Masih tingginya jumlah infeksi COVID-19 membuat banyak karyawan masih harus bekerja dari rumah atau work from home. Perubahan ini paling dirasakan oleh para ayah yang biasanya bekerja di luar rumah. Nah, agar tidak stres selama bekerja di rumah, terapkan tips-tips di bawah ini.
Membawa pekerjaan kantor ke rumah mungkin sudah sering Ayah lakukan sebelumnya. Namun, bagaimana jika semua pekerjaan harus dikerjakan di rumah? Ini bukanlah hal yang mudah dan jelas membutuhkan adaptasi. Tidak sedikit orang yang mengeluh sulit untuk berkonsentrasi saat bekerja di rumah.
5 Kiat Sukses Bekerja di Rumah bagi Seorang Ayah
Salah satu keuntungan bekerja di rumah adalah Ayah tidak perlu repot-repot berangkat ke kantor. Namun, work from home juga bisa jadi tantangan besar, lantaran tidak adanya pengawasan jam kerja seperti di kantor dan banyaknya gangguan, terutama bila anak-anak masih kecil.
Agar Ayah bisa menyelesaikan semua pekerjaan kantor di rumah dengan lancar dan hasilnya tetap baik, ada beberapa cara yang bisa Ayah lakukan, yaitu:
1. Buat jadwal dan terapkan dengan konsisten
Setiap pagi sebelum mulai berkerja di rumah, penting bagi Ayah untuk membuat jadwal kerja yang rinci, sesuai target yang perlu dicapai hari itu. Tujuannya adalah agar Ayah bisa melakukan semua tugas dengan lebih teratur dan tidak menunda-nuda hingga akhirnya pekerjaan menumpuk.
Selain itu, Ayah juga perlu membuat jadwal guna memisahkan waktu untuk bekerja dengan waktu untuk keluarga. Jangan sampai Ayah jadi lupa akan pekerjaan kantor karena sibuk dengan urusan rumah tangga selama bekerja di rumah.
Sebaliknya, jangan juga terus-menerus bekerja tanpa kenal waktu hanya karena Ayah berada di rumah dan tidak merasa perlu untuk mengatur jam pulang kantor. Ingat, keluarga bukan hanya membutuhkan kehadiran Ayah secara fisik di rumah, tapi juga perhatian dan waktu Ayah.
2. Siapkan tempat kerja yang nyaman
Selama bekerja di rumah, ciptakanlah suasana kerja yang nyaman sehingga Ayah bisa fokus. Siapkan meja dan kursi yang nyaman di ruangan yang tenang, terang, dan sejuk. Hindari bekerja di kamar tidur atau tempat tidur, karena ini bisa mengganggu siklus tidur Ayah atau menyebabkan sakit punggung.
3. Tetapkan batasan
Melihat Ayah di rumah membuat anak ingin bermain dengan Ayah dan Ayah pun mungkin sangat ingin menghabiskan waktu dengannya. Meski begitu, Ayah perlu menerapkan batasan yang jelas. Buat kesepakatan dengan keluarga di rumah bahwa pada jam tertentu Ayah harus bekerja tanpa gangguan.
Bila Ayah memiliki ruangan kerja di rumah, berikan tanda khusus di depan pintu ketika Ayah sedang bekerja. Dengan begitu, orang-orang di rumah tahu bahwa Ayah sedang tidak bisa diganggu. Namun, Ayah juga perlu menepati kesepakatan dan berhenti bekerja ketika sudah waktunya untuk beristirahat.
4. Jangan lupa beristirahat
Agar Ayah bisa bekerja di rumah dengan produktif dan tetap sehat, jangan lupa meluangkan waktu untuk beristirahat, ya. Ayah bisa membuat jadwal istirahat seperti di kantor, misalnya ketika makan siang dan coffee break. Saat istirahat, keluarlah dari ruang kerja atau pindah dari spot kerja Ayah di rumah.
Selama waktu istirahat, Ayah bisa makan siang bersama keluarga atau bermain dengan buah hati. Jika memungkinkan, Ayah juga bisa tidur siang sebentar. Namun, jangan lupa memasang alarm atau memberi tahu orang di rumah untuk membangunkan Ayah, ya.
5. Jalin komunikasi yang baik dengan rekan kerja
Komunikasi melalui pesan tentu sangat berbeda dengan tatap muka. Terbatasnya komunikasi dengan rekan kerja selama bekerja di rumah bisa membuat frustrasi dan menyulitkan beberapa proses dalam pekerjaan. Hal ini bisa meningkatkan stres dan bukan tidak mungkin berpengaruh pada suasana di rumah.
Oleh karena itu, Ayah perlu tetap menjalin komunikasi yang baik layaknya sedang berada di kantor, misalnya dengan tatap muka virtual. Agar pertemuan ini bisa berjalan tanpa gangguan, berikan isyarat kepada orang di rumah bahwa Ayah akan melakukan meeting, sehingga ruangan bisa dikondisikan kondusif untuk bicara.
Itulah beberapa tips WFH yang bisa Ayah terapkan selama di rumah. Untuk menghindari bekerja sampai begadang untuk mengejar target atau batas waktu, Ayah tidak boleh menunda-nunda pekerjaan dan harus konsisten dengan jadwal selama bekerja di rumah.
Selain itu, mengingat ada banyak waktu yang bisa dihemat karena tidak perlu pulang pergi kantor, gunakanlah waktu tersebut untuk hal yang positif, misalnya melakukan hobi yang menyegarkan pikiran, berolahraga, atau mengikuti kursus online. Jangan hanya bermalas-malasan, apalagi sambil mengonsumsi camilan.
Menjalani WFH di tengah keluarga memang menuntut disiplin waktu dan pengendalian diri. Bila Ayah merasa sangat lelah selama menjalani WFH, baik secara fisik maupun pikiran, ambillah cuti tahunan untuk beristirahat sejenak.
Apabila cuti saja tidak cukup untuk menyegarkan pikiran dan Ayah mulai merasa tertekan, stres, atau bahkan mengalami gejala depresi, jangan ragu untuk bertukar pikiran dengan pasangan, sahabat, atau rekan kerja. Bila perlu, Ayah juga bisa berkonsultasi dengan psikolog.