Frozen shoulder adalah kondisi ketika bahu terasa kaku dan nyeri, sehingga pergerakan sendi menjadi sangat terbatas dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Masalah ini berkembang secara perlahan dan bisa berlangsung selama berbulan-bulan jika tidak segera ditangani.

Frozen shoulder atau adhesive capsulitis umumnya berkembang dalam tiga tahapan, mulai dari rasa nyeri ringan dan sedikit kaku hingga bahu hampir tidak bisa digerakkan sama sekali. Banyak orang mengira masalah ini disebabkan oleh penggunaan bahu yang berlebihan, padahal frozen shoulder lebih sering muncul akibat jarang menggerakkan bahu.

Frozen Shoulder, Penyebab Bahu Sulit Digerakkan - Alodokter

Kondisi ini paling sering ditemui pada orang berusia di atas 40 tahun, terutama perempuan, serta pada penderita penyakit tertentu, seperti diabetes dan gangguan tiroid. Frozen shoulder tidak hanya membuat gerakan sehari-hari menjadi sulit, tetapi juga dapat berlangsung lama dan memengaruhi kualitas hidup.

Mengenal Gejala Frozen Shoulder

Gejala frozen shoulder biasanya muncul perlahan dan bisa memburuk dalam hitungan bulan. Berikut ini adalah beberapa tanda yang perlu diwaspadai:

  • Kaku pada sendi bahu yang makin berat dari waktu ke waktu hingga sulit mengangkat atau memutar lengan
  • Nyeri pada bahu, terutama saat digerakkan
  • Pergerakan bahu sangat terbatas sampai sulit mengangkat barang, memakai pakaian, bahkan menyisir rambut
  • Pegal yang menetap meski bahu tidak digunakan

Frozen shoulder umumnya berkembang melalui tiga tahap, yaitu:

  • Tahap freezing: Nyeri makin berat, bahu makin kaku dan gerakan semakin terbatas
  • Tahap frozen: Kaku pada bahu mencapai puncaknya, namun nyeri mulai berkurang
  • Tahap thawing: Kondisi bahu perlahan membaik dan gerakan kembali normal

Setiap tahapannya bisa berlangsung selama beberapa bulan. Freezing stage biasanya berlangsung selama 2–9 bulan, frozen stage bisa bertahan selama 4–12 bulan, dan thawing stage berlangsung selama 5–24 bulan.

Berbagai Penyebab Frozen Shoulder

Sendi bahu memiliki kapsul pembungkus yang terdiri dari jaringan ikat yang saling berhubungan. Kapsul ini berfungsi untuk melindungi dan menghubungkan tulang, ligamen, serta tendon yang membentuk sendi bahu.

Frozen shoulder dapat terjadi ketika kapsul pelindung ini meradang, sehingga menebal dan kaku. Akibatnya, pergerakan sendi bahu menjadi terbatas.

Ada beberapa faktor yang diduga dapat menyebabkan kapsul pelindung bahu menjadi kaku dan mengeras, antara lain:

Frozen shoulder bisa menyerang siapa saja. Namun, wanita yang berusia 40–60 tahun lebih rentan mengalami kondisi ini.

Penanganan Frozen Shoulder

Frozen shoulder yang tidak segera ditangani dapat membuat aktivitas penderitanya terganggu. Kondisi ini biasanya dapat langsung dikenali oleh dokter melalui pemeriksaan fisik dan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti foto Rontgen, MRI, atau USG.

Setelah dipastikan pasien menderita frozen shoulder, dokter akan memberikan penanganan untuk meringankan gejala. Berikut ini adalah beberapa penanganan frozen shoulder oleh dokter:

1. Obat antinyeri

Sebagai pengobatan awal untuk frozen shoulder, dokter biasanya akan meresepkan obat antinyeri. Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi zat kimia dalam tubuh yang menyebabkan peradangan pada sendi bahu. Dengan begitu, nyeri akibat frozen shoulder dapat berkurang.

