Fungsi sinapsis sangat penting dalam sistem saraf karena berperan sebagai jembatan komunikasi antar sel saraf (neuron) di seluruh tubuh. Sinapsis memastikan pesan atau impuls saraf dapat diteruskan dengan tepat, sehingga tubuh bisa merespons rangsangan dari lingkungan dan mengatur berbagai fungsi penting, mulai dari bergerak hingga berpikir.
Sinapsis adalah titik pertemuan antara dua sel saraf atau antara sel saraf dengan sel target lainnya, seperti otot atau kelenjar. Proses yang terjadi pada sinapsis sangat menentukan seberapa cepat dan tepat informasi disalurkan di sistem saraf.

Banyak aktivitas harian, seperti mengingat, bergerak, ataupun merasakan sesuatu, sangat bergantung pada kelancaran fungsi sinapsis. Anda juga dapat memahami terjadinya berbagai gangguan pada sistem saraf, misalnya penyakit Alzheimer, epilepsi, atau gangguan gerak lain yang berawal dari masalah fungsi sinapsis.
Fungsi Sinapsis dalam Sistem Saraf
Sinapsis memiliki beberapa peran utama yang sangat penting bagi tubuh. Berikut adalah fungsi sinapsis beserta penjelasannya:
1. Menyalurkan impuls saraf antar neuron
Fungsi sinapsis yang pertama adalah menghubungkan satu neuron dengan neuron lainnya, sehingga pesan atau informasi dapat diteruskan secara cepat di dalam tubuh. Ketika suatu rangsangan, seperti sentuhan atau suara, diterima oleh reseptor di tubuh, impuls listrik akan bergerak melalui neuron.
Namun, impuls ini tidak bisa langsung melompat dari satu neuron ke neuron lain tanpa perantara. Di sinilah fungsi sinapsis sangat penting. Sinapsis menjadi jembatan yang memungkinkan impuls melintasi celah antarneuron dan sampai ke tujuan berikutnya, baik ke neuron lain maupun ke sel otot atau kelenjar.
2. Mengatur arah impuls saraf
Fungsi sinapsis juga menjaga agar impuls saraf hanya berjalan satu arah, dari neuron prasinaps ke neuron pascasinaps. Ini berarti, pesan yang dikirim oleh otak atau dari reseptor tubuh tidak berbalik arah secara acak.
Dengan pengaturan ini, proses komunikasi di sistem saraf menjadi terkontrol dan terarah. Misalnya, ketika Anda memegang benda panas, impuls dari kulit akan berjalan ke otak tanpa kembali ke tempat asalnya, sehingga respons tubuh tetap terkoordinasi dengan baik.
3. Memperkuat atau menghambat sinyal
Selain itu, fungsi sinapsis adalah menguatkan atau menghambat sinyal tertentu, tergantung pada zat kimia (neurotransmitter) yang dilepaskan. Sinapsis dapat memperbesar sinyal (eksitasi) jika tubuh memerlukan respon yang cepat dan kuat, seperti saat bereaksi terhadap bahaya.
Sebaliknya, sinapsis juga bisa mengurangi kekuatan sinyal (inhibisi) agar tubuh tidak bereaksi secara berlebihan. Proses ini penting untuk menyeimbangkan aktivitas saraf dan mencegah terjadinya gangguan, misalnya kejang akibat rangsangan berlebihan di otak.
4. Menyaring informasi
Fungsi sinapsis juga berperan dalam menyaring informasi yang akan diteruskan ke otak atau bagian tubuh tertentu. Setiap detik, tubuh menerima ribuan rangsangan dari lingkungan, seperti cahaya, suara, sentuhan, atau suhu. Jika semua rangsangan tersebut dikirimkan ke otak secara bersamaan, sistem saraf bisa kewalahan.
Oleh karena itu, sinapsis membantu memilih informasi mana yang penting untuk diteruskan dan mana yang tidak. Dengan begitu, Anda tetap bisa fokus beraktivitas tanpa terganggu oleh rangsangan kecil yang tidak penting.
5. Menghubungkan saraf ke otot atau kelenjar
Fungsi sinapsis tidak sebatas antarneuron saja, tetapi juga menghubungkan neuron dengan sel otot atau kelenjar. Sinapsis yang terjadi antara neuron dan otot disebut sinapsis neuromuskular. Pada bagian ini, sinapsis mengirimkan perintah dari otak atau sumsum tulang belakang ke otot, sehingga otot bisa bergerak sesuai keinginan Anda.
Selain itu, sinapsis juga menghubungkan neuron dengan kelenjar tubuh, misalnya kelenjar penghasil hormon. Ini membuat tubuh bisa mengeluarkan hormon atau zat lain secara teratur sesuai kebutuhan, seperti saat stres atau saat diperlukan dalam pencernaan makanan.
Jenis-Jenis Sinapsis dan Cara Kerjanya
Sinapsis terdiri dari dua jenis utama yang memiliki cara kerja berbeda, yaitu:
Sinapsis kimiawi
Jenis sinapsis ini paling sering ditemukan pada manusia. Sinapsis kimiawi menggunakan zat kimia yang disebut neurotransmitter untuk mentransfer pesan antarneuron.
Sinapsis elektrik
Fungsi sinapsis elektrik adalah menyalurkan impuls langsung lewat kanal khusus yang menghubungkan dua neuron. Proses ini terjadi sangat cepat karena tidak memerlukan zat kimia.
Pada sinapsis kimiawi, ketika impuls tiba di ujung neuron, neurotransmitter dilepaskan ke celah sinapsis, lalu diteruskan ke neuron berikutnya. Sedangkan pada sinapsis elektrik, impuls berjalan langsung tanpa harus melewati proses pelepasan zat kimia.
Itulah fungsi sinapsis beserta jenis-jenisnya. Menjaga kesehatan sistem saraf dan sinapsis sangat penting untuk mendukung aktivitas fisik serta kemampuan berpikir. Konsumsi makanan bernutrisi, tidur yang cukup, dan menghindari paparan zat berbahaya, seperti narkotika sangat membantu menjaga fungsi sinapsis tetap optimal.
Gangguan pada fungsi sinapsis bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kesulitan mengingat, gangguan koordinasi tubuh, hingga penyakit serius seperti epilepsi. Jika Anda mengalami keluhan saraf, seperti kejang, tremor, atau gangguan gerak, segera konsultasikan ke dokter agar penyebabnya bisa diketahui dengan pasti.
Apabila Anda mengalami gangguan fungsi saraf yang ringan dan ingin mengetahui penanganan awal, Anda dapat memanfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER guna mendapatkan penjelasan yang cepat dan tepercaya.