Ada berbagai jenis obat sakit perut anak. Berbeda penyebab sakit perut, berbeda pula jenis obat yang harus digunakan. Sembarangan memberikan obat sakit perut kepada anak dapat menyebabkan keluhan tidak membaik, bahkan justru semakin parah.

Sebagai orang tua, Bunda pasti khawatir saat Si Kecil mengeluh perutnya terasa sakit. Sebagian besar keluhan sakit perut anak sebenarnya bukan disebabkan oleh hal yang berbahaya dan dapat membaik dengan sendirinya.

Ini Macam-Macam Obat Sakit Perut Anak - AlodokterNamun, kondisi ini sering kali membuat anak sulit beraktivitas dan belajar di sekolah. Untuk meringankan keluhan sakit perut yang dialaminya, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan, yaitu:

  • Berikan cukup minum untuk mencegah dehidrasi dan hindari memberikan minuman yang asam atau mengandung kafein dan soda.
  • Pastikan anak mendapat istirahat cukup. Balita umumnya perlu tidur selama 11–13 jam sehari, sedangkan anak usia 6–12 tahun selama 9–12 jam sehari.
  • Berikan makanan yang mudah dicerna, seperti bubur, roti tawar, puding, dan biskuit. Hindari memberikan makanan yang menghasilkan gas karena justru membuat perutnya semakin kembung.
  • Jika nafsu makannya berkurang, berikan makan dengan porsi kecil namun sering.

Selain cara-cara di atas, Bunda juga bisa memberikan obat sakit perut anak. Namun, sebelum menggunakannya, Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Macam-Macam Obat Sakit Perut Anak

Obat sakit perut anak dapat ditemukan dalam berbagai merek dan jenis di apotek. Ada beberapa jenis obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi sakit perut pada anak, antara lain:

1. Antinyeri

Sakit perut pada anak yang cukup berat dan mengganggu dapat diredakan dengan pemberian obat antinyeri, seperti paracetamol. Namun, obat sakit perut jenis ini sebaiknya tidak diberikan kepada anak yang memiliki gangguan ginjal dan hati atau memiliki alergi obat paracetamol.

Selain itu, Bunda juga sebaiknya tidak memberikan Si Kecil obat antinyeri jenis lain, seperti aspirin dan ibuprofen, karena bisa menyebabkan efek samping berupa iritasi pada saluran cerna dan sindrom Reye. Hal ini bisa memperparah sakit perut yang dialami Si Kecil.

2. Antiemetik

Obat antiemetik atau antimuntah, seperti ondansetron, dapat diberikan jika sakit perut yang dialami Si Kecil disertai muntah-muntah. Akan tetapi, obat ini tidak disarankan untuk diberikan kepada anak yang memiliki alergi obat jenis ini atau menderita penyakit fenilketonuria.

Obat antiemetik juga tidak disarankan untuk digunakan jika Si Kecil memiliki gangguan jantung atau sedang mengonsumsi obat-obatan, seperti antibiotik, obat kejang, antipsikotik, dan obat pereda nyeri seperti tramadol.

3. Antidiare

Sakit perut pada anak sering kali muncul bersamaan dengan gangguan pencernaan lain, seperti diare, perut kembung, dan mual. Jika diare membuat Si Kecil sering muntah atau mencret, bisa meningkatkan risiko mengalami dehidrasi.

Untuk mencegah dehidrasi dan meringankan gejala diarenya, Bunda perlu memberikan Si Kecil cukup makan dan minum. Saat ia muntah atau BAB, Bunda juga dapat memberikannya minuman elektrolit atau oralit untuk mengganti cairan tubuh dan elektrolit yang terbuang.

Pemberian obat antidiare, seperti loperamide, juga dapat dilakukan untuk meredakan keluhan yang dialami. Namun, pemberian obat ini harus sesuai anjuran dan resep dokter.

4. Antibiotik

Pemberian antibiotik hanya dianjurkan untuk mengobati infeksi bakteri pada saluran pencernaan anak.  Obat ini juga tidak dapat dibeli secara bebas, sebab penentuan jenis, dosis, dan lama pemberiannya harus berdasarkan hasil pemeriksaan dan anjuran dokter.

5. Probiotik

Selain keempat obat di atas, menangani sakit perut pada anak juga bisa dilakukan dengan memberikan suplemen probiotik. Suplemen ini dapat digunakan untuk meringankan gejala sakit perut yang disebabkan oleh berbagai gangguan kesehatan, mulai dari radang usus, sindrom iritasi usus besar, dan sembelit.

6. Obat pencahar

Salah satu penyebab sakit perut pada anak adalah sembelit. Kondisi ini bisa diobati dengan cara memberikan anak lebih banyak air putih dan memperbanyak asupan serat.

Namun, jika cara-cara tersebut tidak berhasil meredakan sembelit dan sakit perut pada anak. Bunda bisa memberikan Si Kecil obat pencahar yang dijual bebas. Saat memilih obat pencahar, pastikan Bunda memberikannya sesuai dosis dan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat.

Pengobatan yang tepat harus disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Oleh karena itu, hindari memberikan Si Kecil sembarang obat jika penyebab sakit perut yang ia rasakan belum diketahui.

Sebaiknya, bawalah Si Kecil ke dokter untuk memastikan apa penyebab sakit perut yang ia rasakan, apalagi jika sakit perutnya sudah berlangsung lebih dari 24 jam atau disertai demam, terdapat darah pada tinjanya, tampak semakin lemas, atau terlihat sangat kesakitan.