Sesekali mengalami buang air besar sakit merupakan hal yang normal. Namun, jika nyeri terus-menerus terasa setiap kali buang air besar, hal tersebut patut untuk diwaspadai. Pasalnya, ada beberapa penyakit serius yang dapat menyebabkan timbulnya rasa sakit saat buang air besar.

Sebagian penyakit penyebab buang air besar sakit memang dapat diobati dengan mudah. Namun, Anda juga perlu waspada, karena beberapa penyakit lainnya merupakan masalah kesehatan serius.

Ini Penyakit di Balik Buang Air Besar Sakit - Alodokter

Oleh karena itu, mengetahui macam-macam penyakit di balik buang air besar sakit beserta gejalanya merupakan hal yang penting agar penyakit tersebut dapat segera diatasi dengan cara yang tepat.

Penyebab Buang Air Besar Sakit

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air besar:

1. Konstipasi

Konstipasi atau sembelit merupakan kondisi ketika buang air besar (BAB) menjadi lebih jarang daripada biasanya. Hal ini akan menyebabkan tinja yang ada di dalam usus besar menjadi lebih kering, keras, dan menumpuk menjadi lebih besar sehingga lebih sulit dikeluarkan dari anus.

Sembelit biasanya disertai dengan beberapa gejala, seperti nyeri pada anus saat buang air besar, rasa belum tuntas setelah buang air besar, kembung, hingga rasa kram pada perut atau punggung bagian bawah.

Sembelit biasanya dapat diatasi dan dicegah dengan banyak minum air, berolahraga yang cukup, mengurangi konsumsi kafein dan alkohol, dan memperbanyak asupan makanan tinggi serat. Jika sembelit tak kunjung membaik, dokter mungkin akan meresepkan obat pelancar BAB untuk mengatasi sembelit Anda.

2. Fisura ani

Fisura ani adalah kondisi ketika terjadi robekan kecil pada kulit di sekitar anus. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh tinja yang keras dan besar akibat konstipasi, sehingga kulit di sekitar anus sangat meregang ketika BAB. Fisura ani biasanya diikuti oleh rasa gatal, nyeri, bahkan pendarahan di sekitar anus.

Minum air putih yang banyak dan konsumsi makanan yang mengandung banyak serat akan melunakkan tinja, sehingga buang air besar tidak sakit lagi. Untuk mengurangi peradangan dan nyeri di sekitar anus, dokter mungkin akan meresepkan krim atau salep hidrokortison.

3. Hemoroid

Hemoroid atau yang biasa dikenal dengan wasir merupakan kondisi ketika terdapat pembengkakan pada pembuluh darah di anus atau rektum. Kondisi ini umumnya terjadi karena konstipasi kronis, kehamilan, dan obesitas.

Wasir biasanya disertai dengan nyeri, gatal, atau benjolan di sekitar anus. Kondisi ini bahkan dapat menyebabkan pendarahan saat buang air besar.

Merendam wasir dengan air hangat, mengonsumsi banyak air dan asupan yang mengandung banyak serat, menggunakan krim pereda nyeri, dan mengompres wasir dengan air dingin dapat mempercepat penyembuhan wasir.

Dokter juga mungkin akan meresepkan obat pereda nyeri seperti naproxen dan ibuprofen untuk mengurangi peradangan dan mengurangi rasa sakit. Pada beberapa kasus, wasir yang tergolong parah harus diangkat melalui proses pembedahan.

4. Inflammatory bowel disease

Inflammatory bowel disease (IBD) merupakan kondisi yang meliputi peradangan pada saluran pencernaan, misalnya kolitis ulseratif, penyakit Crohn, atau irritable bowel syndrome.

Peradangan pada usus besar bisa menyebabkan rasa sakit saat BAB. Kondisi ini biasanya disertai dengan diare, rasa tidak nyaman pada perut, pendarahan saat buang air besar, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, dan rasa tidak lapar walau belum makan.

