Kelelahan yang kerap kali dirasakan selama kehamilan mungkin membuat sebagian ibu hamil merasa perlu minum minuman berenergi. Padahal, jenis minuman yang satu ini perlu dihindari oleh ibu hamil. Mengapa demikian?

Alasan penting mengapa ibu hamil perlu menghindari sepenuhnya konsumsi minuman berenergi adalah kandungan di dalamnya. Sebagian besar minuman berenergi mengandung setidaknya satu zat yang berpotensi menyebabkan gangguan pada kehamilan.

Ini Alasan Minuman Berenergi Sebaiknya Dihindari Saat Hamil - Alodokter

Kandungan Minuman Berenergi

Kandungan di antara berbagai merek minuman berenergi umumnya hampir serupa. Berikut ini adalah beberapa kandungan minuman berenergi yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil:

1. Kafein

Mengonsumsi kafein mungkin bisa meningkatkan energi, fokus, dan membantu meredakan sakit kepala. Namun, bila dikonsumsi dalam jumlah tinggi selama kehamilan, kafein bisa meningkatkan risiko keguguran atau bayi lahir berat badan rendah.

Selain itu, efek samping dari terlalu banyak kafein juga termasuk tekanan darah tinggi, jantung berdebar-debar, kecemasan, pusing berputar, sakit perut, dan diare.

Dalam 1 botol minuman berenergi, atau sekitar 500 ml, terkandung sekitar 80–160 mg kafein. Sementara itu, ibu hamil dianjurkan untuk membatasi jumlah asupan kafein kurang dari 200 mg sehari.

Seseorang bisa saja lebih sensitif terhadap kafein, sehingga kadar yang rendah sudah bisa menyebabkan efek samping pada dirinya. Jadi, untuk berhati-hati, sebaiknya Bumil membatasi konsumsi kafein seminimal mungkin.

2. Gula

Selain kafein, kebanyakan minuman berenergi juga mengandung gula tambahan atau pemanis buatan dalam jumlah banyak. Dalam 1 botol minuman berenergi bisa terkandung sekitar 54 g gula, yang setara dengan 13 sendok teh gula.

Nah, terlalu banyak konsumsi gula pada ibu hamil diketahui dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang berlebih yang dapat berdampak buruk pada kehamilan, misalnya meningkatkan risiko terjadinya preeklampsia dan diabetes gestasional.

3. Natrium

Dalam 1 botol minuman bernergi umumnya terkandung sekitar 100–200 mg natrium atau sodium, yang artinya cukup tinggi. Terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman berkadar natrium tinggi diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi dan memperparah pembengkakan pada ibu hamil.

Kadar natrium yang diperbolehkan pada ibu hamil adalah tidak lebih dari 2.300 mg per hari. Ini setara dengan hanya 1 sendok teh garam. Jadi, jika Bumil juga mengonsumsi natrium dari minuman berenergi, kemungkinan besar Bumil akan kelebihan konsumsi natrium.

4. Taurin

Taurin banyak ditemukan pada minuman berenergi. Sebenarnya, asam amino ini memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta mengatur jumlah air dan mineral dalam darah. Bahkan, ASI atau susu formula bayi umumnya dilengkapi dengan kandungan taurin.

Asupan taurin harian yang diketahui aman untuk ibu hamil adalah sekitar 100 mg, sementara kandungan taurin dalam 1 botol minuman berenergi bisa mencapai 1.000 mg.

Nah, asupan taurin yang hingga 10 kali lipat ini belum diketahui keamanannya. Ditambah lagi, taurin bersumber dari minuman berenergi yang secara umum bukanlah sumber nutrisi yang baik.

Selain kandungan-kandungan di atas, minuman berenergi biasanya juga mengandung bahan herbal, seperti ginseng, ginko biloba, dan yohimbe, yang keamanannya pada ibu hamil belum bisa dipastikan. Jadi, sebaiknya hindari dulu minuman berenergi selama kehamilan ya, Bumil.

Cara Alami Membangkitkan Energi Saat Hamil

Daripada mengonsumsi minuman berenergi, lebih baik jika Bumil memilih cara alami untuk membangkitkan kembali energi, seperti di bawah ini:

  • Cobalah untuk tidur lebih cepat dari biasanya, atau jika memungkinkan, tidur siang di sela aktivitas.
  • Kurangi aktivitas yang menguras energi. Ganti juga olahraga yang biasa dilakukan menjadi yang lebih ringan.
  • Konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang, seperti nasi merah, daging ayam, ikan, daging sapi, buah, sayur, dan kacang-kacangan.
  • Hindari terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung tepung dan karbohidrat sederhana, misalnya nasi putih atau roti putih.
  • Cukupi kebutuhan cairan dengan baik dengan mengonsumsi 2–3 liter air per hari.

Jika beragam cara di atas sudah ditempuh dengan baik, tapi Bumil masih sering merasa lelah atau tidak bertenaga, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Bisa jadi kelelahan kronis ini merupakan gejala kondisi lain, seperti anemia saat hamil.