Obat diare pada bayi 0–6 bulan tidak boleh sembarangan. Selain menggunakan air susu ibu (ASI), pemberian obat diare berdasarkan anjuran dokter juga diperlukan untuk meredakan serta mengatasi diare pada bayi.

Bayi 0–6 bulan dikatakan mengalami diare saat frekuensi buang air besarnya lebih sering dan kotorannya lebih cair. Meskipun penyebab paling umum diare pada bayi adalah infeksi virus, keluhan ini juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, infeksi parasit, alergi, dan imunisasi.

Ini Obat Diare pada Bayi 0–6 Bulan yang Aman - Alodokter

Kebanyakan kasus diare pada bayi sebetulnya bisa ditangani dengan langkah sederhana, yakni dengan pemberian ASI. Namun, pada beberapa kasus, obat diare pada bayi 0–6 bulan dari dokter perlu diberikan.

Obat Diare pada Bayi 0-6 Bulan yang Aman

Diare pada bayi 0–6 bulan biasanya akan hilang sendiri tanpa perlu diberikan obat apapun. Namun, jika tidak ditangani, diare akan menyebabkan bayi mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, penting untuk memberikan obat diare pada bayi 0-6 bulan.

Berikut ini adalah obat diare pada bayi 0–6 bulan yang aman:

Air susu ibu (ASI)

Obat diare pada bayi 0–6 bulan yang paling penting dan utama adalah ASI.

Bayi lebih rentan mengalami dehidrasi saat mengalami diare. Untuk mencegah kondisi tersebut terjadi, Bunda dapat memberikan ASI kepada Si Kecil. Jika Si Kecil minum susu formula, Bunda dapat terus memberinya susu formula.

ASI dan susu formula merupakan sumber makanan satu-satunya untuk bayi yang berusia kurang dari 6 bulan. Namun, susu formula juga bisa menjadi penyebab Si Kecil mengalami diare karena alergi susu sapi maupun kesulitan mencerna susu formula.

Bila bayi mengalami diare disertai dengan gejala alergi susu, seperti ruam kulit, muntah-muntah, dan kolik. Segera hentikan pemberian susu formula dan periksakanlah ke dokter anak untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Selain dengan memberikan ASI, Bunda juga bisa memberikan obat diare pada bayi 0–6 bulan sesuai saran dokter.

Oralit

Untuk mencegah risiko terjadinya dehidrasi saat bayi mengalami diare, pemberian ASI lebih sering memang menjadi pengobatan yang utama. Namun, jika ASI masih kurang, dibutuhkan oralit (larutan gula dan garam) sebagai obat diare pada bayi 0-6 bulan. Pemberian oralit hanya bisa dilakukan atas pengawasan dokter.

Tujuan pemberian oralit sebagai obat diare pada bayi 0–6 bulan adalah untuk menggantikan cairan tubuhnya yang hilang selama diare. Cairan yang hilang ketika diare bukan hanya air, tetapi juga elektrolit, seperti natrium, kalium, dan klorida, yang penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh bayi.

Menurut World Health Organization (WHO) takaran oralit sebagai obat diare pada bayi 0–6 bulan adalah 50–100 mililiter yang diberikan setiap Si Kecil buang air besar. Namun, takaran ini juga bisa disesuaikan dengan anjuran dokter. Bunda juga tetap perlu memberikan ASI seperti biasa meskipun Si Kecil mengonsumsi oralit.

Bunda juga dilarang memberikan oralit melebihi batas yang dianjurkan kepada bayi. Ini dilakukan untuk mencegah risiko terjadinya dehidrasi yang makin parah maupun tingginya kadar natrium dalam tubuh (hypernatremia).

Suplemen zinc

Obat diare pada bayi 0–6 bulan lain yang disarankan oleh WHO adalah suplemen zinc. Zinc dapat mengurangi frekuensi buang air besar, memadatkan feses, dan mempercepat penyembuhan diare. Selain itu, zinc juga bisa mencegah diare kambuh kembali.

WHO menganjurkan penggunaan suplemen zinc sebagai obat diare pada bayi 0–6 bulan sebanyak 10 miligram selama 10–14 hari. Namun, sama seperti oralit, Bunda juga sebaiknya memberikan suplemen ini hanya jika dianjurkan oleh dokter.

Selain memberikan ASI dan obat, Bunda juga disarankan untuk memastikan Si Kecil berisitirahat, serta menjaga kebersihan area bokongnya agar ia terhindar dari ruam popok. Bunda pun dapat mencegah Si Kecil terkena diare dengan memastikan ia menerima vaksin rotavirus, maupun vaksin lain, sesuai dengan usianya.

Jika Si Kecil mengalami buang air besar lebih dari 10 kali dalam sehari, terlebih jika disertai dengan demam, muntah, dan ruam kulit, Bunda dapat membawanya ke dokter anak. Dokter dapat memberikan penanganan yang diperlukan, termasuk pemberian obat diare pada bayi 0–6. Penanganan diare yang cepat dapat menghindarkan Si Kecil dari komplikasi.