Beberapa obat yang termasuk ke dalam kelompok obat antinyeri yang diresepkan oleh dokter untuk mengatasi frozen shoulder adalah paracetamol dan ibuprofen

2. Fisioterapi

Fisioterapi biasanya direkomendasikan oleh dokter ketika nyeri bahu sudah mulai mereda. Tujuannya adalah untuk mengembalikan fungsi bahu pasien, sehingga dapat digerakkan senormal mungkin, layaknya sebelum mengalami kondisi ini. 

Gerakan yang dilakukan selama proses fisioterapi bertujuan untuk meregangkan dan memperluas rentang gerak kapsul bahu, sehingga dapat mempercepat proses pemulihan di rumah. Penanganan frozen shoulder dengan metode ini harus dilakukan secara rutin setidaknya 5–6 kali sehari.

Dalam fisioterapi, dokter juga dapat melakukan terapi listrik yang disebut TENS (transcutaneous electrical nerve stimulation) untuk mengurangi nyeri akibat frozen shoulder

Pada terapi ini, dokter akan menempelkan alat yang menghantarkan listrik dengan tegangan rendah di area yang mengalami nyeri. Arus listrik ini nantinya akan menghambat sinyal nyeri, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu pengobatan frozen shoulder.

3. Suntik sendi bahu

Prosedur ini dilakukan dengan cara menyuntikkan kortikosteroid ke dalam kapsul sendi. Tujuannya adalah untuk meredakan peradangan sehingga nyeri berkurang dan fungsi bahu pun dapat kembali normal.

4. Manipulasi sendi bahu

Manipulasi sendi bahu juga dapat direkomendasikan oleh dokter untuk mengatasi frozen shoulder. Prosedur ini dilakukan dengan memberikan bius total kepada pasien agar pasien tidak merasakan nyeri. Setelah itu, dokter akan menggerakkan bahu pasien ke berbagai arah untuk melemaskan jaringan sendi bahu yang tegang.

5. Operasi

Bila frozen shoulder yang diderita sudah tergolong parah dan metode pengobatan lainnya tidak berhasil untuk meredakan gejala, dokter mungkin akan melakukan operasi untuk memperbaiki sendi bahu.

Operasi yang disebut artroskopi ini dilakukan dengan cara memasukkan alat kecil berkamera (artroskop) melalui sayatan di sekitar sendi bahu. Setelah itu, dokter akan membuat beberapa sayatan lain untuk memotong dan menghilangkan ligamen maupun jaringan yang mengeras di dalam sendi bahu.

6. Pemakaian alat penyangga bahu

Penggunaan alat penyangga bahu (shoulder support) dapat membantu menopang sendi, mengurangi beban, dan memberikan kenyamanan selama beraktivitas. Ada beberapa jenis shoulder support yang umum digunakan, seperti arm sling (kain penyangga lengan), shoulder brace (penyangga bahu elastis), dan shoulder immobilizer (penyangga bahu yang lebih kuat).

Lama pemakaian shoulder support biasanya disesuaikan dengan kondisi dan anjuran dokter. Alat ini umumnya hanya dipakai dalam waktu terbatas, yaitu beberapa jam hingga beberapa hari pada fase nyeri berat atau setelah tindakan medis tertentu. Pemakaian yang terlalu lama tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan otot bahu menjadi semakin kaku dan lemah.

Segera periksakan diri ke dokter jika pergerakan bahu semakin terbatas, nyeri tidak kunjung membaik walau sudah melakukan latihan ringan, atau jika keluhan disertai gejala lain yang mengganggu aktivitas harian. Penanganan sedini mungkin dapat membantu mencegah komplikasi.

Jika Anda ragu dengan kondisi bahu yang semakin kaku dan nyeri, jangan tunda untuk Chat Bersama Dokter melalui aplikasi ALODOKTER agar mendapatkan panduan penanganan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.