Cara membuat oralit untuk diare sangat penting untuk diketahui. Pasalnya, oralit dapat membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang selama diare. Dengan begitu, risiko terjadinya dehidrasi dan masalah kesehatan lain yang lebih serius dapat dicegah.

Diare yang terjadi secara terus-menerus dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat dari biasanya. Jika tidak segera diganti, hilangnya cairan tubuh dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi

Ini Cara Membuat Oralit untuk Diare di Rumah - Alodokter

Dehidrasi yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan komplikasi berbahaya. Oleh karena itu, penting untuk banyak minum air putih, konsumsi sup, atau minum jus buah selama diare guna mencegah terjadinya dehidrasi. Selain itu, saat diare juga dianjurkan untuk minum oralit, yaitu larutan atau minuman rehidrasi yang digunakan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare. 

Oralit sangat mudah dibuat. Meski begitu, penting untuk mengetahui cara membuat oralit untuk diare agar takarannya sesuai dan risiko timbulnya masalah kesehatan lain yang lebih serius dapat dicegah. 

Cara Membuat Oralit untuk Diare 

Untuk mencegah terjadinya dehidrasi akibat diare, kamu dapat menggunakan oralit siap pakai yang dijual di apotek. Berikut cara membuat oralit siap pakai:

  • Siapkan 200 ml air matang.
  • Masukkan 1 bungkus bubuk oralit ke dalam gelas berisi air matang.
  • Aduk semua bahan hingga larut sempurna dan oralit pun siap diminum.

Namun, jika kesulitan menemukan oralit siap pakai, kamu bisa kok membuat oralit sendiri di rumah. Berikut ini adalah beberapa bahan yang perlu disiapkan untuk membuat oralit sendiri di rumah:

  • Air matang sebanyak 1 liter.
  • Gula sebanyak 6 sendok teh.
  • Garam sebanyak ½ sendok teh.

Setelah menyediakan bahan-bahan tersebut, kamu pun bisa mulai untuk membuat oralit. Pertama-tama, cuci tangan dan semua peralatan untuk membuat oralit di rumah, seperti sendok, botol, atau gelas hingga bersih. Kemudian, masukkan gula dan garam ke dalam gelas atau botol berisi 1 liter air matang, lalu aduk hingga larut sempurna. Oralit pun siap untuk diminum.

Oralit sebaiknya dihabiskan dalam waktu 24 jam setelah dibuat dan jangan pernah menggunakan oralit jika oralit dibuat lebih dari satu hari. Agar makin aman dan mencegah terjadinya muntah, minumlah oralit sedikit demi sedikit.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menggunakan Oralit untuk Diare

Oralit buatan sendiri dapat digunakan sesegera mungkin setelah diare muncul, terutama jika ada tanda dehidrasi ringan, seperti mulut kering, jarang buang air kecil, atau lemas. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan oralit untuk diare harus sesuai anjuran atau dosis yang tepat. 

Untuk anak-anak, berikanlah oralit sekitar 10 ml/kg berat badan. Misal, berat badan anak 10 kg, maka ia perlu diberikan oralit sebanyak 100 ml setiap diare. Sementara untuk orang dewasa, dosis oralit yang dianjurkan adalah sekitar 300–400 ml setiap diare.

Meski dapat digunakan sebagai pertolongan pertama untuk dehidrasi ringan hingga sedang akibat diare, penggunaan oralit buatan sendiri tidak disarankan jika diare disertai dengan munculnya darah atau lendir di tinja, demam tinggi, atau muntah terus-menerus hingga tidak dapat menelan cairan. 

Sebaliknya, penanganan medis sangat diperlukan karena risiko dehidrasi berat atau komplikasi, seperti gagal ginjal atau kejang, bisa meningkat. 

Nah, sekarang kamu sudah tau ya cara membuat oralit untuk diare yang tepat seperti apa. Namun, perlu diingat bahwa oralit tidak dapat menyembuhkan penyebab diare, seperti infeksi bakteri atau virus. Fungsi oralit hanya untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang agar tidak terjadi dehidrasi. 

Oleh karena itu, agar diare cepat membaik, kamu juga dianjurkan untuk banyak minum air putih, konsumsi makanan bergizi, dan hindari makanan berlemak atau minuman bersoda dan berkafein.

Namun, jika diare disertai muntah hebat, tidak mau minum sama sekali, buang air besar lebih dari 6 kali sehari, atau terdapat darah di tinja, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan begitu, risiko terjadinya komplikasi yang lebih serius pun dapat dicegah.