pada kemasan sebelum menggunakan diclofenac gel atau emulgel. Jangan mengoleskan obat ini terlalu banyak atau terlalu sering, tetapi secukupnya saja sesuai aturan pakai.

Berikut adalah cara menggunakan diclofenac topikal yang benar:

  • Cuci tangan dan bersihkan bagian tubuh yang akan diolesi obat, lalu keringkan.
  • Oleskan diclofenac gel atau emulgel secara merata pada bagian yang terasa nyeri. Cuci tangan sampai bersih setelah memakai diclofenac topikal, kecuali jika Anda menggunakan obat ini pada area tangan.
  • Hati-hati saat menggunakan diclofenac topikal. Jangan sampai obat ini mengenai mata, hidung, atau bagian dalam mulut. Jika terkena obat, segera bersihkan area tersebut dengan air mengalir.
  • Hindari mengoleskan diclofenac gel atau emulgel pada luka terbuka, atau kulit yang terkelupas maupun terinfeksi. Jangan menggunakan kosmetik atau produk perawatan lain pada area kulit yang diolesi obat ini.
  • Jangan membilas bagian yang diberi obat setidaknya sampai 1 jam setelah memakai diclofenac topikal. Tunggu hingga 10 menit sebelum menutup bagian kulit yang diberikan obat.
  • Gunakan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari selama menggunakan diclofenac topikal. Obat ini dapat menyebabkan kulit lebih mudah terbakar sinar matahari. Hubungi dokter jika muncul sunburn atau luka lepuh yang mengganggu.
  • Simpan diclofenac topikal di tempat bersuhu ruangan. Jangan menyimpannya ditempat yang panas dan lembap, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Manfaat diclofenac topikal untuk mengatasi gejala radang sendi biasanya dapat dirasakan setelah memakai obat ini 2 minggu. Oleh karena itu, jangan menghentikan pengobatan kurang dari waktu tersebut.

Interaksi Diclofenac Topikal dengan Obat Lain

Penggunaan diclofenac topikal bersama obat-obatan tertentu bisa menimbulkan interaksi obat berupa:

  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan pada liver jika digunakan bersama methotrexate
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan obat antidepresan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI), atau obat pengencer darah, seperti warfarin
  • Peningkatan risiko terjadinya keracunan lithium jika kedua obat digunakan bersamaan

Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan diclofenac topikal bersama obat lain.

Efek Samping dan Bahaya Diclofenac Topikal

Pemakaian diclofenac gel atau emulgel bisa menimbulkan iritasi atau kemerahan pada bagian yang diolesi obat. Periksakan diri Anda ke dokter jika efek samping tersebut tidak membaik atau makin parah.

Hentikan pemakaian diclofenac topikal dan segera cari pertolongan medis jika terjadi reaksi alergi obat atau timbul keluhan berikut ini:

  • Muncul ruam merah atau keunguan yang disertai luka lepuh pada bagian yang diolesi obat
  • Memar tanpa sebab yang jelas
  • Nyeri perut yang berat, urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat seperti tanah liat, atau kulit dan mata menguning (penyakit kuning)
  • Urine yang keluar sedikit atau tidak keluar sama sekali
  • BAB berdarah, muntah darah, atau muntah dengan ampas seperti bubuk kopi
  • Nyeri dada seperti tertekan yang bisa menjalar ke area rahang dan bahu, separuh tubuh mendadak lunglai atau mati rasa, dan bicara cadel atau tidak beraturan