Gairah seks menurun setelah melahirkan merupakan salah satu hal yang kerap dialami oleh wanita. Jangankan melakukan, membayangkan saja bahkan tidak mau. Akibatnya muncul pertanyaan apakah ini tergolong normal.

Gairah seksual wanita memang sering naik dan turun secara alami. Dibandingkan dengan pria, gairah seksual kaum hawa memang rentan terpengaruh oleh banyak hal, misalnya kehamilan, menopause, dan obat-obatan atau penyakit tertentu. Selain itu, gairah seks pun juga bisa menurun di momen setelah melahirkan.

Gairah Seks Menurun Setelah Melahirkan, Normal atau Tidak? - Alodokter

Normalkah Gairah Seks Menurun Setelah Melahirkan?

Setelah melahirkan, baik persalinan pervaginam maupun operasi caesar, tubuh Bunda memerlukan waktu untuk pulih. Jadi, berhubungan seksual memang tidak disarankan dalam 6 minggu setelah melahirkan.

Namun, jika setelah 6 minggu Bunda ternyata tidak kunjung berkeinginan untuk melakukan hubungan seks, mungkin Bunda jadi bertanya-tanya, hal ini normal atau tidak, sih?

Tidak usah khawatir, Bun. Gairah seks menurun setelah melahirkan itu normal, kok. Menurunnya gairah seks setelah melahirkan ini bahkan bisa berlangsung hingga berbulan-bulan setelah melahirkan.

Lalu, Apa Penyebab Menurunnya Gairah Seks Setelah Melahirkan?

Pada ibu yang baru saja melahirkan, menurunnya gairah seks dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:

1. Kelelahan dan kurang tidur

Sejak menjadi ibu baru, hampir seluruh waktu Bunda dihabiskan untuk mengurus dan merawat Si Kecil. Tak heran bila kegiatan ini menyebabkan Bunda kurang tidur dan kelelahan.

Nah, kedua hal ini bisa menurunkan hasrat Bunda untuk sekadar bercumbu dengan pasangan, apalagi melakukan hubungan intim. Saat memiliki waktu senggang, Bunda mungkin akan lebih memilih untuk beristirahat dibandingkan bermesraan dengan pasangan.

2. Perubahan fisik

Selama hamil, tubuh Bunda mengalami banyak perubahan. Stretch mark di perut, paha, bokong, dan area tubuh lain mungkin membuat Bunda merasa tidak semenarik dan seseksi dulu sebelum hamil. Akhirnya, Bunda menjadi tidak percaya diri di depan pasangan.

Belum lagi jika Bunda menjalani episiotomi saat melahirkan. Luka bekas episiotomi di vagina juga dapat membuat Bunda takut untuk melakukan hubungan seks.

3. Perubahan hormonal

Pada masa menyusui, tubuh Bunda akan mengurangi produksi hormon estrogen dan meningkatkan hormon prolaktin untuk menghasilkan ASI. Menurunnya kadar hormon estrogen dalam tubuh bisa menyebabkan vagina menjadi kering atau kurang pelumas. Hal ini tentu membuat hubungan seksual terasa lebih sakit.

Payudara yang penuh dengan ASI pun bisa membuat Bunda tidak nyaman ketika melakukan hubungan seksual, lantaran khawatir air susu akan bocor.

4. Takut hamil lagi

Mengurus bayi saja tentu sudah sangat merepotkan. Apa jadinya bila Bunda harus melakukannya selagi hamil? Tanpa Bunda sadari, pikiran seperti ini bisa membuat Bunda menolak ajakan pasangan untuk berhubungan seksual setelah melahirkan, karena takut hamil lagi.

Selain itu, selama menyusui, menstruasi Bunda mungkin akan tidak teratur atau malah tidak menstruasi sama sekali. Ini membuat Bunda kesulitan dalam menentukan masa subur. Akibatnya, Bunda jadi takut berhubungan seks karena risiko untuk hamil lagi akan lebih tinggi.

Nah, sekarang Bunda sudah mengerti kan mengapa gairah seksual bisa menurun setelah melahirkan? Bunda tidak perlu merasa bersalah apalagi khawatir, ya. Gairah seksual Bunda perlahan-lahan akan kembali kok setelah tubuh Bunda pulih dan kesibukan mengurus Si Kecil sudah mulai berkurang.

Meski begitu, tetaplah terbuka kepada pasangan mengenai apa yang Bunda rasakan, agar tidak ada kesalahpahaman. Bila rasa enggan untuk melakukan hubungan seks setelah melahirkan berlangsung hingga berlarut-larut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter ya, Bunda.