Eksoftalmus adalah kondisi di mana bola mata menonjol ke luar secara abnormal, sehingga mata tampak seperti melotot. Kondisi ini bisa terjadi pada salah satu mata maupun kedua mata, dan paling sering disebabkan oleh kelebihan hormon tiroid.
Selain penyakit tiroid, eksoftalmus pada orang dewasa dapat disebabkan oleh cedera dan tumor di rongga mata. Sementara pada anak-anak, eksoftalmus paling sering disebabkan oleh selulitis orbita.
Eksoftalmus atau proptosis membuat mata sulit berkedip sehingga mengakibatkan kornea mata tidak dapat terlumasi dengan baik. Jika tidak tertangani, eksoftalmus dapat menyebabkan komplikasi berupa luka di kornea, penurunan ketajaman penglihatan, hingga kebutaan.
Penyebab Eksoftalmus
Eksoftalmus terjadi karena adanya pembengkakan di isi rongga mata atau akibat ada tumor di dalam rongga mata.
Pembengkakan isi rongga mata paling sering disebabkan oleh penyakit Grave, yaitu penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid. Penyakit ini menyebabkan kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid secara berlebihan (hipertiroidisme).
Pada penyakit Grave, selain menyerang kelenjar tiroid, sel-sel imun juga dapat menyerang isi rongga mata. Akibatnya, isi rongga mata, seperti otot dan jaringan lunak di sekitar bola mata, membengkak sehingga membuat mata tampak menonjol.
Selain penyakit Grave, eksoftalmus juga dapat disebabkan oleh penyakit atau kondisi lain, seperti:
- Glaukoma kongenital
- Selulitis orbita
- Tumor di rongga mata, misalnya neuroblastoma di mata atau sarkoma mata
- Cedera pada mata, terutama jika cedera tersebut menyebabkan perdarahan di dalam rongga mata
Gejala Eksoftalmus
Seperti yang disebutkan sebelumnya, gejala utama eksoftalmus adalah penonjolan pada satu atau kedua bola mata sehingga terlihat penderita seperti melotot. Selain itu, penderita eksoftalmus juga bisa mengalami gejala berupa:
- Tekanan atau rasa sakit di mata
- Kelopak mata membengkak
- Sulit menggerakkan bola mata atau berkedip
- Mata kering, merah, atau berair
- Rasa seperti ada yang mengganjal ketika menggerakkan mata
- Mata sensitif terhadap cahaya
- Penglihatan kabur atau penglihatan ganda
Kapan harus ke dokter
Segera ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas. Anda juga harus segera ke IGD rumah sakit terdekat jika mengalami gejala-gejala seperti:
- Mata merah atau sakit mata
- Sakit kepala parah
- Pandangan kabur atau melihat benda menjadi ganda
- Demam
- Eksoftalmus yang berdenyut
Anda juga harus segera membawa anak atau bayi Anda ke dokter jika ia mengalami eksoftalmus.
Diagnosis Eksoftalmus
Untuk mendiagnosis eksoftalmus, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala dan riwayat penyakit pasien. Setelah tanya jawab, dokter akan melakukan pemeriksaan mata.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan menggunakan slit lamp (lampu celah). Pemeriksaan ini dilakukan dengan memeriksa struktur mata bagian depan, untuk mendeteksi adanya kelainan. Selain itu, dokter akan menilai gerakan bola mata.
Jika dokter mencurigai eksoftalmus terjadi karena penyakit tiroid, dokter juga akan meraba leher pasien untuk memeriksa kelenjar tiroid.
Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:
- Exophtalmometry, untuk mengukur seberapa jauh bola mata keluar dari rongga mata
- Tes darah, untuk mengukur kadar hormon tiroid dan tanda-tanda infeksi
- CT scan dan MRI mata, untuk melihat tumor, kerusakan di mata, atau pembengkakan di dalam rongga mata
Pengobatan Eksoftalmus
Pengobatan eksoftalmus bertujuan untuk meredakan gejala dan mengatasi penyebab yang mendasarinya. Dokter dapat memberikan suntik kortikosteroid atau obat tetes mata untuk mengurangi peradangan. Obat tetes mata juga bisa diberikan untuk mengatasi mata kering.
Pasien juga akan disarankan untuk mengenakan kacamata hitam, untuk melindungi mata dari paparan sinar ultraviolet dan polutan yang dapat mengiritasi mata.
Jika eksoftalmus disebabkan oleh penyakit tiroid, dokter dapat memberikan obat-obatan, seperti teprotumumab dan methimazole. Dokter juga dapat menyarankan terapi radiasi dan operasi pengangkatan sebagian atau seluruh tiroid.
Sementara jika eksoftalmus disebabkan oleh tumor, operasi pengangkatan tumor, radioterapi, kemoterapi, atau imunoterapi, juga dapat dilakukan oleh dokter.
Selain memberikan pengobatan, dokter akan menyarankan pasien yang merokok untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Hal ini karena rokok dapat mengurangi efektivitas pengobatan eksoftalmus.
Komplikasi Eksoftalmus
Eksoftalmus yang tidak diobati dapat menyebabkan beberapa komplikasi berikut:
- Penglihatan ganda yang permanen
- Kerusakan kornea akibat tidak dapat mengedip
- Kerusakan saraf mata
- Buta
Pencegahan Eksoftalmus
Beberapa upaya yang dapat Anda lakukan untuk mencegah eksoftalmus adalah:
- Menjalani kontrol dan berobat rutin jika menderita penyakit tiroid atau penyakit autoimun lainnya
- Menjalani pemeriksaan mata rutin 1–2 tahun sekali
- Berhenti merokok
- Menjalani pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah infeksi
- Memeriksakan gigi secara rutin, untuk mencegah infeksi yang dapat menyebar dan menjadi selulitis orbita