Gangguan pada sendi dapat menyebabkan nyeri, kaku, bengkak, hingga membatasi gerakan tubuh dalam beraktivitas sehari-hari. Kondisi ini sering berkembang secara perlahan dan bisa memburuk bila tidak ditangani dengan tepat. 

Sendi merupakan bagian tubuh yang menghubungkan dua atau lebih tulang, sehingga berperan penting dalam pergerakan. Gangguan pada sendi dapat disebabkan oleh peradangan, cedera, penumpukan zat tertentu, infeksi, atau perubahan bentuk tulang akibat penuaan maupun penyakit tertentu. 

Gangguan Pada Sendi, Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Keluhan sendi tidak hanya dialami oleh lansia, tetapi juga dapat terjadi pada anak muda dan orang dengan aktivitas fisik tinggi. 

Penyebab Gangguan Pada Sendi

Gangguan pada sendi dapat muncul karena berbagai faktor, mulai dari penuaan alami hingga gangguan sistem kekebalan tubuh. Setiap jenis memiliki penyebab dan karakteristik tersendiri yang penting untuk dikenali agar penanganannya lebih tepat.

1. Osteoarthritis

Osteoarthritis adalah jenis gangguan sendi yang paling umum, terutama pada orang berusia di atas 50 tahun. Kondisi ini terjadi ketika tulang rawan pelindung di ujung tulang mulai menipis akibat penuaan, cedera lama, atau penggunaan sendi secara berlebihan. 

Akibatnya, tulang saling bergesekan dan menimbulkan nyeri, kaku, serta bunyi “krek” saat digerakkan. Biasanya menyerang lutut, pinggul, leher, atau jari tangan.

2. Asam urat

Gangguan ini disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi, yang dapat memicu peradangan mendadak dan nyeri tajam, terutama di jempol kaki. Serangan asam urat sering terjadi malam hari dan membuat sendi terasa panas, bengkak, serta sulit digerakkan. 

Faktor risiko asam urat bisa meliputi konsumsi makanan tinggi purin (seperti jeroan dan makanan laut), obesitas, tekanan darah tinggi, serta diabetes.

3. Rematik

Berbeda dari osteoarthritis, rematik disebabkan oleh gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan sendi sendiri. Peradangan ini dapat menyebabkan nyeri, bengkak, kaku, dan deformitas (perubahan bentuk sendi) bila tidak ditangani. 

Gejala khasnya adalah kekakuan sendi pada pagi hari yang berlangsung lama. Rematik bisa menyerang berbagai sendi sekaligus, terutama pergelangan tangan dan jari.

4. Cedera sendi atau ligamen

Cedera pada sendi dapat terjadi akibat aktivitas fisik berlebihan, olahraga intensitas tinggi, atau kecelakaan. Keseleo (sprain), robekan ligamen (ligament tear), atau pergeseran sendi (dislokasi) termasuk di dalamnya. 

Cedera ini sering menyebabkan nyeri mendadak, pembengkakan, dan keterbatasan gerak. Bila tidak ditangani dengan baik, cedera dapat berujung pada gangguan sendi kronis.

5. Infeksi sendi

Jenis gangguan sendi ini disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur yang masuk ke dalam sendi melalui aliran darah atau luka terbuka. Gejalanya muncul cepat, berupa nyeri hebat, sendi bengkak, kemerahan, serta demam. 

Infeksi ini tergolong gawat darurat medis karena dapat merusak jaringan sendi secara permanen bila tidak segera diobati dengan antibiotik atau tindakan medis.

6. Bunion

Bunion adalah benjolan tulang di pangkal jempol kaki akibat tekanan terus-menerus, misalnya dari sepatu yang sempit atau hak tinggi. Kondisi ini menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan perubahan posisi jempol kaki. 

Dalam jangka panjang, tekanan yang berulang dapat mengubah struktur tulang kaki dan mengganggu cara berjalan.

7. Psoriasis arthritis

Psoriasis arthritis adalah peradangan sendi yang terjadi pada penderita psoriasis, yaitu penyakit kulit autoimun yang menyebabkan sisik tebal pada kulit. Penderitanya bisa mengalami nyeri, bengkak, dan kaku pada beberapa sendi sekaligus, terutama di jari tangan, pergelangan, dan lutut. 

Bila tidak ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan sendi permanen.

Tanda dan Gejala Gangguan Pada Sendi yang Perlu Diwaspadai

Gangguan pada sendi dapat dikenali melalui beberapa tanda berikut:

  • Nyeri sendi, baik saat bergerak maupun saat diam.
  • Bengkak atau kemerahan pada sendi, sebagai tanda peradangan atau penumpukan cairan.
  • Sendi kaku, terutama setelah bangun tidur atau duduk lama.
  • Gerakan sendi terbatas, misalnya sulit menekuk atau meluruskan.
  • Sendi terasa hangat, kadang lebih panas dibanding area sekitarnya.
  • Perubahan bentuk sendi, seperti munculnya benjolan atau sendi tampak menonjol.

Tips Merawat dan Mencegah Gangguan Pada Sendi

Menjaga kesehatan sendi tidak harus rumit. Dengan beberapa kebiasaan sederhana berikut, Anda dapat membantu mencegah gangguan pada sendi sejak dini:

  • Jaga berat badan tetap ideal, karena berat berlebih memberi tekanan ekstra pada sendi, terutama di lutut dan pinggul.
  • Lakukan olahraga ringan secara rutin, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang, untuk menjaga kelenturan dan kekuatan sendi tanpa membebani tulang.
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang, dengan memperbanyak sayur, buah, dan protein rendah lemak. Batasi makanan tinggi purin dan lemak jenuh yang dapat memicu peradangan.
  • Gunakan alas kaki yang nyaman dan sesuai ukuran kaki, agar tekanan pada sendi kaki berkurang dan risiko nyeri berulang dapat dicegah.
  • Tangani cedera sendi dengan benar dan segera, misalnya dengan kompres dingin dan istirahat, serta periksakan ke dokter bila nyeri atau bengkak tidak kunjung membaik.

Jika Anda merasakan nyeri sendi yang disertai demam, sebaiknya segera periksakan ke dokter karena bisa menandakan infeksi atau gangguan pada sendi. 

Untuk keluhan ringan, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER guna mendapatkan saran penanganan yang sesuai.