Hydroxychloroquine adalah obat untuk mencegah dan mengobati penyakit malaria. Obat ini juga digunakan dalam pengobatan lupus dan rheumatoid arthritis.

Hydroxychloroquine bekerja dengan cara membunuh parasit penyebab malaria. Selain itu, obat ini juga memiliki efek antiradang dan bisa menekan respon sistem imun sehingga bisa meredakan gejala lupus atau rheumatoid arthritis.

closeup taking pill

Efektivitas hydroxychloroquine pada penanganan COVID-19 masih belum dapat dipastikan. Namun, berdasarkan hasil penelitian, hydroxychloroquine tidak dapat mempercepat penyembuhan COVID-19 dan dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan irama jantung.

Merek dagang hydroxychloroquine: Aluquine, Esele, Farneltik, Hydroxin, Hydroxychloroquine Sulfate, Hyloquin, Kalquine, Sanloquin

Apa Itu Hydroxychloroquine

Golongan Obat resep
Kategori Antimalaria
Manfaat Mencegah dan mengobati malaria, serta meringankan gejala dari rheumatoid arthritis atau lupus
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Hydroxychloroquine untuk ibu hamil dan menyusui Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.

Hydroxychloroquine bisa terserap ke dalam ASI. Bila sedang menyusui, jangan mengonsumsi obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk Tablet

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Hydroxychloroquine

Hydroxychloroquine hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan hydroxychloroquine:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Hydroxychloroquine tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita defisiensi glucose-6-phospate dehydrogenase (G6PD), diabetes, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, penyakit ginjal, penyakit liver, gagal jantung, gangguan irama jantung, psoriasis, kejang, atau porfiria.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita kecanduan alkohol, kekurangan kalium, atau kekurangan magnesium dalam darah.
  • Beri tahu dokter jika Anda atau anggota keluarga menderita penyakit jantung atau gangguan irama jantung, seperti perpanjangan interval QT.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herbal.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi hydroxychloroquinone jika akan menjalani tindakan operasi, termasuk operasi gigi.
  • Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi hdroxychloroquine, karena obat ini bisa menyebabkan pusing.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan hydroxychloroquine, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping atau kerusakan hati.
  • Batasi aktivitas di bawah paparan sinar matahari langsung selama menjalani pengobatan dengan hydroxychloroquine, karena obat ini dapat menyebabkan kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah mengonsumsi hydroxychloroquine.

Dosis dan Aturan Pakai Hydroxychloroquine

Dosis yang diberikan oleh dokter bisa berbeda-beda, tergantung pada tujuan penggunaan obat, usia pasien, dan berat badan pasien. Secara umum, dosis hydroxychloroquine adalah sebagai berikut:

Tujuan: Mencegah malaria

Dewasa

  • Dosis awal 400 mg, 1 kali seminggu, diberikan 2 minggu sebelum pergi ke daerah endemis. Konsumsi obat dilanjutkan hingga 8 minggu setelah keluar dari daerah endemis.
  • Dosis alternatif 800 mg, dibagi dalam 2 kali konsumsi, diberikan 6 hari sebelum keberangkatan. Konsumsi obat dilanjutkan dengan dosis 400 mg, 1 kali seminggu, hingga 8 minggu setelah keluar dari daerah endemis.

Anak-anak

  • Dosis awal 6,5 mg/kgBB,1 kali seminggu, diberikan 2 minggu sebelum pergi ke daerah endemis. Konsumsi obat dilanjutkan hingga 8 minggu setelah keluar dari daerah endemis.
  • Dosis alternatif 13 mg/kgBB, dibagi dalam 2 kali konsumsi, diberikan 6 hari sebelum keberangkatan. Konsumsi obat dilanjutkan dengan dosis 6,5 mg, 1 kali seminggu, hingga 8 minggu setelah keluar dari daerah endemis.

