Epoetin beta adalah obat untuk menangani anemia pada pasien gagal ginjal kronis, baik yang belum maupun sudah menjalani cuci darah. Epoetin beta juga digunakan untuk mencegah anemia pada bayi yang terlahir prematur.

Epoetin beta merupakan tiruan dari hormon eritropoietin yang berfungsi untuk memicu produksi sel darah merah di sumsum tulang. Perlu diketahui bahwa obat ini tidak dapat digunakan untuk mengatasi anemia akibat kemoterapi.

Epoetin beta - alodokter

Epoetin beta diberikan melalui suntikan yang hanya boleh dilakukan oleh dokter.

Merek dagang epoetin beta: Mircera, Recormon

Apa Itu Epoetin Beta

Golongan Obat resep
Kategori Erythropoiesis-stimulating agents
Manfaat Mengobati anemia pada pasien gagal ginjal kronis

Mencegah anemia of prematurity

Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
 

 

Epoetin beta untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Belum diketahui secara pasti apakah epoetin beta dapat terserap melalui ASI. Beri tahu dokter jika Anda sedang menyusui sebelum menggunakan obat ini.
Bentuk Suntik

Peringatan Sebelum Menggunakan Epoetin Beta

Epoetin beta hanya boleh digunakan sesuai dengan resep dokter. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat ini adalah:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Epoetin beta tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita hipertensi yang belum terkontrol dengan obat, atau jika Anda mendapatkan kemoterapi untuk kanker. Epoetin beta tidak boleh diberikan kepada pasien dengan kondisi tersebut.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang memiliki trombositosis, penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, trombosis vena dalam, atau emboli paru.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita kejang, epilepsi, penyakit liver, atau anemia defisiensi besi, asam folat, atau vitamin B12.
  • Informasikan kepada dokter jika sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter mengenai semua obat yang sedang Anda konsumsi, termasuk suplemen dan obat herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda menjalani terapi dengan epoetin beta sebelum menjalani operasi apa pun, terutama operasi jantung.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi epoetin beta.

Dosis dan Aturan Pakai Epoetin Beta

Epoetin beta akan diberikan melalui suntik pembuluh darah (intravena/IV) atau disuntikkan ke bawah kulit (subkutan/SC) oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Dosis epoetin beta akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan tujuan pengobatan dan kondisi yang dialami pasien.

Secara umum, berikut ini adalah rincian dosis epoetin beta:

Tujuan: Mengobati anemia pada pasien gagal ginjal kronis

Dewasa

  • Dosis suntik SC: 60 unit/kgBB per minggu, selama 4 minggu. Dosis bisa dibagi menjadi 3–7 kali dalam seminggu.
  • Dosis suntik IV: Dosis awal 40 unit/kgBB 3 kali seminggu, selama 4 minggu. Dosis bisa ditingkatkan hingga 80 unit/kgBB 3 kali per minggu.

Anak-anak

  • Dosis ditentukan oleh dokter, tergantung pada dosis obat penambah darah yang sebelumnya digunakan oleh anak.

Tujuan: Mengobati anemia of prematurity

  • Dosis suntik SC: 250 unit/kgBB 3 kali seminggu. Pengobatan dilakukan selama 6 minggu.

Cara Menggunakan Epoetin Beta dengan Benar

Epoetin beta hanya boleh diberikan oleh dokter atau petugas medis dalam pengawasan dokter di rumah sakit. Ikuti saran dan anjuran dokter selama menjalani terapi dengan epoetin beta.

Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama menjalani pengobatan dengan epoetin beta, Anda mungkin akan diminta untuk melakukan pemeriksaan atau tes darah.

Perlu diketahui bahwa penderita hipertensi atau gangguan ginjal perlu menjalani diet atau penyesuaian dosis yang ditentukan oleh dokter sehingga tekanan darah lebih terkontrol. Tekanan darah yang terkontrol dapat menurunkan risiko terjadinya efek samping akibat epoetin beta.

Interaksi Epoetin Beta dengan Obat Lain

Ada beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi bila epoetin beta digunakan bersama obat-obat tertentu, yaitu:

  • Penurunan efektivitas ACE inhibitor atau ARB dalam menurunkan tekanan darah dan meningkatkan risiko terjadinya hiperkalemia
  • Peningkatan risiko terjadinya gumpalan darah yang berbahaya jika digunakan bersama lenalidomide, pomalidomide, atau thalidomide
  • Peningkatan tekanan darah jika digunakan bersama ciclosporin

Efek Samping dan Bahaya Epoetin Beta

Efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi epoetin beta antara lain:

  • Sakit kepala
  • Badan terasa nyeri
  • Muntah
  • Sakit punggung
  • Otot kaku atau tegang
  • Tekanan darah meningkat
  • Sembelit atau malah diare

Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau makin parah. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius di bawah ini:

  • Sakit kepala yang berat
  • Kejang
  • Gejala anemia kambuh atau makin berat, ditandai dengan pucat, mudah lelah, atau jantung berdebar
  • Gagal jantung, yang bisa ditandai dengan gejala berupa sesak napas, bengkak di kaki, berat badan yang naik
  • Nyeri, bengkak, dan kemerahan di tungkai
  • Nyeri dada kiri yang menjalar ke lengan, punggung, dagu, disertai keringat dingin dan mual
  • Mati rasa atau lemah otot pada satu sisi tubuh yang terjadi secara tiba-tiba