Dislokasi siku adalah kondisi ketika tulang-tulang yang membentuk sendi siku bergeser atau terlepas dari posisi normalnya. Kondisi ini umumnya terjadi akibat cedera, seperti jatuh dengan posisi tangan menahan tubuh atau benturan kuat saat berolahraga. 

Sendi siku terbentuk dari tiga tulang, yaitu humerus (lengan atas), radius, dan ulna (lengan bawah). Ketiga tulang ini bertemu membentuk satu sendi yang memungkinkan lengan untuk menekuk dan memutar. Dislokasi siku terjadi ketika salah satu atau beberapa tulang tersebut keluar dari posisinya.

dislokasi siku

Umumnya, dislokasi siku menimbulkan keluhan nyeri hebat, pembengkakan, serta keterbatasan gerakan lengan. Kondisi ini juga tidak dapat ditangani secara mandiri dan perlu mendapatkan penanganan sesegera mungkin oleh dokter. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kerusakan permanen pada sendi dan jaringan di sekitarnya.

Penyebab Dislokasi Siku

Dislokasi siku umumnya disebabkan oleh cedera yang memberikan tekanan atau benturan kuat pada sendi siku. Inilah beberapa penyebab umum dislokasi siku:

  • Terjatuh dengan posisi tangan menahan tubuh
  • Benturan langsung pada siku
  • Cedera olahraga, terutama saat bermain sepak bola, basket, atau aktivitas ekstrem
  • Kecelakaan lalu lintas, misalnya tabrakan motor atau mobil
  • Gerakan memutar yang sangat kuat pada lengan

Pada anak-anak, dislokasi siku juga dapat terjadi akibat tarikan kuat pada lengan, misalnya saat anak ditarik tangannya secara tiba-tiba. Kondisi ini dikenal sebagai nursemaid's elbow. Namun, kondisi ini biasanya membuat tulang bergeser sebagian, bukan dislokasi total.

Selain penyebab di atas, dislokasi siku juga dapat terjadi akibat komplikasi dari patah tulang atau cedera berat di area lengan maupun bahu.

Faktor risiko dislokasi siku

Dislokasi siku dapat dialami siapa saja. Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan seseorang mengalami dislokasi siku, yaitu:

  • Berusia 1–4 tahun, karena ligamen dan sendi masih lunak
  • Sering berolahraga atau sering melakukan aktivitas fisik berat
  • Pernah mengalami cedera siku sebelumnya
  • Menderita kelainan pada jaringan ikat atau sendi yang membuat sendi menjadi lebih longgar
  • Memiliki kelainan bentuk tulang sejak lahir
  • Mengalami gangguan pada sendi, seperti artritis

Gejala Dislokasi Siku

Dislokasi siku dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, tergantung tingkat keparahannya. Gejala yang umum terjadi adalah:

  • Nyeri hebat di area siku segera setelah cedera
  • Bengkak dan perubahan bentuk pada siku
  • Kesulitan atau tidak dapat menekuk maupun meluruskan lengan
  • Siku tampak menonjol atau berubah posisi
  • Mati rasa atau kesemutan pada lengan dan jari
  • Kulit di sekitar siku terasa hangat atau terlihat memar

Kapan harus ke dokter

Jika Anda mengalami cedera pada lengan dan muncul gejala yang mengarah pada dislokasi siku, Anda dapat Chat Bersama Dokter di aplikasi Alodokter untuk mendapatkan arahan awal mengenai langkah penanganan yang aman sebelum memutuskan ke dokter.

Segera periksakan diri ke dokter atau langsung ke IGD bila:

  • Siku tampak berubah bentuk
  • Lengan sulit digerakkan atau tidak dapat digerakkan sama sekali
  • Nyeri sangat hebat
  • Tangan atau jari terasa mati rasa, dingin, atau tampak pucat
  • Cedera disertai perdarahan atau luka terbuka

Saat menunggu penanganan medis, upayakan menahan posisi lengan agar tidak banyak bergerak dan kompres dingin untuk membantu mengurangi pembengkakan.