Tujuan: Mengobati malaria

Dewasa

  • Dosis awal 800 mg. Dosis lanjutan 400 mg setelah 6–8 jam.
  • Dosis alternatif 800 mg, 1 kali minum.

Anak-anak

  • Dosis awal 13 mg/kgBB, dilanjutkan dengan dosis 6,5 mg/kgBB setelah 6, 24, dan 48 jam.

Tujuan: Mengobati lupus dan rheumatoid arthritis

Dewasa

  • Dosis awal 400 mg per hari, dibagi dalam 1–2 konsumsi.
  • Dosis pemeliharaan 200–400 mg per hari, tergantung pada respons pasien terhadap obat.
  • Dosis maksimal 6,5 mg/kgBB per hari atau 400 mg per hari.

Anak-anak

  • Dosis untuk anak adalah 6,5 mg/kgBB per hari atau 400 mg per hari.

Cara Mengonsumsi Hydroxychloroquine dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi hydroxychloroquine. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa seizin dokter.

Telan tablet hydroxychloroquine dengan utuh. Jangan membelah, mengigit, atau menghancurkan obat. Konsumsi obat ini sesudah makan.

Bila menggunakan hydroxychloroquine untuk mencegah malaria, lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami demam dalam 2 bulan setelah keluar dari area endemis.

Bila Anda mengonsumsi kaolin atau antasida, berikan jarak 4 jam dengan konsumsi hydroxychloroquine. Bila Anda mengonsumsi ampicillin, berikan jarak 2 jam.

Usahakan untuk mengonsumsi hydroxychloroquine pada jam yang sama setiap harinya. Jika lupa mengonsumsi obat, segera konsumsi obat jika jadwal konsumsi selanjutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dosis tersebut dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Selama pengobatan dengan hydroxychloroquine, dokter mungkin akan meminta Anda menjalani pemeriksaan darah, fungsi hati, dan fungsi otot secara berkala untuk memantau respons terapi dan efek samping.

Simpan hydroxychloroquine dalam tempat tertutup di ruangan yang sejuk dan kering. Hindarkan obat dari paparan sinar matahari langsung dan jauhkan obat dari jangkauan anak-anak

Interaksi Hydroxychloroquine dengan Obat Lain

Ada beberapa interaksi obat yang dapat terjadi jika hydroxychloroquine dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan tertentu, di antaranya:

  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung bila digunakan dengan amiodarone, cisapride, klorokuin, ceritinib, fingolimod, fluconazole, disopyramide, quinidine, mefloquine, atau sotalol
  • Penurunan efektivitas remdesivir
  • Peingkatan risiko terjadinya agranulositosis jika digunakan dengan clozapine
  • Penurunan penyerapan hydroxychloroquine jika dikonsumsi bersama antasida
  • Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika digunakan dengan obat penurun gula darah atau insulin
  • Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan dengan tramadol
  • Peningkatan kadar digoxin di dalam darah

Efek Samping dan Bahaya Hydroxychloroquine

Ada beberapa efek samping dapat terjadi setelah mengonsumsi hydroxychloroquine, antara lain:

Hubungi dokter jika efek samping di atas tidak membaik. Segera temui dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:

  • Gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur, kehilangan sebagian area lapang pandang, atau muncul kilatan cahaya saat melihat
  • Gangguan pendengaran, seperti penurunan kemampuan mendengar atau telinga berdenging (tinnitus)
  • Gangguan fungsi hati yang bisa ditandai dengan gejala, seperti penyakit kuning, sakit perut yang berat, atau urine yang berwarna gelap
  • Pusing yang sangat berat, pingsan, kejang, atau penurunan kesadaran
  • Gangguan mental dan suasanan perasaan, sepertu cemas, depresi, atau muncul keinginan bunuh diri
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Tubuh mudah memar
  • Sakit tenggorokan
  • Demam
  • Otot terasa lemah
  • Detak jantung terasa lambat, cepat, atau tidak beraturan
  • Rambut rontok atau berwarna lebih terang dari sebelumnya