Kepala pusing dan mual dapat muncul secara bersamaan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal dan terkadang juga dapat menjadi gejala dari penyakit tertentu. Penanganan yang tepat pun perlu dilakukan agar kepala pusing dan mual tidak mengganggu kenyamanan dalam beraktivitas.

Kepala pusing ditandai dengan rasa seperti melayang, berputar, lemah, atau merasa akan pingsan. Sementara mual adalah rasa tidak nyaman pada perut yang menyebabkan munculnya keinginan untuk muntah.

Kepala Pusing dan Mual, Ini 8 Penyebab dan Penanganannya - Alodokter

Kepala pusing dan mual dapat muncul secara bersamaan sehingga membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Penyebab kepala pusing dan mual sendiri sangat beragam, mulai dari efek mabuk perjalanan, kehamilan, sampai gejala dari penyakit tertentu.

Penyebab Kepala Pusing dan Mual

Kepala pusing dan mual umumnya bukan disebabkan oleh kondisi serius. Berikut ini adalah beberapa penyebab kepala pusing dan mual dan penjelasannya:

1. Mabuk perjalanan

Kepala pusing dan mual dapat timbul ketika Anda mengalami mabuk perjalanan. Hal itu terjadi karena otak terlalu banyak mendapatkan stimulasi, baik itu berupa pemandangan, suara, maupun pergerakan tubuh.

Selain kepala pusing dan mual, mabuk perjalanan juga dapat menyebabkan keluhan lain, seperti keringat dingin, sakit kepala, dan muntah. Ada beberapa faktor yang dapat membuat keluhan pusing dan mual lebih mudah muncul saat mabuk perjalanan, misalnya terlalu banyak membaca atau menatap layar gadget.

2. Kehamilan

Kepala pusing dan mual bisa menjadi gejala kehamilan. Pasalnya, perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan bisa membuat tekanan darah menjadi turun, sehingga menimbulkan keluhan kepala pusing.

Sementara itu, rasa mual kemungkinan dipicu oleh meningkatnya kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang terjadi selama kehamilan.

3. Gula darah rendah

Kadar gula darah yang rendah membuat otak kekurangan asupan glukosa. Padahal, glukosa merupakan sumber energi utama otak. Ketika asupan glukosa ke otak tidak tercukupi dengan baik, keluhan pusing dan sakit kepala pun timbul.

Tak hanya itu, kadar gula darah rendah bisa menyebabkan lonjakan hormon adrenalin di dalam tubuh. Hormon ini akan merespon kekurangan glukosa dengan cara menyalurkan simpanan glukosa ke dalam aliran darah secara cepat, yang akhirnya memicu efek samping berupa mual.

4. Minum alkohol terlalu banyak

Konsumsi alkohol secara berlebihan juga bisa menyebabkan kepala pusing dan mual. Ketika Anda minum banyak alkohol, tubuh akan kekurangan cairan. Kondisi dehidrasi ini bisa membuat tekanan darah turun, sehingga aliran darah ke otak menjadi tidak lancar. Akibatnya, keluhan kepala pusing muncul.

Selain itu, konsumsi alkohol secara berlebih dapat membuat lambung teriritasi. Kondisi tersebut membuat produksi asam lambung meningkat dan perut menjadi sulit untuk dikosongkan, sehingga keluhan mual dan muntah timbul.

5. Alergi makanan

Jika keluhan kepala pusing dan mual timbul setelah Anda mengonsumsi makanan tertentu, bisa jadi penyebabnya adalah alergi makanan. Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menganggap makanan yang masuk ke tubuh merupakan zat berbahaya, meskipun pada kenyataanya tidak.

Alergi makanan tidak hanya ditandai dengan keluhan kepala pusing dan mual, tetapi juga bisa berupa kulit gatal, wajah bengkak, batuk, bersin, hidung tersumbat, sakit perut, dan diare.

6. Vertigo

Vertigo, khususnya vertigo yang disebabkan oleh BPPV (benign paroxysmal positional vertigo), dapat memicu penderitanya mengalami kepala pusing dan mual. Biasanya, vertigo yang disebabkan oleh BPPV akan berlangsung selama beberapa hari serta timbul saat penderitanya menggerakan kepala.

Vertigo BPPV tidak hanya ditandai dengan kepala pusing dan mual, tetapi juga meliputi hilang keseimbangan dan gerakan bola mata yang tidak normal atau disebut sebagai nystagmus.

7. Migrain vestibular

Migrain vestibular adalah jenis migrain yang memiliki gejala seperti vertigo, yaitu kepala pusing dan mual yang hilang timbul. Kepala pusing yang disebabkan oleh migrain vestibular biasanya berlangsung selama beberapa menit.

Penyebab dari migrain vestibular sendiri belum diketahui dengan pasti, tetapi ada keyakinan bahwa kondisi ini muncul akibat adanya kerusakan sel-sel saraf di otak.

8. GERD

Saat terkena penyakit GERD (gastroesophageal reflux disease), asam lambung akan naik ke kerongkongan, bahkan dapat sampai ke telinga bagian dalam. Ketika kondisi tersebut terjadi, bagian telinga ini akan mengalami iritasi sehingga memicu keluhan pusing yang disertai dengan mual.

Selain kepala pusing dan mual, GERD juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti nyeri ulu hati, batuk, sulit menelan saja, dan nyeri dada.

Cara Mengatasi Kepala Pusing dan Mual

Kepala pusing dan mual umumnya akan hilang dengan sendirinya. Namun, untuk membantu meredakan keluhan ini, ada beberapa cara mengatasi kepala pusing dan mual yang bisa diterapkan, seperti:

  • Mengonsumsi makanan sehat dan bernutrisi
  • Mengonsumsi air putih yang cukup sekitar 8 gelas atau 2 liter sehari
  • Menghindari minuman yang mengandung kafein atau alkohol, serta makanan pedas, asam, dan terlalu berlemak
  • Beristirahat yang cukup selama 7–9 jam setiap malam di ruangan yang nyaman dan tenang
  • Menggerakan badan secara perlahan ketika bangun dari tidur atau saat duduk
  • Menghindari makan berlebih ketika berpergian, bila perlu konsumsi obat mabuk perjalanan sebelum bepergian
  • Mengonsumsi obat antihistamin yang dijual secara bebas sesuai dengan aturan yang tertera pada kemasan
  • Mencoba manuever Epley

Bila cara di atas sudah dilakukan tetapi keluhan kepala pusing dan mual yang diderita tidak juga membaik, sebaiknya konsultasikan kepada dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui dengan pasti penyebab dari keluhan tersebut supaya bisa memberikan penanganan yang sesuai.

Pada kasus kepala pusing dan mual yang dipicu oleh migrain vestibular, dokter mungkin meresepkan obat migrain, seperti sumatriptan, untuk meredakannya.

Jika Anda mengalami kepala pusing dan mual yang disertai dengan keluhan lain, seperti leher kaku, kebingungan, kejang, peka terhadap cahaya, ruam kulit, dan penurunan nafsu makan, sebaiknya konsultasikan juga ke dokter. Hal ini karena kondisi tersebut dapat menjadi tanda penyakit tertentu yang membutuhkan penanganan dokter segera.