Diagnosis Dislokasi Siku

Untuk mendiagnosis dislokasi siku, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta menanyakan riwayat cedera atau aktivitas yang menyebabkan cedera. Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan meliputi:

  • Foto Rontgen siku, untuk memastikan posisi tulang, menilai ada tidaknya patah tulang, dan melihat struktur sendi
  • CT scan, bila dicurigai cedera kompleks atau patah tulang yang sulit terlihat di foto Rontgen
  • MRI, untuk mendeteksi adanya kerusakan ligamen atau jaringan lunak di sekitar siku

Pengobatan Dislokasi Siku

Penanganan dislokasi siku bertujuan untuk mengembalikan posisi tulang, meredakan nyeri, serta memulihkan fungsi lengan. Beberapa metode penanganan yang umum meliputi:

Reduksi manual

Dokter akan mengembalikan posisi tulang siku secara perlahan menggunakan teknik khusus. Sebelum prosedur, pasien biasanya diberikan obat pereda nyeri, obat penenang, atau anestesi lokal untuk mengurangi ketidaknyamanan.

Imobilisasi

Setelah posisi siku kembali normal, dokter akan memasang splint atau sling selama beberapa hari hingga minggu, tergantung tingkat keparahan cedera. Tujuannya adalah membatasi gerakan agar jaringan kembali pulih.

Obat-obatan

Untuk meredakan keluhan, dokter dapat meresepkan beberapa obat kepada pasien. Beberapa obatnya adalah:

  • Obat pereda nyeri, seperti Paracetamol, agar nyeri berkurang
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), misalnya Voltaren, untuk meredakan peradangan pada sendi
  • Obat pelemas otot, seperti Sirdalud, mengurangi kekakuan dan kejang otot yang dapat memperberat rasa nyeri

Fisioterapi

Setelah fase akut, fisioterapi diperlukan untuk mengembalikan kekuatan, fleksibilitas, dan rentang gerak siku. Tanpa fisioterapi, sendi dapat menjadi kaku sehingga rentang gerakan diku menjadi terbatas.

Operasi

Operasi juga mungkin diperlukan apabila dislokasi disertai patah tulang, ligamen robek berat, sendi tidak stabil meski posisinya sudah dikembalikan, atau saraf atau pembuluh darah di area dislokasi mengalami cedera.

Selain beberapa penanganan di atas, pasien juga disarankan untuk melakukan hal berikut ini selama masa pemulihan:

  • Mengonsumsi obat pereda nyeri sesuai dengan anjuran dokter
  • Mengompres area siku dengan es sesuai arahan dokter
  • Menghindari aktivitas berat atau gerakan tiba-tiba pada lengan yang cedera

Komplikasi Dislokasi Siku

Dislokasi siku yang tidak segera atau tidak tepat ditangani dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:

  • Cedera saraf atau pembuluh darah di sekitar siku yang bisa menyebabkan mati rasa, kelemahan, bahkan gangguan sirkulasi
  • Kekakuan atau penurunan rentang gerak sendi siku dalam jangka panjang
  • Radang sendi atau artritis pada siku
  • Siku jadi mudah terlepas kembali
  • Otot lengan melemah akibat tidak banyak digerakkan terlalu lama

Pencegahan Dislokasi Siku

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko dislokasi siku adalah:

  • Gunakan alat pelindung saat olahraga atau melakukan aktivitas berisiko cedera.
  • Angkat atau tarik anak kecil secara perlahan, terutama di bagian lengan atau tangannya.
  • Hindari gerakan tiba-tiba atau memutar lengan secara paksa.
  • Lakukan pemanasan sebelum olahraga serta jaga fleksibilitas dan kekuatan otot lengan.
  • Rutin melakukan kontrol dan pengobatan jika memiliki masalah pada sendi.