Mengonsumsi makanan rendah lemak dan kaya serat merupakan hal yang penting bagi penderita IBD. Selain itu, dokter juga mungkin akan meresepkan obat antiradang, obat diare, imunosupresan, antibiotik, obat pereda nyeri, suplemen zat besi, dan suplemen kalsium.

5. Diare

Diare merupakan kondisi yang membuat penderitanya menjadi sering buang air besar dengan kondisi tinja yang lunak atau encer. Buang air besar saat diare sendiri sebenarnya tidak menyebabkan sakit. Namun jika sudah terlalu sering, kulit sekitar anus bisa iritasi, sehingga BAB menjadi sakit.

Menjaga kebersihan tangan dan makanan dapat mencegah diare. Selama diare, Anda dapat meminum larutan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Selain itu, dokter juga mungkin akan meresepkan obat diare dan antibiotik untuk Anda.

6. Endometriosis di usus besar

Endometriosis terjadi ketika jaringan yang membentuk dinding rahim tumbuh di luar tempat yang seharusnya. Endometriosis dapat terjadi pada usus besar wanita, sehingga menyebabkan buang air besar sakit khususnya saat menstruasi.

Selain buang air besar sakit, kondisi ini biasanya juga disertai dengan beberapa gejala lainnya, seperti nyeri perut dan punggung bagian bawah, kram sebelum menstruasi, dan nyeri selama berhubungan seks (dispareunia).

Endometriosis dapat dicegah dengan cara mengonsumsi sekurang-kurangnya 2 liter air per hari, membatasi minuman berkafein dan beralkohol, dan rajin berolahraga. engobatan yang mungkin disarankan dokter kepada penderita penyakit ini meliputi obat penghilang rasa sakit, terapi hormon, atau operasi.

7. Infeksi

Beberapa infeksi dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air besar, di antaranya adalah:

  • Abses anal, yaitu pembengkakan yang berisi nanah di sekitar anus
  • Infeksi menular seksual (IMS), seperti chlamydia, gonore, herpes, dan sifilis
  • Infeksi jamur

Menggunakan pelindung setiap Anda berhubungan seks dan melakukan tes IMS secara teratur selama Anda aktif berhubungan seksual dapat mencegah Anda terhindar dari infeksi seperti di atas.

Segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami infeksi tersebut. Dokter mungkin akan meresepkan obat antibiotik dalam bentuk pil atau krim untuk mengatasinya.

8. Kanker anus atau rektum

Kanker anus termasuk salah satu kondisi yang dapat menyebabkan buang air besar terasa sakit. Selain itu, kanker anus biasanya juga disertai dengan:

  • Perdarahan saat buang air besar
  • Gatal pada anus
  • Diare yang bergantian dengan konstipasi
  • Perubahan pada warna atau bentuk tinja
  • Benjolan yang tidak biasa di sekitar anus dan terasa sakit saat disentuh
  • Kembung
  • Penurunan berat badan drastis
  • Sakit atau kram terus-menerus pada perut

Pengobatan yang mungkin diberikan pada penderita kanker anus antara lain adalah kemoterapi, perawatan radiasi, atau operasi pengangkatan tumor. Pengobatan yang dilakukan sedini mungkin dapat membantu menghentikan pertumbuhan sel kanker dan mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.

Buang air besar sakit dapat disebabkan berbagai macam penyakit sehingga gejala ini perlu diwaspadai. Secara umum, gejala ini dapat dicegah dan diatasi dengan menjaga pola hidup yang sehat, minum air yang cukup sekitar 6–8 gelas per hari, mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, dan aktif berolahraga.

Namun jika Anda merasakan sakit berkelanjutan setiap kali buang air besar, apalagi jika disertai demam, kelelahan yang tidak biasa, nyeri berat pada perut dan punggung, benjolan di sekitar anus, dan perdarahan atau keluarnya cairan dari anus sekitar anus, segera konsultasikan dengan dokter.