Kalistenik adalah olahraga yang menggunakan berat badan sendiri untuk melatih kekuatan dan kebugaran tubuh. Tanpa perlu alat khusus, kalistenik bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, sehingga cocok bagi yang ingin menjaga kesehatan dengan praktis, hemat biaya, dan efektif.

Kalistenik dikenal karena gerakannya yang sederhana, seperti push up, squat, dan plank. Meski begitu, olahraga ini sangat efektif untuk meningkatkan kekuatan otot, membentuk otot, memperbaiki postur, meningkatkan keseimbangan tubuh, serta menyehatkan jantung.

Kalistenik, Olahraga dengan Berat Badan Sendiri untuk Kebugaran - Alodokter

Agar manfaat yang diperoleh maksimal, penting untuk memahami teknik kalistenik yang benar serta menyesuaikannya dengan kemampuan tubuh secara bertahap dan konsisten.

Kalistenik dan Beragam Manfaatnya

Kalistenik menawarkan beberapa manfaat utama bagi kesehatan tubuh, di antaranya:

  • Meningkatkan kekuatan otot, karena berbagai jenis latihan kalistenik, seperti push up dan pull up melibatkan hampir seluruh otot tubuh
  • Postur tubuh menjadi lebih tegak dan seimbang karena otot inti lebih kuat
  • Membantu menjaga fleksibilitas dan koordinasi tubuh. Beberapa jenis latihan kalistenik yang bisa memberikan manfaat ini adalah squat dan lunges
  • Membakar kalori dan membantu menjaga berat badan tetap ideal
  • Memperlancar sirkulasi darah serta mendukung fungsi jantung
  • Mudah diakses dan hemat biaya, karena hampir seluruh gerakan kalistenik bisa dilakukan di rumah tanpa alat mahal atau keanggotaan gym

Kalistenik dan Berbagai Jenis Latihannya

Ada banyak variasi gerakan kalistenik yang dapat dicoba. Berikut beberapa contoh latihan kalistenik yang populer dan mudah dipelajari:

1. Push up

Push up merupakan salah satu gerakan kalistenik paling standar, yakni dengan mendorong tubuh ke atas dari posisi tengkurap, menggunakan telapak tangan dan ujung kaki sebagai tumpuan. Push up melatih otot dada, lengan, bahu, serta otot inti. Gerakan ini cocok untuk pemula hingga tingkat lanjut.

2. Squat

Squat adalah gerakan kalistenik yang dilakukan dengan posisi seolah-olah akan duduk, lalu kembali berdiri dengan lutut menekuk dan punggung lurus. Latihan ini melatih otot inti, paha, bokong, dan pinggul. Terdapat berbagai variasi squat dalam kalistenik, seperti sumo squat dan jump squat.

3. Plank

Plank dilakukan dengan posisi tubuh lurus menghadap lantai dengan bertumpu pada lengan bawah serta ujung kaki. Gerakan kalistenik yang satu ini dapat membantu memperkuat otot perut, punggung, dan bahu, serta menjaga keseimbangan tubuh.

4. Lunges

Lunges merupakan bagian dari latihan kalistenik yang melatih kekuatan dan keseimbangan tubuh bagian bawah, terutama otot paha, bokong, dan betis. Gerakan dilakukan dengan melangkahkan satu kaki ke depan, menekuk kedua lutut, lalu kembali ke posisi awal.

5. Sit up

Sit up juga termasuk latihan kalistenik, yakni dengan mengangkat tubuh dari posisi berbaring hingga duduk. Gerakan ini efektif untuk melatih otot perut dan otot inti tubuh.

6. Dips

Dips dilakukan dengan menopang tubuh menggunakan kedua tangan di atas bangku atau permukaan datar, lalu menurunkan dan mengangkat badan dengan menekuk siku. Dips sangat efektif melatih otot lengan, dada, dan bahu.

7. Pull up

Pull up adalah latihan kalistenik yang melibatkan otot punggung, lengan, dan bahu. Gerakan ini dilakukan dengan menggantungkan tubuh di palang dan menarik badan ke atas hingga dagu melewati palang. Pull up dapat dimulai secara bertahap dengan bantuan resistance band atau negative pull up.

Kalistenik dan Tips Melakukannya

Agar latihan kalistenik aman dan hasilnya optimal, berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:

  • Mulailah dengan gerakan dasar, seperti push up, squat, plank, sit up, dan lunges, dengan fokus untuk menerapkan teknik yang benar. 
  • Untuk pemula, lakukan setiap gerakan kalistenik sebanyak 3 set, dengan masing-masing 5 repetisi. Jika sudah terbiasa, bisa dilakukan sebanyak 15 repetisi.
  • Lakukan kalistenik sebanyak 2–4 kali dalam seminggu, dengan satu hari istirahat di antara sesi untuk memberi otot waktu istirahat.
  • Lakukan pemanasan atau peregangan sebelum memulai latihan kalistenik untuk mencegah cedera otot.
  • Tingkatkan intensitas latihan kalistenik secara bertahap, baik dari segi repetisi maupun durasi, sesuai kemampuan tubuh.
  • Pastikan tubuh mendapatkan asupan cairan yang cukup agar terhindar dari dehidrasi.
  • Berikan waktu istirahat yang cukup agar otot dapat pulih, Dengan demikian, Anda tidak mengalami cedera akibat latihan kalistenik berlebihan.
  • Perhatikan selalu postur tubuh saat melakukan kalistenik untuk memaksimalkan hasil dan mengurangi risiko cedera.
  • Jangan lupa untuk melakukan pendinginan setelah menyelesaikan kalistenik.

Kalistenik bisa menjadi pilihan olahraga yang sederhana namun efektif untuk mendukung gaya hidup sehat. Dengan latihan kalistenik secara teratur dan konsisten, Anda dapat memperoleh banyak manfaat, baik untuk kekuatan otot, postur, maupun kesehatan jantung.

Jika ingin menambah motivasi latihan, bergabunglah dengan komunitas kalistenik atau temukan referensi latihan kalistenik secara online.

Meski begitu, jika Anda sedang memiliki kondisi medis tertentu, misalnya cedera otot atau saraf, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter. Dengan demikian, dokter dapat menganjurkan porsi latihan kalistenik yang tepat untuk kondisi Anda, sehingga manfaat kalistenik dapat diperoleh dengan maksimal.