Gradilex adalah obat untuk mengatasi diare. Obat ini akan membantu menambah kepadatan tinja sehingga frekuensi buang air besar (BAB) berkurang. Gradilex hanya dikonsumsi untuk pengobatan jangka pendek, maksimal 2 hari.
Diare ringan umumnya dapat mereda dengan sendirinya dalam 5–7 hari. Namun, diare perlu diredakan dengan obat agar aktivitas tidak terhambat karena BAB terus-menerus. Gradilex mengandung loperamide, yang bekerja dengan cara mengurangi gerakan peristaltik di usus sehingga proses pencernaan akan melambat.
Cara kerja Gradilex akan memberi waktu bagi tubuh untuk menyerap air dan nutrisi dari sisa makanan secara lebih maksimal. Dengan begitu, tinja menjadi lebih padat dan tidak harus dikeluarkan sesering mungkin. Hasilnya, frekuensi BAB akan berkurang dan diare dapat berhenti.
Apa Itu Gradilex
Bahan aktif | 2 mg loperamide HCl |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antidiare |
Manfaat | Meredakan diare akut dan diare berkepanjangan (diare kronis) |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia ≥12 tahun |
Gradilex untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. Gradilex hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. |
Jangan menggunakan Gradilex tanpa seizin dokter. Konsumsi obat ini dalam dosis tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya PPCM dan aritmia. | |
Gradilex untuk ibu menyusui | Gradilex dapat digunakan saat masa menyusui, tetapi dosis yang digunakan harus ditentukan oleh dokter. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Menggunakan Gradilex
Gradilex harus digunakan sesuai aturan pakai dan saran dari dokter. Perhatikan hal-hal berikut sebelum mengonsumsi obat ini:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Gradilex tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap loperamide.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika menderita kolitis ulseratif, tinja berdarah dan berlendir (disentri), atau diare akibat infeksi bakteri. Gradilex tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi tersebut.
- Informasikan kepada dokter jika pernah atau sedang menderita gangguan irama jantung, hipokalemia, gangguan fungsi hati atau ginjal, sindrom iritasi usus besar, atau infeksi HIV.
- Diskusikan dengan dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Gradilex. Obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Gradilex karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius setelah menggunakan Gradilex.
Dosis dan Aturan Pakai Gradilex
Dosis dan aturan pakai Gradilex ditentukan oleh dokter, sesuai kondisi pasien. Umumnya, berikut ini adalah dosis penggunaan Gradilex:
- Dewasa dan anak usia ≥12 tahun: 2 tablet sebagai dosis awal setelah BAB cair pertama, lalu 1 tablet setiap kali BAB. Dosis maksimal adalah 16 mg per hari.
Cara Menggunakan Gradilex dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Gradilex. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Supaya hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara menggunakan Gradilex berikut ini:
- Gradilex dapat dikonsumsi bersama atau tanpa makanan. Telan tablet obat dengan bantuan air putih.
- Minumlah air putih lebih banyak selama menjalani pengobatan dengan Gradilex. Hal ini guna mencegah terjadinya dehidrasi.
- Jangan mengonsumsi Gradilex lebih dari 2 hari, kecuali bila dianjurkan oleh dokter. Jika keluhan tidak membaik setelah 7 hari, berkonsultasilah ke dokter secara online untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.
- Simpan Gradilex di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Gradilex dengan Obat Lain
Loperamide dapat menimbulkan efek interaksi bila digunakan bersama obat-obat tertentu. Interaksi yang mungkin terjadi meliputi:
- Peningkatan efek samping Gradilex bila digunakan bersama quinidine, ritonavir, ketoconazole, atau gemfibrozil
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung bila digunakan bersama fluoxetine, amitriptyline, amiodarone, atau haloperidol
- Peningkatan efek samping desmopressin
Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika hendak menggunakan Gradilex bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Gradilex
Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi Gradilex antara lain:
- Pusing
- Kantuk
- Kram perut
- Sembelit
- Mual muntah
Konsultasi dengan dokter via chat jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi efek samping tersebut.
Meski jarang, reaksi alergi atau efek samping yang serius seperti berikut dapat terjadi:
- Ruam, sesak napas, serta bengkak pada wajah, mata, atau mulut
- Nyeri dada
- Detak jantung cepat atau tidak beraturan
- Perut kembung, tinja berdarah, nyeri perut berat
Bila hal tersebut terjadi, segeralah ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis secepatnya.