Infeksi jamur di ketiak dapat menimbulkan rasa gatal dan perih. Meski kondisi ini tidak berbahaya, rasa gatal yang timbul sering kali sangat mengganggu sehingga memicu penderitanya menggaruk ketiak terus-menerus, bahkan sampai terluka.  

Pada dasarnya, adanya jamur di kulit merupakan hal yang normal bila jumlahnya tidak berlebihan. Namun, bila tumbuh secara berlebihan, jamur tersebut dapat menyebabkan infeksi pada tubuh, termasuk di kulit ketiak.

Infeksi Jamur di Ketiak, Kenali Beragam Gejala dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Infeksi jamur di ketiak biasanya disebabkan oleh jamur Candida albicans. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan jamur ini tumbuh dan berkembang dengan cepat, yaitu cuaca panas dan lembap, keringat terus-menerus, serta kurangnya menjaga kebersihan kulit.

Selain itu, infeksi jamur di ketiak cenderung mudah terjadi pada ibu hamil, penderita obesitas atau berat badan berlebih, serta orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah seperti penderita diabetes atau HIV/AIDS.

Beberapa Gejala Infeksi Jamur di Ketiak

Secara umum, infeksi jamur di ketiak dapat dikenali dari beberapa gejala berikut ini:

  • Kulit ketiak kemerahan
  • Gatal di area ketiak
  • Muncul bintik kecil seperti jerawat
  • Rasa perih atau sensasi terbakar pada kulit ketiak
  • Kulit ketiak menjadi kering dan bengkak
  • Bau badan
  • Kulit mengelupas atau tampak pecah-pecah

Selain menimbulkan gejala di atas, infeksi jamur di ketiak juga bisa menyebar ke area kulit lainnya bila kebersihan tubuh tidak terjaga. Bahkan, infeksi jamur di kulit juga dapat menular ke orang lain melalui sentuhan maupun penggunaan barang pribadi bersama, seperti handuk dan baju.

Beragam Cara Mengatasi Infeksi Jamur di Ketiak

Untuk mengatasi infeksi jamur di ketiak, Anda dapat melakukan beberapa perawatan mandiri di rumah, yaitu:

  • Jaga kebersihan area ketiak yang terkena infeksi jamur. Anda bisa menggunakan sabun dan air hangat untuk membersihkannya secara rutin.
  • Kompres ketiak menggunakan air hangat
  • Keringkan area yang terinfeksi jamur dengan benar, terutama setelah mandi atau berkeringat.
  • Hindari pemakaian baju yang terlalu ketat dan tidak menyerap keringat selama ketiak terinfeksi jamur.
  • Hindari menggaruk bagian ketiak yang gatal karena bisa menyebabkan kulit terluka dan meningkatkan risiko terinfeksi bakteri.

Namun, bila beberapa cara di atas tidak dapat meredakan gejala yang muncul, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Nantinya, dokter akan memberikan obat antijamur, seperti miconazole atau clotrimazole.

Pada dasarnya, jamur di ketiak dapat dicegah dengan menjaga area ketiak tetap bersih dan kering. Anda juga dapat menggunakan antiperspiran untuk mencegah produksi berlebih pada ketiak agar terhindar dari infeksi jamur di ketiak.

Selain itu, mengingat infeksi jamur di ketiak berisiko terjadi pada orang yang mengalami obesitas, sebaiknya jaga berat badan tetap ideal. Sedangkan bagi penderita diabetes, Anda juga perlu menjaga gula darah tetap normal.

Infeksi jamur di ketiak sebenarnya dapat hilang dengan sendirinya. Namun, bila keluhan ketiak gatal yang Anda alami tidak kunjung membaik atau sering kambuh, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang tepat.