Krim kutu air adalah solusi ampuh untuk menghentikan pertumbuhan jamur dermatofita penyebab kurap atau kutu air. Krim kutu air juga bermanfaat untuk mengatasi berbagai gejala kutu air, termasuk gatal dan kulit kering, yang   sering menimbulkan rasa tidak nyaman.

Gejala kutu air sangat beragam, mulai dari lepuhan, gatal dan rasa seperti terbakar di antara jari kaki, kering dan kemerahan di kulit telapak kaki, kulit pecah-pecah di antara jari kaki, hingga kuku berubah warna, menebal, dan rapuh.

Krim Kutu Air, Jenis dan Cara Penggunaannya - Alodokter

Infeksi jamur kulit ini memang lebih sering dialami pria dan lansia, tetapi sebenarnya kutu air bisa terjadi pada siapa saja. Kutu air lebih mudah muncul pada kaki yang sering dalam kondisi lembap atau basah, misalnya karena mengenakan sepatu tertutup dengan kaos kaki tebal, apalagi jika kakinya memang gampang berkeringat.

Faktor lain yang juga membuat seseorang lebih berisiko terkena kutu air adalah sering berjalan tanpa alas kaki di tempat umum, memiliki luka di kaki, dan berbagi penggunaan handuk, kaos kaki, atau sepatu dengan orang yang menderita kutu air.

Agar kutu air cepat sembuh dan tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, Anda bisa mengobatinya dengan krim kutu air yang mengandung  antijamur. Krim ini mampu menyembuhkan infeksi jamur hingga tuntas dan membuat Anda bisa kembali beraktivitas dengan nyaman, tanpa gatal di kaki.

Jenis-Jenis Krim Kutu Air

Untuk mengobati penyakit yang disebut juga penyakit kaki atlet (athlete’s foot) atau tinea pedis ini, gunakanlah krim kutu air dengan kandungan obat antijamur. Ada beberapa pilihan obat krim kutu air yang bisa Anda beli secara bebas di apotek maupun dengan resep dokter, yaitu:

1.  Clotrimazole

Clotrimazole adalah obat antijamur golongan azole. Obat antijamur ini dapat mencegah pertumbuhan jamur di sela-sela jari dan telapak kaki. Krim kutu air yang mengandung clotrimazole mampu menghilangkan kutu air hanya dalam waktu  2 minggu, dan ampuh untuk memberantas jamur penyebabnya hingga tuntas.

Meski begitu, gunakan krim kutu air ini sesuai aturan penggunaan yang tertera di kemasannya. Jika penggunaannya tidak benar atau berlebihan, dapat muncul efek samping berupa rasa panas atau perih di kulit, iritasi yang membuat kulit kemerahan dan bengkak, atau muncul benjolan seperti jerawat.

2.  Miconazole

Miconazole adalah obat antijamur golongan imidazole. Untuk mengobati kutu air, Anda perlu menggunakannya selama 4 minggu,  meskipun gejala sudah tidak dirasakan. Miconazole dapat menimbulkan efek samping berupa iritasi atau ruam di kulit.

3.  Ketoconazole

Ketoconazole adalah antijamur golongan azole yang bekerja dengan cara membunuh jamur penyebab kutu air. Untuk mengatasi infeksi jamur, obat ini perlu digunakan selama sekitar 1 minggu. Ketoconazole juga bisa menimbulkan efek samping pada kulit, umumnya berupa iritasi  ringan, kemerahan, dan gatal.

4.  Naftifine

Naftifine bekerja dengan cara mencegah  pertumbuhan jamur. Jika dioleskan secara rutin, obat dari dari golongan allylamine ini dapat mengatasi kutu air dalam waktu 2 minggu. Pada sebagian orang, naftifine bisa menimbulkan efek samping  berupa iritasi kulit.

Cara Menggunakan Krim Kutu Air

Kebanyakan krim kutu air memiliki cara penggunaan yang serupa. Meski demikian, pastikan Anda menggunakannya sesuai petunjuk yang tertera di kemasan produk krim kutu air atau sesuai arahan dokter.

Berikut ini adalah cara menggunakan krim kutu air agar hasilnya maksimal:

  • Cuci tangan dengan sabun sebelum mengoleskan krim.
  • Cuci kaki hingga bersih, termasuk sela-sela jari kaki, lalu keringkan.
  • Keluarkan sedikit krim kutu air, lalu oleskan tipis ke area yang terinfeksi.
  • Oleskan krim kutu air 2 kali sehari, yakni pagi dan Gunakanlah krim kutu air secara teratur selama 1 bulan.
  • Setelah selesai mengoleskan krim, cuci tangan kembali dengan sabun.

Anda juga bisa menutupi sela-sela jari kaki yang telah diolesi krim kutu air dengan kain kasa untuk mencegah gesekan yang bisa membuat kulit perih atau luka.

Agar kutu air tidak muncul lagi, jagalah kebersihan kaki Anda dengan melakukan hal-hal berikut ini:

  • Selalu kenakan alas kaki saat berada di tempat umum, terutama di tempat yang basah dan lembap, seperti pemandian umum atau kolam renang umum.
  • Cuci kaki secara rutin setiap hari dengan sabun dan air, lalu keringkan kaki dengan handuk atau kain bersih, hingga ke sela-sela jari.
  • Pilihlah kaus kaki berbahan katun atau yang menyerap keringat. Ganti kaus kaki setiap hari atau lebih sering bila memang kaki sudah berkeringat.
  • Kenakan sepatu yang nyaman di kaki dan tidak sempit.
  • Jangan mengenakan sepatu atau kaus kaki yang basah atau lembap.
  • Hindari berbagi penggunaan handuk, kaus kaki, atau sepatu dengan orang lain.

Jika Anda sedang hamil, menyusui, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu, berkonsultasilah dahulu dengan  dokter sebelum menggunakan krim kutu air.

Jika muncul efek samping atau reaksi alergi obat, segera hentikan penggunaan krim kutu air. Bila keluhannya parah atau tidak hilang meskipun krim sudah tidak digunakan, periksakanlah diri ke dokter.

Krim kutu air dengan antijamur, bila digunakan dengan tepat, sangat efektif untuk menghilangkan kutu air dan meredakan gejalanya. Apabila keluhan yang Anda alami tidak juga membaik setelah 2 minggu atau justru bertambah parah, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter agar penyebabnya bisa dipastikan.