Tumor payudara adalah kondisi yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak normal pada kelenjar, jaringan ikat, maupun saluran ASI di payudara. Tumor payudara dapat bersifat jinak ataupun ganas (kanker).

Tumor payudara jinak biasanya tumbuh lambat, bahkan bisa berhenti berkembang dan kemudian menyusut. Tumor ini juga tidak menyerang jaringan di sekitarnya atau menyebar ke organ lain. Meski begitu, kondisi ini dapat menimbulkan sakit maupun masalah lain jika terus tumbuh dan menekan jaringan, saraf, atau pembuluh darah di dekatnya.

Tumor Payudara

Sebaliknya, tumor payudara ganas atau kanker payudara bersifat lebih agresif karena tumbuh dengan sangat cepat dan bisa menyerang maupun merusak jaringan di sekitarnya. Kanker payudara juga dapat menyebar ke organ lain yang jauh dari payudara dan membentuk kanker baru.

Penyebab dan Jenis Tumor Payudara

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, tumor payudara dapat bersifat jinak atau ganas. Keduanya terbagi lagi dalam jenis tumor yang berbeda-beda. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis tumor payudara tersebut:

Tumor Payudara Jinak

Penyebab tumor payudara jinak belum diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini umumnya dipengaruhi oleh perubahan kadar hormon reproduksi. Berikut ini adalah beberapa contoh jenis tumor payudara jinak yang umum terjadi:

1. Fibroadenoma

Fibroadenoma adalah benjolan pada payudara yang terasa padat, mudah digerakkan, dan biasanya tidak menimbulkan sakit. Tumor payudara jinak ini paling sering terjadi pada kelompok usia 15–35 tahun.

2. Fibrokistik payudara

Fibrokistik payudara adalah jenis tumor payudara jinak yang biasanya menimbulkan nyeri, perih, dan bengkak menjelang menstruasi. Namun, keluhan ini akan segera membaik setelah menstruasi dimulai.

Jika diraba, fibrokistik payudara biasanya terasa seperti benjolan dengan tekstur menyerupai tali tambang. Kondisi fibrokistik ini lebih sering terjadi pada wanita usia 30–50 tahun.

3. Kista payudara

Kista adalah benjolan berisi cairan yang dapat terbentuk di salah satu atau kedua payudara. Kista payudara bisa terletak di dalam payudara sehingga tidak terlihat atau teraba.

4. Papiloma intraduktal

Papiloma intraduktal adalah benjolan kecil seperti kutil yang terbentuk di dalam saluran susu dekat puting. Kondisi ini tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi dapat menyebabkan keluarnya cairan dari puting.

Meskipun termasuk tumor payudara jinak, papiloma intraduktal dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara jika berjumlah banyak (lima atau lebih).

Tumor Payudara Ganas

Tumor payudara ganas disebabkan oleh perubahan (mutasi) gen. Mutasi gen ini menyebabkan sel-sel pada payudara tumbuh tidak terkendali sehingga membentuk kanker.

Berikut ini adalah beberapa jenis tumor payudara ganas atau kanker payudara yang umum terjadi:

1. Karsinoma duktal invasif

Karsinoma duktal invasif bermula di saluran susu kemudian menyebar ke jaringan payudara di sekitarnya. Lama-kelamaan, kanker ini dapat menyebar ke organ tubuh lain. Jenis kanker ini dapat terjadi pada wanita maupun pria.

2. Karsinoma duktal in situ

Karsinoma duktal in situ juga terjadi di saluran air susu, tetapi kanker jenis ini tidak menyebar ke luar. Tingkat kesembuhan karsinoma duktal in situ lebih tinggi daripada kanker jenis lain, terutama jika ditemukan lebih awal.

3. Karsinoma lobular invasif

Karsinoma lobular invasif bermula di kelenjar penghasil susu kemudian menyebar ke kelenjar getah bening atau bagian tubuh yang lain. Kanker ini lebih jarang terjadi, tetapi bisa menyebar ke organ lain dari pembuluh darah atau kelenjar getah bening.

Faktor Risiko Tumor Payudara

Faktor-faktor yang diketahui bisa meningkatkan risiko terjadinya tumor payudara antara lain:

  • Berusia 50 tahun atau lebih
  • Mengalami menstruasi sebelum usia 12 tahun
  • Memasuki masa menopause setelah usia 55 tahun
  • Memiliki keluarga yang menderita tumor payudara
  • Pernah mengalami tumor payudara
  • Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
  • Menderita obesitas setelah menopause
  • Menggunakan kontrasepsi oral
  • Tidak aktif bergerak
  • Menjalani terapi penggantian hormon
  • Memiliki kondisi yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon
  • Pernah menerima paparan radiasi (radioterapi) pada dada atau payudara

Gejala Tumor Payudara

Gejala yang biasanya dialami oleh penderita tumor payudara jinak antara lain:

  • Benjolan berbentuk bulat atau oval
  • Benjolan padat, kenyal, dan mudah digerakkan
  • Nyeri payudara (mastalgia) yang biasanya terjadi mendekati jadwal menstruasi
  • Keluarnya cairan berwarna jernih dari puting, tetapi kadang disertai darah
  • Puting seperti tertarik ke dalam atau nyeri
  • Puting kemerahan dan mengelupas

Sementara itu, gejala dari tumor payudara ganas atau kanker payudara meliputi:

  • Benjolan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (seperti menempel dengan jaringan sekitarnya)
  • Bentuk benjolan tidak beraturan
  • Benjolan umumnya tidak menimbulkan sakit, tetapi ada juga yang terasa nyeri
  • Keluar cairan dari puting selain ASI, misalnya darah atau nanah
  • Pembengkakan, kemerahan, atau panas pada sebagian payudara
  • Kulit payudara bertekstur seperti kulit jeruk dan menebal
  • Puting tertarik ke dalam
  • Berat badan turun drastis

Kapan harus ke dokter

Gejala tumor payudara jinak dan ganas dapat mirip satu sama lain. Oleh karena itu, jangan sepelekan gejala apa pun pada payudara. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter apabila Anda mengalami keluhan seperti yang telah disebutkan di atas.

