Kemunculan COVID-19 varian Omicron menimbulkan keresahan tersendiri di tengah masyarakat. Hal ini karena varian baru virus Corona tersebut diketahui dapat menular dengan cepat. Namun, Anda tidak perlu cemas, sebab vaksin COVID-19 dinilai cukup efektif untuk mengurangi risiko penularannya.

Varian Omicron (B.1.1.529) merupakan salah satu hasil mutasi virus Corona yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan pada November 2021. Varian ini telah ditetapkan oleh WHO sebagai jenis varian COVID-19 yang perlu diwaspadai (variant of concern) karena tingkat penularannya tinggi.

Efikasi Vaksin COVID-19 terhadap Varian Omicron - Alodokter

Tak hanya itu, bukti awal menunjukkan bahwa varian Omicron memiliki risiko lebih tinggi menyebabkan infeksi berulang dibandingkan dengan variant of concern lainnya, seperti varian Delta.

Efikasi Vaksin COVID-19 terhadap Varian Omicron

Sejauh ini, beberapa data menyebutkan bahwa virus Corona varian Omicron memang bisa menular dengan lebih cepat dan berisiko menyebabkan COVID-19 berulang.

Namun, berbagai laporan kasus yang sudah terkumpul menunjukkan bahwa kebanyakan kasus infeksi virus Corona varian Omicron menimbulkan gejala COVID-19 ringan atau bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali.

Selain itu, penelitian awal juga menunjukkan bahwa vaksinasi COVID-19 dosis lengkap jenis apa pun diketahui masih mampu memberikan perlindungan terhadap COVID-19 varian Omicron.

Vaksin COVID-19 dosis lengkap juga dinilai memiliki efikasi yang cukup baik dalam mengurangi risiko seseorang terkena COVID-19 gejala berat atau bahkan kematian akibat COVID-19.

Oleh karena itu, berbagai institusi kesehatan di seluruh dunia, seperti WHO, CDC, dan Kementerian Kesehatan RI, mengimbau masyarakat untuk tetap menjalani protokol kesehatan dengan ketat untuk menanggulangi dan mengurangi risiko penyebaran COVID-19 varian Omicron.

Selain itu, pemberian vaksin booster COVID-19 juga direkomendasikan untuk memperkuat reaksi kekebalan tubuh terhadap COVID-19 varian Omicron.

Namun, pemberian vaksin booster ini lebih diprioritaskan untuk kelompok berisiko tinggi, seperti para tenaga kesehatan, orang berusia lanjut, penderita penyakit komorbid, atau orang dengan kondisi imunodefisiensi.

Pencegahan COVID-19 dan Cara Menjaga Imun Tubuh

Anda tidak perlu terlalu cemas terhadap kedatangan COVID-19 varian Omicron, sebab ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan dan penyebarannya, yaitu:

1. Melakukan vaksinasi COVID-19

Mengingat vaksin COVID-19 masih dapat memberikan perlindungan terhadap virus Corona varian apa pun, termasuk Omicron, serta mengurangi risiko munculnya COVID-19 gejala berat, Anda dianjurkan untuk mengikuti program vaksinasi COVID-19 secara lengkap.

Selain dapat membentuk kekebalan tubuh terhadap virus Corona, vaksinasi ini juga bertujuan untuk membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity. Dengan terbentuknya kekebalan kelompok yang memadai, risiko penularan virus Corona pun diharapkan bisa menurun.

2. Berolahraga secara rutin

Untuk mengurangi risiko penularan COVID-19, Anda juga perlu meningkatkan daya tahan tubuh dengan rutin berolahraga atau melakukan aktivitas fisik minimal selama 30 menit setiap hari.

Tak hanya dapat memperkuat imunitas tubuh, olahraga rutin juga penting dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh tetap prima.

3. Mencukupi waktu istirahat

Kebiasaan kurang tidur juga dapat memengaruhi daya tahan tubuh. Hal ini karena saat tidur, tubuh akan memproduksi protein sitokin yang berperan dalam melawan infeksi atau peradangan. Bila Anda kurang tidur, produksi protein ini pun akan menurun sehingga tubuh rentan terkena penyakit.

Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk selalu mencukupi waktu tidur setidaknya 7–9 jam setiap malamnya guna menjaga imunitas tubuh.

4. Mengonsumsi makanan bernutrisi

Konsumsi makanan bernutrisi dengan menerapkan balanced diet sangatlah penting dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh. Pola makan ini dilakukan dengan memperhatikan keseimbangan asupan nutrisi, seperti karbohidrat, lemak, protein, serta berbagai jenis vitamin dan mineral.

Beberapa jenis makanan bergizi yang termasuk dalam balanced diet adalah gandum utuh, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, telur, ikan, daging rendah lemak, susu dan produk olahannya, serta buah-buahan.

Tak hanya menjaga imunitas tubuh, konsumsi makanan bergizi melalui balanced diet juga dapat mencegah Anda dari berbagai jenis penyakit.

5. Mengonsumsi buah tinggi vitamin C

Vitamin C diketahui memiliki sifat antioksidan dan mampu meningkatkan imunitas tubuh. Jenis vitamin ini dapat Anda temukan di berbagai jenis makanan, termasuk buah-buahan.

Ada beragam jenis buah tinggi vitamin C, seperti jeruk, lemon, dan kiwi. Namun, salah satu buah yang dikenal sebagai sumber vitamin C terbaik adalah jambu biji. Bahkan, kandungan vitamin C di dalam buah ini lebih banyak daripada buah lainnya.

Di dalam 1 buah jambu biji berukuran sedang atau setara 55 gram, terkandung sekitar 125 gram vitamin C. Tak hanya vitamin C, jambu biji juga kaya akan vitamin A, antioksidan, serat, dan beragam mineral yang baik untuk mendukung kesehatan dan daya tahan tubuh.

Anda dapat mengonsumsi jambu biji secara langsung setelah dibersihkan atau diolah menjadi jus. Anda juga dapat mengonsumsi jus jambu biji kemasan yang lebih praktis dan tentunya higienis.

Jika diperlukan, Anda juga dapat mengonsumsi suplemen vitamin atau multivitamin untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dan menjaga daya tahan tubuh. Namun, bila Anda ingin mengonsumsi suplemen vitamin tertentu, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu, ya.

Selain memperkuat daya tahan tubuh dengan beragam cara di atas, Anda juga harus disiplin menerapkan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker saat berada di luar rumah, mencuci tangan secara teratur, hingga menjaga jarak fisik dengan orang lain dan menghindari kerumunan.

Jika Anda mengalami gejala COVID-19, seperti demam, batuk, sesak napas, dan sakit tenggorokan, segera lakukan isolasi mandiri dan hubungi hotline COVID-19 di 119 ext. 9 untuk mendapatkan arahan lebih lanjut. Agar lebih jelas, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui chat di aplikasi ALODOKTER.