Gabiron adalah obat untuk mengontrol kejang epilepsi dan nyeri nyeri saraf (neuropati) akibat berbagai kondisi, misalnya diabetes, herpes zoster, dan sindrom kaki gelisah. Gabiron hadir dalam bentuk kapsul dengan kandungan gabapentin.
Gabiron termasuk dalam kelompok obat antikonvulsan dengan bahan aktif gabapentin. Cara kerja obat ini dalam meredakan kejang epilepsi yaitu dengan memblokir rangsangan sel saraf di otak yang memicu terjadinya kejang. Obat ini juga bisa menekan rangsangan sel saraf di otak yang menyebabkan nyeri saraf timbul.

Gabiron hanya berfungsi meredakan kejang dan nyeri saraf, bukan untuk mengobati epilepsi atau pun penyakit yang menyebabkan nyeri saraf muncul. Penggunaannya juga harus dilakukan secara rutin agar efektivitas obat bekerja dengan baik.
Produk Gabiron
Gabiron tersedia dalam 2 varian, yaitu
- Gabiron 100 mg 10 Kapsul, dengan kandungan 100 mg gabapentin pada setiap kapsulnya
- Gabiron 300 mg 10 Kapsul, yang tiap kapsulnya mengandung 300 mg gabapentin
Apa Itu Gabiron
| Bahan aktif | Gabapentin |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Antikonvulsan atau antikejang |
| Manfaat | Meredakan kejang epilepsi dan nyeri saraf (neuropati) yang diakibatkan oleh diabetes, herpes zoster, dan sindrom kaki gelisah |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia ≥3 tahun |
| Gabiron untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Gabiron hanya boleh dikonsumsi jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Gabiron untuk ibu menyusui | Gabapentin dapat terserap ke dalam ASI. oleh karena itu, penggunaan obat ini pada ibu menyusui harus berdasarkan anjuran dari dokter. |
| Bentuk obat | Kapsul |
Peringatan sebelum Menggunakan Gabiron
Dokter akan menjelaskan aturan penggunaan obat ini ketika meresepkan Gabiron kepada pasien yang berkonsultasi secara langsung atau online. Tujuannya agar efektivitas obat bekerja dengan baik dan efek sampingnya bisa dicegah.
Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Gabiron:
- Informasikan kepada dokter terkait riwayat alergi yang Anda miliki. Jangan minum Gabiron jika Anda alergi terhadap kandungan gabapentin.
- Diskusikan dengan dokter perihal keamanan konsumsi Gabiron apabila ada riwayat penyakit ginjal, gangguan pernapasan, diabetes, atau kejang akibat kondisi lain.
- Sampaikan kepada dokter apabila ada riwayat penyakit atau gangguan mental, seperti depresi, gangguan suasana hati, atau pikiran bunuh diri.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah kecanduan NAPZA maupun alkohol.
- Bicarakan dengan dokter bila Anda sedang menjalani diet kalium atau natrium. Gabiron mengandung kedua mineral tersebut.
- Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memberikan Gabiron kepada lansia 65 tahun ke atas. Kelompok usia ini lebih rentan untuk mengalami efek samping Gabiron.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai keamanan konsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu bersama dengan Gabiron. Tujuannya untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
- Informasikan kepada dokter apabila Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Gabiron. Obat ini dapat menyebabkan efek samping pusing dan kantuk.
- Segera hubungi dokter ketika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum Gabiron.
Dosis dan Aturan Pakai Gabiron
Dosis minum Gabiron dapat berbeda pada setiap orang, karena bergantung pada kondisi, usia, dan respons pasien terhadap pengobatan. Namun, ada dosis umum pemberian obat ini berdasarkan kondisi, yaitu:
Kondisi: Kejang akibat epilepsi
- Dewasa dan anak usia ≥12 tahun: 300 mg, 1 kali sehari pada hari pertama. Dosis minum obat pada hari kedua menjadi 300 mg, 2 kali sehari, sedangkan hari ketiga menjadi 300 mg, 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan dengan dosis maksimal 3.600 mg per hari, yang dapati dibagi ke dalam 3 kali jadwal konsumsi.
- Anak usia 3–11 tahun: Dosis awal 10–15 mg/kgBB yang diberikan dalam 3 kali jadwal konsumsi. Dosis maksimal 50 mg/kgBB per hari.
