Apakah menderita lupus saat hamil bisa membahayakan kondisi janin dalam kandungan? Sebenarnya, dengan perencanaan dan pengobatan yang tepat, lupus saat hamil bisa dikontrol untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi yang dapat mengganggu kehamilan.

Lupus adalah penyakit peradangan kronis akibat gangguan autoimun yang terjadi ketika sistem imun penderitanya menyerang sel, jaringan, atau organ tubuhnya sendiri. Normalnya, sistem imun bertugas melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Akan tetapi, sistem imun penderita lupus justru menyerang sel-sel tubuhnya yang sehat.

 Informasi Seputar Lupus saat Hamil yang Perlu Diketahui - Alodokter

Bahaya Lupus saat Hamil pada Ibu dan Bayi

Ibu hamil yang menderita lupus memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi kehamilan, sehingga perlu lebih waspada dan menjalani pengobatan agar bahaya lupus tidak terjadi.

Berikut ini adalah beberapa komplikasi kehamilan yang bisa terjadi pada ibu hamil dengan lupus:

  • Keguguran
  • Preeklamsia dan eklamsia
  • Sindrom HELLP
  • Sindrom antifosfolipid
  • Gangguan fungsi ginjal akibat lupus atau lupus nefritis
  • Perdarahan setelah melahirkan
  • Emboli atau penyumbatan di pembuluh darah
  • Operasi caesar darurat.

Menderita lupus saat hamil juga dapat memengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan dan meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah.

Ibu hamil yang menderita lupus juga berisiko menurunkan penyakit tersebut ke bayi yang dilahirkan. Hal ini dikarenakan penyakit lupus bersifat turunan. Itulah alasannya mengapa risiko terkena lupus akan semakin besar bila ada anggota keluarga yang pernah menderita lupus atau penyakit autoimun lainnya.

Kondisi ketika bayi terlahir dengan penyakit lupus disebut neonatal lupus. Bayi yang terkena lupus dapat mengalami beberapa masalah kesehatan, seperti gangguan pada jantung dan hati, masalah pada kulit, dan kekurangan darah.

Hingga saat ini, penyebab penyakit lupus masih belum diketahui secara pasti. Namun, faktor genetik, gangguan hormon, dan penggunaan obat-obatan tertentu diduga dapat meningkatkan risiko lupus.

Selain faktor genetik atau riwayat penyakit lupus di keluarga keluarga, beberapa faktor lain juga dapat meningkatkan risiko penyakit lupus, antara lain penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit infeksi, dan masalah hormon.

Tips Menjalani Kehamilan Sehat bagi Penderita Lupus

Wanita yang memiliki penyakit lupus dan berencana untuk hamil disarankan berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Saat berkonsultasi, dokter akan memberikan saran terkait langkah apa yang perlu dilakukan untuk menjalani kehamilan yang sehat.

Biasanya, dokter akan memberikan pengobatan lupus untuk mencegah kekambuhan gejala dan meringankan keparahan penyakit lupus.

Jika setelah 6 bulan pengobatan tidak terjadi kekambuhan penyakit lupus dan hasil pemeriksaan kesehatan baik, maka dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk memulai program hamil.

Meski memiliki penyakit lupus, Anda tetap bisa mewujudkan kehamilan sehat dengan beberapa tips berikut ini:

1. Lakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin

Setelah hamil, Anda diwajibkan untuk menjalani pemeriksaan kehamilan ke dokter kandungan secara berkala. Karena memiliki penyakit lupus saat hamil, Anda mungkin akan disarankan untuk kontrol ke dokter kandungan lebih sering. Tujuannya adalah untuk memastikan kondisi Anda dan janin dalam keadaan sehat.

Selain itu, Anda juga perlu melakukan pemeriksaan kesehatan dengan dokter reumatologi setidaknya satu kali tiap trimester. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi penyakit lupus saat hamil.

2. Konsumsi obat sesuai anjuran dokter

Selama masa kehamilan, Anda tetap perlu mengonsumsi obat-obatan untuk mencegah kekambuhan dan mengontrol penyakit lupus. Namun jenis dan dosis obat yang dikonsumsi mungkin akan berbeda dengan obat-obatan lupus yang dikonsumsi sebelum hamil.

Pada trimester pertama, dokter mungkin akan menghentikan pemberian obat lupus atau memberikannya dalam dosis kecil. Hal ini guna mencegah terjadinya gangguan pada janin.

Setelah usia kehamilan memasuki trimester kedua, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan, seperti hydroxychlroquine, azatioprin, dan kortikosteroid, dalam dosis rendah untuk mengendalikan penyakit lupus selama kehamilan.

Selama menggunakan obat-obatan ini, Anda perlu rutin memeriksakan diri ke dokter sesuai jadwal untuk memastikan bahwa obat-obatan tersebut tidak menimbulkan efek samping yang berdampak pada kesehatan ibu dan janin.

3. Terapkan pola hidup sehat

Mengonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, mengurangi stres, dan rutin melakukan olahraga saat hamil juga merupakan langkah penting untuk menjaga kehamilan tetap sehat. Selain itu, hindari pula kebiasan buruk, seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan menggunakan obat-obatan terlarang.

Mewujudkan kehamilan sehat pada ibu hamil yang menderita lupus tergantung pada persiapan dan pemantauan yang baik sebelum dan selama kehamilan berlangsung. Bila Bumil merasakan gejala lupus saat hamil, janganlah menunda waktu untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.