Penyebab ambeien kambuh bisa saja merupakan kegiatan yang sering dilakukan. Benjolan ambeien bahkan bisa muncul kembali meskipun telah dioperasi. Mengetahui berbagai penyebab ambeien kambuh dapat menjadi langkah awal untuk menghilangkan ambeien.

Tanpa disadari, terdapat berbagai aktivitas sehari-hari yang dapat menjadi penyebab ambeien kambuh. Walaupun Anda telah menjalani operasi, tidak menutup kemungkinan benjolan ambeien dapat muncul kembali jika berbagai kebiasaan tersebut tetap dilakukan.

Ketahui Penyebab Ambeien Kambuh dan Pencegahannya - Alodokter

Penyebab Ambeien Kambuh

Penyebab ambeien kambuh adalah adanya peningkatan tekanan pada pembuluh darah di sekitar anus dan rektum, atau di sekitar panggul. Berbagai kondisi yang memicu peningkatan tekanan tersebut adalah:

1. Duduk terlalu lama

Duduk terlalu lama tidak hanya meningkatkan risiko terjadinya obesitas dan sindrom metabolik, tetapi juga bisa menjadi penyebab ambeien kambuh. Pasalnya, duduk terlalu lama dapat mengganggu kelancaran aliran darah. Darah yang seharusnya mengalir ke seluruh tubuh malah menumpuk di sekitar anus dan rektum.

Kondisi ini kemudian menyebabkan pembengkakan pembuluh darah yang merupakan ambeien kambuh.

2. Mengejan

Saat buang air besar (BAB), terutama saat mengalami konstipasi, Anda mungkin sering kali mengejan terlalu keras, baik disadari maupun tidak. Mengejan terlalu keras dapat meningkatkan tekanan pada perut bagian bawah yang memicu naiknya tekanan di sekitar anus dan rektum.

Kondisi inilah yang menyebabkan pembengkakan pada pembuluh darah di sekitar anus dan rektum, serta menjadi penyebab ambeien kambuh.

3. Mengalami diare kronis

Diare kronis dan konstipasi adalah kondisi yang bertolak belakang. Namun, kedua kondisi ini sama-sama dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di sekitar anus dan menjadi penyebab ambeien kambuh.

Saat konstipasi, peningkatan tekanan terjadi akibat mengejan yang terlalu keras. Lain halnya dengan diare kronis di mana peningkatan tekanan terjadi karena Anda lebih sering dan lebih lama duduk di toilet. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan pada pembuluh darah di anus dan rektum, yang merupakan penyebab ambeien kambuh.

4. Mengalami obesitas

Obesitas juga termasuk faktor penyebab ambeien kambuh. Pasalnya, berat badan serta lemak berlebih dapat menimbulkan peningkatan tekanan pada perut. Tekanan ini lama-kelamaan menyebabkan pembengkakan di pembuluh darah. Kondisi inilah yang dikenal sebagai benjolan ambeien.

5. Sedang hamil

Ambeien termasuk gangguan yang umum terjadi pada ibu hamil. Selain karena adanya peningkatan tekanan di perut bagian bawah akibat berat badan yang bertambah, ambeien kambuh juga bisa disebabkan oleh perubahan jumlah hormon pada ibu hamil.

Peningkatan hormon progesteron pada ibu hamil akan melemaskan pembuluh darah yang memicu terjadinya pembengkakan pembuluh darah di sekitar panggul. Kondisi inilah yang menjadi alasan mengapa hamil bisa menyebabkan benjolan ambeien muncul kembali.

Pencegahan Ambeien Kambuh

Ambeien kambuh dapat dicegah dengan cara mengurangi tekanan pada pembuluh darah di sekitar anus dan rektum. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kekambuhan ambeien adalah:

  • Jangan duduk terlalu lama, berjalanlah selama 5 menit setiap 30 menit sekali.
  • Jangan menunda buang air besar.
  • Jangan langsung mengejan saat ingin BAB, tunggu sekitar 5 menit sampai kotoran dapat keluar sendiri dan Anda tidak perlu mengejan dengan keras.
  • Jangan duduk di toilet terlalu lama.
  • Penuhi kebutuhan serat harian dengan mengonsumsi makanan berserat, seperti sayur dan buah-buahan.
  • Penuhi kebutuhan cairan harian setidaknya 8 gelas sehari.
  • Rutin berolahraga selama 30 menit sebanyak 5 hari dalam seminggu agar pencernaan lancar dan berat badan menjadi ideal.

Agar ambeien tidak kambuh, hindarilah berbagai penyebab ambeien kambuh dan lakukanlah berbagai cara untuk mencegah benjolan ambeien muncul kembali. Apabila berbagai cara di atas telah dicoba tetapi ambeien muncul kembali dan terasa sakit, periksakan kondisi Anda ke dokter. Melalui pemeriksaan, dokter bisa memberikan penanganan yang sesuai, termasuk operasi hemoroidektomi bila diperlukan.