Kondisi: Nyeri saraf (nyeri neuropati)
- Dewasa: 300 mg, 1 kali sehari pada hari pertama, dilanjutkan dengan 300 mg, 2 kali sehari pada hari kedua. Pada hari ketiga, dosis menjadi 300 mg, 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sampai 300 mg, 3 kali sehari dengan dosis maksimal 3600 mg per hari.
Cara Menggunakan Gabiron dengan Benar
Agar efektivitas obat bekerja efektif dalam meredakan kejang epilepsi dan nyeri saraf, pastikan Anda menggunakan Gabiron secara benar. Oleh karena itu, ikuti anjuran dokter dan aturan yang tertera pada kemasan terkait pemakaiannya. Jangan mengubah dosis tanpa seizin dokter.
Berikut adalah panduan menggunakan Gabiron yang benar:
- Minumlah Gabiron sebelum atau setelah makan.
- Telan kapsul Gabiron secara utuh dengan segelas air putih. Obat ini tidak boleh dikonsumsi dengan cara dikunyah.
- Pastikan untuk tidak mengonsumsi Gabiron bersama dengan antasida tanpa adanya jeda 2 jam jika Anda juga disarankan untuk minum obat tersebut. Konsumsi antasida dilakukan pada 2 jam sebelum Gabiron diminum.
- Upayakan untuk mengonsumsi Gabiron pada jam yang sama setiap harinya. Ketika dokter meresepkan obat ini 3 kali sehari, minumlah setiap 8 jam sekali atau konsumsilah pada pagi, sore, dan malam sebelum tidur.
- Jika Anda lupa minum Gabiron, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, jika jadwal minum obat selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis berikutnya.
- Jangan berhenti mengonsumsi Gabiron secara tiba-tiba tanpa seizin dokter. Kejang yang lebih parah dapat terjadi ketika hal tersebut dilakukan.
- Simpan Gabiron di tempat bersuhu ruang, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Gabiron dengan Obat Lain
Obat yang mengandung gabapentin dapat berinteraksi dengan dengan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu. Berikut adalah efek interaksi obat Gabrion:
- Penurunan efektivitas Gabiron, ketika dikonsumsi dengan antasida dalam waktu dekat
- Peningkatan risiko terjadinya kelelahan parah atau pusing, bila digunakan bersama morfin
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan pernapasan, apabila dipakai bersama opioid, antihistamin, benzodiazepine, atau obat antidepresan
Guna mencegah terjadinya efek interaksi obat, bicarakan terlebih dahulu dengan dokter ketika ingin menggunakan Gabiron bersama dengan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu. Konsultasi bisa dilakukan secara langsung atau melalui layanan Chat Bersama Dokter.
Efek Samping dan Bahaya Gabiron
Layaknya obat yang mengandung gabapentin, Gabiron juga dapat menimbulkan efek samping berupa:
- Lelah atau ngantuk
- Sembelit
- Demam
- Mulut kering
- Mual dan muntah
- Diare
- Sulit berbicara dengan jelas
- Pusing atau sakit kepala
Efek samping Gabiron umumnya akan mereda seiring tubuh beradaptasi dengan obat. Namun, Anda disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter ketika keluhan tersebut tidak juga mereda, makin parah, atau malah mengganggu aktivitas.
Segera hubungi dokter apabila Anda megnalami reaksi alergi obat dan efek samping serius berikut ini:
- Perubahan suasana hati atau perilaku, seperti mudah marah, cemas, gelisah, linglung, impulsif, bertindak agresif, tidak dapat fokus, atau berpikir ingin bunuh diri
- Kulit atau mata menguning, tinja berwarna terang, urine berwarna gelap, atau mudah memar, pertanda dari gangguan fungsi hati
- Gangguan pernapasan, dengan gejala berupa kulit bibir atau kuku membiru, sesak napas, napas cepat atau lambat, linglung, jantung berdebar, hingga pusing seperti akan pingsan
- Gangguan hati, dengan gejala berupa kulit atau mata menguning, urine berwarana gelap, tinja berwarna terang, muntah, pendarahan atau mudah memar.
- Sulit buang air kecil, kencing berdarh, kaki bengkak, atau berat badan meningkat, yang merupakan gejala dari gangguan fungsi ginjal