Frozen shoulder atau disebut juga dengan adhesive capsulitis adalah peradangan pada sendi bahu sehingga menyebabkan nyeri dan kekakuan. Apabila tidak ditangani, kondisi ini bisa membuat penderitanya mengalami kesulitan untuk menggerakkan sendi bahu atau lengan.

Sendi bahu memiliki kapsul pembungkus yang terdiri dari jaringan ikat yang saling berhubungan. Kapsul ini berfungsi untuk melindungi dan menghubungkan tulang, ligamen, serta tendon yang membentuk sendi bahu.

Frozen Shoulder, Penyebab Bahu Sulit Digerakkan - Alodokter

Frozen shoulder dapat terjadi ketika kapsul pelindung ini meradang, sehingga menebal dan kaku. Akibatnya, pergerakan sendi bahu menjadi terbatas.

Gejala Frozen Shoulder

Gejala frozen shoulder biasanya terjadi secara perlahan. Berdasarkan tingkat keparahannya, gejala frozen shoulder dibagi menjadi tiga tahap, yang setiap tahapannya bisa berlangsung selama beberapa bulan.

Berikut ini adalah tiga tahapan gejala frozen shoulder:

1. Tahap pertama (freezing stage)

Pada tahap ini, sendi bahu akan terasa nyeri setiap digerakkan, sehingga pergerakannya menjadi sangat terbatas. Rasa nyeri akan makin memburuk saat malam hari hingga mengganggu tidur penderitanya. Freezing stage biasanya berlangsung selama 2–9 bulan.

2. Tahap kedua (frozen stage)

Di tahap kedua atau frozen stage, rasa nyeri pada sendi bahu biasanya sudah mulai berkurang. Namun, sendi bahu menjadi lebih kaku dan sulit digerakkan. Tahap ini bisa berlangsung selama 4–12 bulan.

3. Tahap ketiga (thawing stage)

Pada tahap ketiga ini, kekakuan pada sendi bahu secara bertahap mulai berkurang, sehingga mulai bisa digerakkan kembali seperti sedia kala. Tahap ini berlangsung selama 5–24 bulan.

Penyebab Frozen Shoulder

Penyebab frozen shoulder masih belum diketahui secara pasti. Meski demikian, ada beberapa faktor yang diduga dapat menyebabkan kapsul pelindung bahu menjadi kaku dan mengeras, antara lain:

Frozen shoulder bisa menyerang siapa saja. Namun, wanita yang berusia 40–60 tahun lebih rentan mengalami kondisi ini.

Penanganan Frozen Shoulder

Meskipun gejala frozen shoulder dapat mereda dengan sendirinya, kondisi ini tetap perlu mendapatkan penanganan medis. Pasalnya, frozen shoulder yang tidak segera ditangani dapat membuat aktivitas penderitanya terganggu.

Untuk memastikan frozen shoulder, dokter akan terlebih dahulu menanyakan gejala serta riwayat penyakit yang dimiliki pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bahu dan lengan pasien.

Frozen shoulder biasanya dapat langsung dikenali oleh dokter melalui pemeriksaan fisik. Namun, bila diperlukan, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti foto Rontgen, MRI, atau USG.

Setelah dipastikan pasien menderita frozen shoulder, dokter akan memberikan penanganan untuk meringankan gejala. Berikut ini adalah beberapa penanganan frozen shoulder oleh dokter:

Obat antinyeri

Sebagai pengobatan awal untuk frozen shoulder, dokter biasanya akan meresepkan obat antinyeri. Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi zat kimia dalam tubuh yang menyebabkan peradangan pada sendi bahu. Dengan begitu, nyeri akibat frozen shoulder dapat berkurang.

Beberapa obat yang termasuk ke dalam kelompok obat antinyeri yang diresepkan oleh dokter untuk mengatasi frozen shoulder adalah paracetamol dan ibuprofen.

Fisioterapi

Fisioterapi biasanya direkomendasikan oleh dokter ketika nyeri bahu sudah mulai mereda. Tujuannya adalah untuk mengembalikan fungsi bahu pasien, sehingga dapat digerakkan senormal mungkin, layaknya sebelum mengalami kondisi ini.

Gerakan yang dilakukan selama proses fisioterapi bertujuan untuk meregangkan dan memperluas rentang gerak kapsul bahu, sehingga dapat mempercepat proses pemulihan di rumah.

Penanganan frozen shoulder dengan metode ini memerlukan komitmen yang besar dan harus dilakukan secara rutin setidaknya 5–6 kali sehari.

Terapi listrik

Selain fisioterapi, dokter juga dapat melakukan terapi listrik yang disebut TENS (transcutaneous electrical nerve stimulation) untuk mengurangi nyeri akibat frozen shoulder.

Dokter akan menempelkan alat yang menghantarkan listrik dengan tegangan rendah di area yang mengalami nyeri. Arus listrik ini nantinya akan menghambat sinyal nyeri, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu pengobatan frozen shoulder.

Suntik sendi bahu

Prosedur ini dilakukan dengan cara menyuntikkan kortikosteroid ke dalam kapsul sendi. Tujuannya adalah untuk meredakan peradangan sehingga nyeri berkurang dan fungsi bahu pun dapat kembali normal.

Manipulasi sendi bahu

Manipulasi sendi bahu juga dapat direkomendasikan oleh dokter untuk mengatasi frozen shoulder. Prosedur ini dilakukan dengan memberikan bius total kepada pasien agar pasien tidak merasakan nyeri. Setelah itu, dokter akan menggerakkan bahu pasien ke berbagai arah untuk melemaskan jaringan sendi bahu yang tegang.

Operasi

Bila frozen shoulder yang diderita sudah tergolong parah dan metode pengobatan lainnya tidak berhasil untuk meredakan gejala, dokter mungkin akan melakukan operasi untuk memperbaiki sendi bahu.

Operasi yang disebut artroskopi ini dilakukan dengan cara memasukkan alat kecil berkamera (artroskop) melalui sayatan di sekitar sendi bahu. Setelah itu, dokter akan membuat beberapa sayatan lain untuk memotong dan menghilangkan ligamen maupun jaringan yang mengeras di dalam sendi bahu.

Meskipun bisa membaik dengan sendirinya, Anda tetap disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter ketika mengalami keluhan yang menyerupai gejala frozen shoulder, terlebih jika gejala tersebut sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Dengan begitu, dokter dapat memberikan penanganan yang sesuai, serta mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi akibat frozen shoulder.