Penyakit penis ada beragam dan dapat terjadi di segala usia. Sebagian penyakit penis tidak berbahaya, tapi terkadang ada juga yang bisa menimbulkan masalah yang serius, misalnya gangguan kesuburan dan bahkan kematian.

Ketika terdapat gangguan pada penisnya, seorang pria bisa mengalami beberapa gejala tertentu, seperti rasa sakit pada penis, sulit buang air kecil, sulit mencapai orgasme, dan masalah kesuburan atau infertilitas. Selain itu, penyakit penis juga bisa menyebabkan seorang pria menjadi stres dan kurang percaya diri.

Jangan Sampai Penyakit Penis Ini Terjadi pada Anda - Alodokter

Beragam Jenis Penyakit Penis yang Bisa Terjadi

Berikut adalah beberapa jenis penyakit penis yang harus diwaspadai kemunculannya:

1. Penyakit Peyronie

Penyakit Peyronie adalah suatu kondisi di mana sebuah benjolan keras berupa plak terbentuk di bagian atas atau bawah penis hingga membuat penis melengkung. Terkadang, penyakit ini bisa membuat penis terasa sakit.

Penyebab terjadinya penyakit Peyronie masih belum diketahui dengan jelas, tapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko pria mengalami penyakit ini, di antaranya cedera atau benturan pada penis, vaskulitis, dan faktor genetik atau keturunan.

2. Priapismus

Priapismus adalah kondisi ketika penis mengalami ereksi terus-menerus selama lebih dari 4 jam sehingga membuat penis terasa sakit. Priapismus terjadi ketika darah yang mengalir ke pembuluh darah area penis tidak sepenuhnya kembali.

Priapismus bisa disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya penyalahgunaan narkoba dan minuman keras, anemia, cedera pada penis, gangguan di saraf tulang belakang, atau efek samping obat-obatan tertentu.

Penyakit penis ini harus segera diobati karena bisa membuat penis cedera atau terluka. Jika tidak ditangani dengan baik, dalam jangka panjang priapismus bisa menyebabkan terjadinya komplikasi berupa disfungsi ereksi.

3. Balanitis

Balanitis adalah peradangan di kepala penis. Penyakit ini sering terjadi pada pria yang belum disunat atau yang kurang menjaga kebersihan penis.

Pada pria yang tidak disunat, kotoran penis (smegma) akan lebih mudah mengendap dan menumpuk bagian kulit kepala penis atau kulup. Hal ini bisa memicu terjadinya infeksi, iritasi, dan peradangan di bagian kepala penis.

Saat mengalami balanitis, seorang pria akan merasakan beberapa gejala, seperti nyeri saat buang air kecil, ruam dan kemerahan pada penis, muncul kotoran seperti lemak tebal di bawah kulup, pembengkakan di kepala penis, serta nyeri di sekitar kepala penis atau kulup.

4. Phimosis

Phimosis atau fimosis adalah kondisi di mana kulup penis terlalu ketat hingga tidak dapat ditarik kembali ke atas kepala penis.

Phimosis masih dikatakan normal jika terjadi pada bayi dan balita. Namun, jika menetap hingga remaja atau dewasa, kondisi kemungkinan disebabkan oleh adanya jaringan parut pada kulup.

Phimosis sebenarnya tidak berbahaya. Namun, jika sampai menimbulkan keluhan tertentu, seperti penis terasa nyeri dan bengkak, tampak kemerahan, atau sulit buang air kecil, hal ini harus segera diobati. Pada orang dewasa, phimosis terkadang juga bisa disebabkan oleh infeksi seksual menular.

5. Paraphimosis

Paraphimosis adalah kondisi di mana kulup tidak dapat dikembalikan ke posisi semula setelah tertarik ke atas kepala penis, biasanya setelah ereksi atau ketika berhubungan seks. Terhalangnya aliran darah ke penis akan menyebabkan perubahan warna ujung penis menjadi merah tua atau kebiruan.

Paraphimosis merupakan penyakit penis yang harus segera ditangani oleh dokter. Jika tidak diobati, penyakit penis ini bisa membuat penis menjadi nyeri, bengkak, mengganggu aliran darah ke penis. Hal ini bisa memicu terjadinya komplikasi serius, seperti gangrene pada penis.

6. Kanker penis

Meski tergolong jarang terjasi, kanker penis merupakan penyakit penis yang berbahaya. Jika tidak segera diobati, kanker penis bisa menyebar ke bagian tubuh atau organ lainnya.

Gejala kanker penis awalnya ditandai dengan adanya benjolan, ruam, atau luka di area penis yang tidak sembuh setelah 4 minggu.

Beberapa gejala lain dari kanker penis yang perlu diwaspadai adalah perdarahan dari penis atau di bawah kulup, keluar cairan yang berbau tidak sedap dari penis, pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan, serta perubahan warna pada kulit penis.

Selain penyakit penis yang telah disebutkan di atas, Anda juga harus mewaspadai beberapa penyakit menular seksual pada penis, seperti chlamydia, gonorea, chancroid, herpes kelamin, dan sifilis (raja singa).

Untuk menghindari penyakit penis, jagalah selalu kesehatan alat vital Anda dengan selalu melakukan hubungan seksual yang aman, yakni dengan menggunakan kondom dan tidak berganti pasangan.

Anda juga perlu membersihkan penis dengan baik, mendapatkan vaksinasi, rajin olahraga, berhenti merokok dan menghindari konsumsi minuman keras, serta memeriksakan penis secara rutin.

Jika Anda mengalami masalah atau penyakit penis, jangan ragu atau malu untuk berkonsultasi dengan dokter. Hal ini penting agar dokter bisa melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan yang tepat, agar kesehatan dan fungsi penis Anda tetap terjaga.