Inverted nipple adalah kondisi ketika puting payudara tampak masuk ke dalam atau tidak menonjol keluar sebagaimana normalnya. Kondisi ini dapat memengaruhi tampilan payudara dan, pada beberapa orang, berdampak pada kenyamanan saat menyusui atau saat melakukan pemeriksaan payudara mandiri.
Perubahan bentuk pada puting, seperti inverted nipple, sering dianggap sebagai variasi normal, terutama jika sudah ada sejak lahir dan tidak menimbulkan keluhan. Namun, jika puting tiba-tiba tertarik ke dalam setelah dewasa, terutama hanya pada salah satu sisi, perlu diwaspadai.

Perubahan bentuk puting saat dewasa bisa menjadi tanda adanya gangguan pada jaringan payudara, misalnya infeksi, peradangan, atau bahkan tumor. Selain itu, inverted nipple juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan, kesulitan saat menyusui, atau menurunkan rasa percaya diri.
Tidak hanya perempuan, laki-laki pun bisa mengalami inverted nipple, meski jarang terjadi. Penting untuk mengetahui penyebab inverted nipple agar langkah penanganan yang tepat dapat segera diambil.
Penyebab Inverted Nipple
Inverted nipple dapat terjadi karena berbagai faktor yang memengaruhi jaringan di dalam payudara, terutama saluran susu dan jaringan ikat di sekitar puting. Setiap orang dapat memiliki penyebab yang berbeda, mulai dari faktor bawaan hingga perubahan fisik yang muncul seiring waktu.
Adapun beberapa kondisi yang dapat menyebabkan inverted nipple adalah:
- Bawaan lahir, yaitu puting tidak berkembang sempurna dan tertarik ke dalam sejak lahir
- Penuaan atau perubahan elastisitas kulit, yang membuat struktur puting berubah
- Infeksi atau peradangan pada payudara (mastitis)
- Perubahan hormon, seperti saat kehamilan atau menyusui
- Trauma atau cedera payudara – menyebabkan jaringan parut di sekitar puting
- Penyakit tertentu, termasuk tumor jinak atau, dalam kasus yang lebih jarang, kanker payudara
- Pembedahan payudara sebelumnya, yang bisa memengaruhi struktur saluran susu
Gejala Inverted Nipple
Inverted nipple ditandai oleh bentuk puting susu yang masuk ke dalam permukaan payudara dan tidak menonjol, bahkan ketika dirangsang atau terkena suhu dingin. Berikut ini gejala yang dapat menyertai inverted nipple:
- Salah satu atau kedua puting tampak masuk ke dalam dan tidak bisa menonjol, bahkan saat dirangsang
- Muncul perubahan kulit di sekitar puting, seperti kemerahan atau bersisik
- Keluarnya cairan dari puting tanpa sebab yang jelas
- Nyeri, bengkak, atau perubahan warna pada payudara, terutama jika disebabkan oleh infeksi atau tumor
- Kesulitan menyusui karena bayi sulit melekat pada puting
Kapan harus ke dokter
Apabila ada perubahan pada puting, manfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi Alodokter untuk memastikan kondisi dengan tepat dan cepat, Namun, segera periksakan diri ke dokter secara langsung jika Anda mengalami:
- Puting yang tiba-tiba menjadi masuk ke dalam, terutama pada salah satu payudara
- Nyeri, bengkak, atau kemerahan pada payudara
- Keluar cairan dari puting yang bukan ASI
- Benjolan pada payudara
- Perubahan kulit payudara yang tampak mengerut, menebal, atau tampak seperti kulit jeruk
- Kesulitan menyusui akibat inverted nipple yang berat
Untuk kondisi darurat, seperti nyeri hebat, perubahan warna kulit payudara yang mendadak, atau demam tinggi, segera ke IGD di rumah sakit terdekat.
Diagnosis Inverted Nipple
Diagnosis inverted nipple dimulai dengan tanya jawab mengenai riwayat kesehatan, kapan perubahan puting mulai terjadi, dan apakah ada gejala lain seperti nyeri atau keluarnya cairan dari puting.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat bentuk puting, kondisi kulit, dan jaringan payudara untuk mencari tanda-tanda infeksi atau kelainan lainnya. Dokter juga dapat melakukan tes penunjang berikut ini:
- USG payudara, untuk melihat kondisi jaringan di dalam payudara
- Mammografi, terutama untuk perempuan di atas 40 tahun atau jika dicurigai adanya kelainan
- MRI payudara, bila diperlukan untuk gambaran lebih detail
- Biopsi, untuk memeriksa jaringan bila ditemukan benjolan yang mencurigakan
- Pemeriksaan cairan puting, jika terdapat keluarnya cairan yang tidak normal.
Pengobatan Inverted Nipple
Pengobatan inverted nipple tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Pada banyak kasus yang bersifat bawaan lahir atau ringan, tidak diperlukan penanganan khusus. Namun, bila kondisi menyebabkan masalah atau diduga terkait penyakit lain, penanganan perlu dilakukan. Beberapa pilihan penanganannya meliputi:
Terapi dan perawatan mandiri
Pada kasus yang ringan hingga sedang, beberapa metode pengobatan dapat membantu menarik puting keluar, seperti:
- Teknik pijat atau penarikan lembut oleh dokter
- Penggunaan alat khusus, seperti nipple puller, yang aman dan direkomendasikan dokter
- Latihan peregangan area puting
Obat-obatan
Jika inverted nipple disebabkan infeksi atau peradangan, dokter dapat meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri atau obat antiinflamasi untuk mengurangi rasa sakit atau bengkak.
Tindakan medis atau operasi
Pada kasus yang parah atau jika disebabkan jaringan parut, operasi dapat dipertimbangkan, misalnya:
- Koreksi inverted nipple untuk melepaskan jaringan yang menarik puting
- Perbaikan saluran susu bila diperlukan untuk menyusui
Prosedur ini biasanya dilakukan oleh dokter bedah plastik atau dokter spesialis bedah payudara.
Komplikasi Inverted Nipple
Jika inverted nipple tidak ditangani sesuai penyebabnya, beberapa komplikasi dapat terjadi. Komplikasi ini dapat memengaruhi kenyamanan, fungsi menyusui, hingga kesehatan payudara secara keseluruhan. Beberapa komplikasi yang dapat muncul adalah:
- Kesulitan menyusui karena bayi sulit melekat
- Infeksi payudara berulang, terutama bila saluran susu tersumbat
- Pembentukan jaringan parut yang membuat kondisi memburuk
- Keterlambatan deteksi penyakit payudara, bila perubahan puting menutupi tanda penyakit lain
Pencegahan Inverted Nipple
Tidak semua kasus inverted nipple dapat dicegah, khususnya yang sudah ada sejak lahir. Namun, beberapa langkah berikut dapat menurunkan risiko dan mendeteksi perubahan sejak dini:
- Lakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin, minimal sebulan sekali.
- Segera konsultasikan ke dokter jika ada perubahan bentuk puting atau keluhan lain pada payudara.
- Jaga kebersihan dan kesehatan payudara, serta hindari cedera pada area tersebut.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan berkala, terutama jika memiliki faktor risiko atau riwayat keluarga dengan kanker payudara.
Jika merasa khawatir dengan perubahan pada puting, segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penjelasan dan penanganan yang tepat.