Diuretik hemat kalium adalah obat untuk membuang kelebihan cairan di dalam tubuh melalui urine dengan tetap menjaga keseimbangan kadar kalium di dalam darah. Obat ini biasa digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

Diuretik hemat kalium bekerja dengan cara menghambat kerja hormon aldosteron dan menghambat pertukaran natrium dan kalium di ginjal. Cara kerja ini menyebabkan natrium yang dibuang melalui urine menjadi lebih banyak sekaligus menjaga kadar kalium dalam darah tetap seimbang.

Diuretik Hemat Kalium - alodokter_compress

Kadar natrium yang tinggi di urine akan menarik air dari tubuh sehingga jumlah air yang dibuang juga akan meningkat. Pembuangan air dan natrium dari dalam tubuh akan menyebabkan penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi.

Selain untuk mengatasi hipertensi, diuretik hemat kalium juga dapat digunakan untuk mencegah, mengobati, atau meringankan gejala, dari beberapa kondisi dan penyakit di bawah ini:

  • Asites akibat sirosis
  • Gagal jantung
  • Edema
  • Aldosteronisme (kelebihan aldosteron) akibat gangguan di kelenjar adrenal
  • Hirsutisme
  • Polycystic ovarian syndrome (PCOS)

Diuretik hemat kalium biasanya digunakan bersama obat diuretik jenis lain guna meningkatkan efektivitas, serta menjaga kadar kalium dalam darah tetap normal. Hal ini karena diuretik jenis lain umumnya menyebabkan penurunan kadar kalium dalam darah, bahkan bisa menyebabkan hipokalemia.

Peringatan Sebelum Menggunakan Diuretik Hemat Kalium

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan diuretik hemat kalium, antara lain:

  • Jangan mengonsumsi obat diuretik hemat kalium jika memiliki alergi terhadap obat ini. Selalu beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menderita hiperkalemia, gagal ginjal, atau penyakit Addison. Obat diuretik hemat kalium tidak boleh digunakan pada kondisi tersebut.
  • Beri tahu dokter mengenai obat-obatan yang Anda gunakan sebelum dan selama menggunakan diuretik hemat kalium, terutama suplemen kalium, obat antihipertensi golongan ACE inhibitor, atau ARB. Penggunaan diuretik hemat kalium bersama obat-obat tersebut bisa menyebabkan hiperkalemia.
  • Informasikan kepada dokter jika pernah atau sedang mengalami gangguan elektrolit, dehidrasi, penyakit liver, diabetes, atau penyakit ginjal.
  • Batasi konsumsi makanan yang kaya akan kalium, seperti pisang atau kentang. Bila perlu, konsultasikan dengan dokter gizi mengenai pola makan yang baik bagi Anda selama menggunakan obat ini.
  • Beri tahu dokter jika sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Jangan langsung mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi obat diuretik hemat kalium, karena obat ini dapat menyebabkan pusing.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan obat diuretik hemat kalium sebelum menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi atau perawatan gigi.
  • Periksakan diri ke dokter jika mengalami kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi, seperti muntah-muntah atau diare, selama mengonsumsi diuretik hemat kalium.
  • Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan obat diuretik hemat kalium.

Efek Samping dan Bahaya Diuretik Hemat Kalium

Diuretik hemat kalium jarang menyebabkan efek samping terjadi jika dikonsumsi dalam dosis rendah. Namun, mengingat obat ini menahan pembuangan kalium dari tubuh, maka efek samping hiperkalemia dapat terjadi.

Hiperkalemia bisa menimbulkan gejala berupa:

  • Lemah otot
  • Kesemutan atau mati rasa
  • Jantung berdebar atau palpitasi
  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Mual atau muntah

Beberapa efek samping lain yang juga bisa timbul akibat penggunaan diuretik hemat kalium adalah:

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Kantuk
  • Diare atau malah sembelit
  • Hilang nafsu makan
  • Tubuh terasa lelah
  • Mulut kering
  • Perut mulas, nyeri, atau kram
  • Ruam kulit
  • Pertumbuhan rambut secara berlebihan

Periksa ke dokter jika efek samping yang telah disebutkan di atas tidak kunjung reda atau malah bertambah parah. Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi atau efek samping serius berikut ini:

  • Dehidrasi dan gangguan elektrolit, yang ditandai dengan rasa haus berlebih, kram otot, lemas, pusing berat, jantung berdebar, linglung, kejang, pingsan
  • Gangguan fungsi ginjal, yang ditandai dengan jarang berkemih, warna urine pekat
  • Warna mata dan kulit berwarna kekuningan
  • Mual muntah yang tidak kunjung berhenti
  • Ginekomastia
  • Menstruasi tidak teratur atau perdarahan vagina di luar siklus menstruasi
  • Disfungsi ereksi
  • Memar atau perdarahan yang tidak wajar
  • Muntah dengan ampas seperti bubuk kopi
  • Ataksia

Jenis, Merek Dagang, dan Dosis Diuretik Hemat Kalium

Berikut adalah obat yang termasuk dalam golongan obat diuretik hemat kalium, beserta merek dagang dan dosisnya:

Amiloride

Bentuk sediaan: Tablet

Merek dagang: Lorinide mite

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat amiloride.

Eplerenone

Bentuk sediaan: Tablet

Merek dagang:  -

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat eplerenone.

Spironolactone

Bentuk sediaan: tablet

Merek dagang: Aldactone, Carpiaton, Letonal, Spirola, Spironolactone

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat spironolactone.