Yoghurt dikenal baik untuk kesehatan, terutama dalam memelihara kesehatan saluran pencernaan. Namun, apakah yoghurt untuk bayi boleh diberikan sebagai MPASI? Mulai usia berapakah yoghurt sebaiknya diberikan kepada bayi? Simak jawabannya dalam artikel berikut.
Yoghurt merupakan produk olahan susu hasil fermentasi. Selain mengandung nutrisi yang sama dengan susu, yoghurt juga mengandung probiotik. Probiotik bermanfaat dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan kesehatan saluran cerna.
Meski bermanfaat, banyak orang tua yang masih ragu untuk memberikan yoghurt kepada bayinya karena takut menyebabkan masalah pencernaan, seperti mulas atau diare.
Waktu Pemberian Yoghurt untuk Bayi
Sebenarnya yoghurt sudah bisa diberikan sebagai menu MPASI pertama saat bayi sudah berusia sekitar 6 bulan. Namun, jika Bunda masih ragu untuk memberikan yoghurt kepada Si Kecil, Bunda bisa menundanya hingga Si Kecil berusia 9 bulan.
Bunda dianjurkan memilih yoghurt tanpa pemanis atau perasa tambahan untuk menghindari asupan gula berlebih pada Si Kecil. Hal ini dikarenakan hampir semua yoghurt dengan aneka rasa mengandung gula di dalamnya.
Jika asupan gula yang diperoleh Si Kecil berlebihan, hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan kerusakan gigi dan obesitas.
Agar tidak salah pilih yoghurt, cermati label pada kemasan. Selain disebut gula atau pemanis, kandungan gula dalam yoghurt juga bisa menggunakan sebutan pemanis jagung, sirop jagung, dekstrosa, fruktosa, konsentrat jus buah, madu, glukosa, sirop jagung fruktosa, laktosa, maltosa, sirup malt, dan sukrosa.
Cara Memberikan Yoghurt untuk Bayi
Yoghurt tanpa pemanis tambahan (plain yoghurt) merupakan pilihan yang baik untuk Si Kecil. Sebagai penambah rasa alami sekaligus nutrisi tambahan, Bunda bisa menambahkan buah-buahan atau sayuran pada yoghurt.
Contoh buah-buahan yang bisa diberikan bersama yoghurt meliputi alpukat, nanas, apel, pisang, blueberry, anggur, mangga, atau pepaya. Sedangkan, jenis sayuran yang cocok untuk dijadikan topping yoghurt adalah ubi madu, labu, dan bit.
Selain buah, Bunda juga bisa menambahkan oatmeal yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral. Hindari menambahkan madu ke dalam yoghurt jika usia Si Kecil belum mencapai 1 tahun karena pemberian madu tersebut berisiko menyebabkan botulisme.
Bayi juga membutuhkan kalori dan lemak. Oleh karena itu, jangan memberikan yoghurt bebas lemak sebelum usianya 2 tahun atau sesuaikan dengan petunjuk dokter.
Jika Si Kecil memiliki alergi susu atau intoleransi laktosa, Bunda sebaiknya menunggu beberapa waktu atau paling tidak hingga Si kecil berusia lebih dari 9 bulan sebelum memberikannya yoghurt.
Beberapa penelitian memang menunjukkan yoghurt dapat meredakan alergi, seperti eksim atau rhinitis allergy, karena mampu meningkatkan imunitas tubuh. Akan tetapi, keputusan memberikan yoghurt untuk bayi atau anak yang memiliki riwayat alergi, sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter anak.
Jadi, sekarang Bunda sudah tahu kapan saat yang tepat untuk memberi yoghurt untuk Si Kecil, kan? Perlu Bunda ingat pula bahwa setiap mengenalkan makanan apa pun kepada Si Kecil, amati apakah muncul tanda-tanda alergi. Segera bawa Si Kecil dokter apabila timbul gejala alergi, seperti bintik merah bengkak, diare, atau muntah.