Untuk mendiagnosis hipertensi, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai riwayat penyakit pasien dan keluarganya. Dokter juga akan bertanya terkait gaya hidup pasien, seperti kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol.

Diagnosis hipertensi dilakukan dengan mengukur tekanan darah pasien menggunakan alat yang disebut sphygmomanometer. Berikut ini adalah tahapan pemeriksaan tekanan darah yang benar agar didapatkan hasil yang akurat:

  • Pasien tidak boleh berolahraga, merokok, dan mengonsumsi minuman berkafein 30 menit sebelum pemeriksaan tekanan darah
  • Pasien akan diminta untuk buang air kecil terlebih dahulu, kemudian duduk rileks di kursi dengan kaki berpijak di lantai
  • Pasien perlu menggulung lengan kemeja atau melepaskan pakaian yang menutupi area pemasangan manset sphygmomanometer
  • Pasien tidak boleh berbicara selama pemeriksaan tekanan darah berlangsung
  • Dokter akan mengukur tekanan darah pada kedua lengan pasien, setelah itu pengukuran akan diulang di lengan yang tekanan darahnya lebih tinggi
  • Dokter akan mengulang pengukuran tekanan darah minimal dua kali dengan jeda 1–2 menit

Selanjutnya, hasil pengukuran tekanan darah akan diklasifikasikan sebagai berikut:

  • Normal, yaitu berada di bawah 130/85 mmHg
  • Meningkat, yaitu berkisar antara 130ꟷ139 mmHg untuk tekanan sistolik dan kurang dari 85-89 mmHg untuk tekanan diastolik
  • Hipertensi tingkat 1, yaitu berkisar antara 140ꟷ159 mmHg untuk tekanan sistolik dan kurang dari 90–99 mmHg untuk tekanan diastolik
  • Hipertensi tingkat 2, yaitu berada di angka 160/100 atau lebih

Setelah itu, untuk mencari tahu penyebab tekanan darah tinggi dan mendeteksi kerusakan organ yang mungkin terjadi akibat hipertensi, dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut, meliputi:

  • Tes darah, untuk mengetahui fungsi ginjal
  • Tes urine, untuk mengetahui fungsi ginjal serta kadar hormon kortisol
  • Elektrokardiogram, untuk mengetahui aktivitas listrik jantung
  • Ekokardiogram, untuk melihat kondisi katup jantung
  • CT scan, untuk mengetahui kondisi ginjal dan kelenjar adrenal
  • USG ginjal, untuk memeriksa kondisi ginjal