Kehamilan superfetasi adalah kondisi ketika seorang ibu mengandung dua janin sekaligus, tetapi usianya berbeda. Hal ini bisa terjadi akibat penyebab tertentu. Untungnya, bayi yang lahir dari kehamilan superfetasi tetap bisa hidup sehat dan normal kok.

Kondisi kehamilan superfetasi sebenarnya merupakan hal yang sangat jarang terjadi, bahkan peluangnya mendekati mustahil. Hal ini karena selama kehamilan, tubuh ibu hamil mengalami perubahan yang mencegah terjadinya pembuahan sel telur oleh sel sperma. 

Kehamilan Superfetasi, Ini Penyebab dan Cara Mendeteksinya - Alodokter

Penyebab Terjadinya Kehamilan Superfetasi

Begitu sudah hamil, wanita umumnya tidak mengalami ovulasi sepanjang kehamilan. Namun, pada kehamilan superfetasi, ovulasi tetap terjadi sehingga masih ada peluang bagi sel telur untuk dibuahi oleh sel sperma saat terjadinya hubungan seksual saat hamil

Selain itu, kehamilan ini juga bisa terjadi saat wanita mengalami sekali ovulasi yang melepaskan 2 sel telur, tetapi keduanya dibuahi pada waktu yang berbeda sehingga pelekatannya pada dinding rahim tidak terjadi secara bersamaan. Hal ini berbeda dengan hamil kembar.

Lantas, mengapa ibu hamil biasanya tidak mengalami ovulasi? Saat hamil, kadar hormon estrogen, progesteron, dan human chorionic gonadotropin (hCG) berubah untuk mendukung kehamilan yang sehat dan mencegah indung telur melepaskan sel telur ke tuba falopi. Jadi, normalnya ovulasi tidak terjadi selama kehamilan. 

Perubahan hormon ini juga menyebabkan beberapa hal lain yang bisa mencegah kehamilan, seperti: 

  • Mencegah pelekatan (implantasi) bakal janin yang tidak sengaja terbentuk menempel pada dinding rahim, yakni tempat di mana bakal janin lain sudah menempel dan berkembang lebih dulu.
  • Membentuk lendir bernama mucus plug yang menutupi leher rahim (serviks) sehingga sel sperma tidak bisa memasuki rahim dan membuahi sel telur.

Terlepas dari ovulasi yang biasanya tidak terjadi saat wanita hamil, kehamilan superfetasi tetap bisa terjadi ya. Sejauh ini, kehamilan superfetasi ditemukan pada kehamilan yang terjadi melalui program kehamilan bayi tabung, inseminasi buatan, dan ibu pengganti.

Cara Mendeteksi Kehamilan Superfetasi

Kehamilan superfetasi tidak menunjukkan gejala yang berbeda dengan kehamilan pada umumnya. Kondisi ini biasanya baru diketahui saat pemeriksaan USG oleh dokter. Meski begitu, kehamilan superfetasi sebenarnya cukup sulit untuk dipastikan. Soalnya, hasil pemeriksaan bisa saja menunjukkan janin seperti hamil kembar biasa. 

Selain itu, meskipun USG bisa mendeteksi bila usia kedua janin tampak berbeda satu sama lain, hal ini belum tentu menunjukkan terjadinya kehamilan superfetasi, tetapi sebenarnya kehamilan kembar. 

Hal ini karena aliran nutrisi dari ibu hamil ke janin kembar tidak seimbang atau perkembangan ari-ari (plasenta) tidak optimal, sehingga tak mampu menyalurkan nutrisi yang cukup untuk kedua janin. Maka dari itu, salah satu janin ada yang lebih cepat berkembang daripada janin yang satunya.

Pada kehamilan superfetasi, ada kemungkinan jika janin yang terbentuk pada kali kedua lahir dalam kondisi prematur. Untuk menghadapi hal ini, dokter biasanya akan membantu menentukan waktu persalinan yang tepat dan menawarkan metode operasi caesar untuk mempermudah persalinan dan mencegah komplikasi.

Perlu diingat, meskipun ada kemungkinan salah satu dari kedua janin terlahir prematur, kehamilan superfetasi tetap bisa menghasilkan bayi yang sehat kok. Jadi, kondisi ini tidak selalu perlu dikhawatirkan ya. 

Selain itu, adanya kasus kehamilan superfetasi menunjukkan pentingnya ibu hamil melakukan pemeriksaan antenatal ke dokter dan fasilitas kesehatan terdekat agar kehamilan bisa terpantau dan ditangani dengan baik. Bila saat ini kamu sedang hamil, jangan tunda untuk berkonsultasi dan memeriksa kondisi kehamilan ke dokter secara langsung maupun via chat tentang perkembangan janin di kandunganmu ya.