Diagnosis Tumor Payudara

Untuk mendiagnosis tumor payudara, dokter akan menanyakan tanda atau gejala yang dialami, serta riwayat kesehatan pasien dan keluarga.

Setelahnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat ukuran, warna, serta apakah payudara kanan dan kiri simetris. Dokter juga akan menekan payudara untuk memeriksa benjolan, tekstur benjolan, serta ada tidaknya nyeri.

Dokter juga akan melakukan beberapa tes penunjang di bawah ini untuk memastikan diagnosis:

  • Mammografi, untuk melihat jaringan yang tidak normal pada payudara
  • Ultrasonografi payudara (USG) untuk menunjukkan perubahan payudara yang sulit dilihat pada saat Rontgen, misalnya membedakan benjolan yang bertekstur padat dan berisi cairan.
  • Magnetic resonance imaging (MRI), untuk melihat jaringan payudara dengan lebih jelas dan untuk melihat seberapa besar pertumbuhan tumor di payudara maupun bagian tubuh lain
  • Biopsi, untuk memastikan apakah sel tumor termasuk jinak atau ganas

Pengobatan Tumor Payudara

Sebagian besar tumor payudara jinak tidak membutuhkan pengobatan. Namun, operasi mungkin diperlukan jika tumor payudara jinak disertai kondisi seperti di bawah ini:

  • Kista yang besar sehingga bisa pecah dan menyebabkan infeksi
  • Tumor yang besar dan mengganggu penampilan
  • Tumor yang berisiko menjadi kanker ganas
  • Tumor besar yang menekan saraf dan menyebabkan nyeri

Sementara itu, pengobatan untuk kanker payudara tergantung pada jenis kanker dan seberapa jauh penyebarannya. Beberapa pengobatan yang biasa dilakukan untuk menangani kanker payudara adalah:

  • Operasi, untuk mengangkat jaringan kanker
  • Terapi radiasi (radioterapi), untuk membunuh sel kanker menggunakan sinar-X
  • Kemoterapi, untuk mengecilkan atau membunuh sel kanker menggunakan obat-obatan
  • Terapi hormonal, untuk menghalangi pertumbuhan sel kanker yang dapat didukung oleh hormon tertentu
  • Terapi biologis, untuk mendukung atau memanfaatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan sel kanker

Komplikasi Tumor Payudara

Meski jarang terjadi, tumor payudara jinak dalam kondisi tertentu dapat menyebabkan komplikasi berupa:

  • Penurunan rasa percaya diri terhadap perubahan payudara
  • Peningkatan risiko terjadinya kanker payudara, misalnya pada papiloma intraduktal
  • Nyeri akibat penekanan tumor pada saraf
  • Kerusakan jaringan akibat penekanan tumor pada pembuluh darah di sekitarnya

Sementara itu, kanker payudara dapat menyebar ke berbagai organ tubuh lain. Komplikasi yang muncul akibat penyebaran kanker ini tergantung pada organ tubuh yang diserang, misalnya:

  • Otak, dengan gejala sakit kepala, mual dan muntah, pandangan kabur, atau kejang
  • Tulang, yang bisa menyebabkan nyeri atau patah tulang
  • Hati, yang keluhannya bisa berupa mual dan muntah, pembengkakan pada perut, berat badan turun, atau penyakit kuning
  • Paru-paru, dengan gejala batuk terus-menerus, sesak napas, nyeri dada, batuk darah, suara serak

Pengobatan kanker payudara itu sendiri juga dapat menyebabkan komplikasi, seperti:

  • Kelelahan
  • Mual muntah
  • Rambut rontok
  • Pembengkakan pada lengan, dada, dan perut
  • Nyeri tulang dan sendi

Pencegahan Tumor Payudara

Jika terlambat diatasi, tumor payudara dapat menyebabkan komplikasi yang menurunkan kualitas hidup. Untuk mencegah komplikasi ini, lakukan SADARI (periksa payudara sendiri) secara rutin untuk mendeteksi kelainan payudara sedini mungkin.

SADARI paling baik dilakukan 1 bulan sekali, 3–5 hari setelah menstruasi dimulai. Pemeriksaan ini dapat dilakukan selagi mandi. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan SADARI:

  • Gunakan tangan kanan untuk memeriksa payudara kiri.
  • Gunakan ujung 3 jari (jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis). Mulailah dengan tekanan yang lembut lalu tingkatkan hingga kencang pada setiap bagian payudara untuk merasakan benjolan atau perubahan lain.
  • Tekan payudara dengan gerakan memutar dari luar ke dalam agar seluruh area tercakup.
  • Periksa pula area ketiak, tulang selangka, dan batas antara payudara dan perut.
  • Remas juga bagian puting untuk memastikan ada tidaknya cairan yang keluar.
  • Ulangi langkah di atas untuk payudara sebelahnya.

Untuk menurunkan risiko terjadinya tumor payudara, Anda juga bisa melakukan beberapa upaya pencegahan berikut ini:

  • Membatasi konsumsi minuman beralkohol
  • Mempertahankan berat badan yang ideal
  • Berolahraga secara teratur
  • Membatasi terapi hormon setelah menopause
  • Mengonsumsi makanan yang bergizi
  • Mengurangi asupan kafein
  • Mengenakan bra yang pas dan menghindari bra berkawat