Obat tetes telinga infeksi digunakan untuk mengatasi infeksi telinga yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Jenis obat tetes telinga infeksi akan diresepkan oleh dokter setelah penyebab keluhan atau infeksi pada telinga diketahui.

Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga bagian luar, bagian tengah, dan bagian dalam. Bagian-bagian telinga tersebut dapat terinfeksi oleh bakteri, jamur, atau virus.

Inilah 4 Jenis Obat Tetes Telinga Infeksi - Alodokter

Meski dapat sembuh dengan sendirinya, infeksi telinga bisa menimbulkan nyeri akibat peradangan atau penumpukan cairan di telinga. Penggunaan obat tetes telinga infeksi dapat membantu meredakan keluhan dan mengatasi penyebab infeksi telinga.

Gejala Infeksi Telinga

Jika Anda menderita infeksi telinga, berikut ini adalah beberapa gejala umum yang dapat Anda rasakan:

  • Sakit telinga
  • Gatal, kemerahan, atau bengkak di telinga bagian luar
  • Keluar cairan dari telinga
  • Telinga berdenging
  • Sakit kepala
  • Pusing atau vertigo
  • Gangguan pendengaran

Infeksi telinga lebih umum terjadi pada anak-anak. Berikut ini adalah beberapa gejala infeksi telinga pada anak yang biasanya muncul:

  • Demam
  • Sering menarik atau menggaruk telinga
  • Lebih rewel
  • Tidak merespons saat dipanggil atau diajak bicara
  • Tidak nafsu makan

Jenis Obat Tetes Telinga Infeksi

Guna menentukan penyebab infeksi telinga, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan menggunakan otoskop. Alat yang dilengkapi dengan lampu kecil di ujungnya ini akan membantu dokter melihat ke dalam lubang telinga dengan lebih jelas.

Jika diperlukan, dokter juga akan melakukan tes pendengaran untuk mengetahui atau menilai keparahan gangguan pendengaran yang disebabkan oleh infeksi.

Jenis infeksi telinga umumnya dibedakan berdasarkan lokasi terjadinya infeksi, yaitu:

Setelah menemukan penyebab dan jenis infeksi telinga yang Anda derita, dokter akan meresepkan jenis obat tetes telinga infeksi. Berikut ini adalah beberapa obat tetes telinga infeksi yang diresepkan oleh dokter:

1. Antibiotik

Obat tetes telinga infeksi berupa antibiotik digunakan untuk mengatasi infeksi telinga yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotik bekerja dengan cara membunuh dan mencegah pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Obat ini tidak bisa digunakan jika penyebab infeksi telinga adalah virus.

Gejala infeksi telinga umumnya membaik dalam 2–3 hari dan sembuh dalam 1–2 minggu meski tanpa pengobatan. Namun, pengobatan dengan obat tetes telinga antibiotik dibutuhkan jika infeksi telinga karena bakteri tidak membaik setelah 2–3 hari, atau jika infeksi yang dialami tergolong parah.

Jenis obat tetes telinga infeksi berupa antibiotik yang umumnya diresepkan oleh dokter adalah ciprofloxacin atau ofloxacin.

2. Kortikosteroid

Kortikosteroid dalam obat tetes telinga berfungsi untuk meredakan peradangan, gatal, dan nyeri pada telinga. Beberapa jenis obat tetes antibiotik biasanya juga mengandung kortikosteroid.

Obat tetes telinga dengan kandungan kortikosteroid hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Jenis kortikosteroid yang umumnya digunakan sebagai obat tetes telinga infeksi adalah dexamethasone dan betamethasone.

3. Antijamur

Untuk mengatasi infeksi telinga yang disebabkan oleh jamur, dokter akan memberikan obat tetes telinga infeksi yang mengandung clotrimazole, miconazole, atau fluconazole.

Jenis obat tetes telinga infeksi antijamur juga biasanya telah dilengkapi dengan kortikosteroid untuk mengatasi peradangan telinga.

4. Asam asetat

Jenis obat tetes telinga infeksi berikutnya adalah asam asetat. Larutan asam asetat dengan kadar 2% umumnya digunakan untuk mengurangi peradangan akibat infeksi bakteri atau jamur.

Selain asam asetat, dokter juga mungkin memberikan alumunium asetat dengan kadar 5% sebagai alternatif. Selain meredakan nyeri akibat peradangan pada telinga, obat tetes telinga infeksi yang mengandung asam asetat juga dapat membantu mengeluarkan kotoran telinga agar tidak  memicu infeksi atau gangguan telinga lain.

Selain obat tetes telinga infeksi, dokter juga mungkin meresepkan obat pereda nyeri dan antibiotik oral. Antibiotik, baik dalam sediaan obat tetes telinga maupun obat oral, harus dihabiskan meskipun keluhan telah mereda. Menghentikan pengobatan sebelum tuntas dapat membuat infeksi muncul kembali.

Jika dalam 1 minggu setelah menjalani pengobatan keluhan yang Anda rasakan tidak membaik atau keluar cairan dari telinga, periksakan kembali kondisi Anda ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.