Lerzin adalah obat untuk meredakan gejala alergi dan mencegah komplikasi akibat alergi. Obat ini mengandung bahan aktif cetirizine. Lerzin tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, dan suspensi yang hanya dapat dikonsumsi sesuai resep dokter.

Lerzin termasuk obat golongan antihistamin. Kandungan cetirizine di dalam obat ini bekerja dengan cara mengurangi histamin. Histamin inilah yang kadarnya meningkat ketika tubuh terpapar alergen (zat pemicu alergi) sehingga menimbulkan gejala alergi dan peradangan.

Lerzin

Lerzin dapat bekerja dengan cepat (<1 jam) untuk meredakan kondisi yang dipicu oleh alergi, seperti rhinitis alergi atau biduran. Obat ini juga dapat digunakan untuk menangani flu dan batuk pilek musiman. Lerzin dapat meredakan gejala-gejala berikut:

  • Hidung tersumbat
  • Bersin-bersin
  • Mata berair
  • Gatal di kulit, tenggorokan, dan hidung
  • Bengkak pada bibir atau mata
  • Bentol-bentol pada biduran

Produk Lerzin

Ada tiga varian Lerzin yang tersedia di Indonesia, yaitu:

1. Lerzin tablet
Tiap tablet atau kaplet Lerzin mengandung 10 mg cetirizine hydrochloride

2. Lerzin kapsul
Tiap kapsul Lerzin mengandung 10 mg cetirizine hydrochloride

3. Lerzin sirup
Tiap botol sirup Lerzin mengandung 5 mg dan 10 mg cetirizine hydrochloride

Apa Itu Lerzin

Bahan aktif Cetirizine
Golongan Obat resep
Kategori Antihistamin
Manfaat Mengatasi flu, gejala alergi, dan komplikasi akibat alergi
Dikonsumsi oleh Dewasa, anak-anak, dan lansia
Lerzin untuk ibu hamil Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Jika Anda sedang hamil, diskusikan dengan dokter terkait penggunaan obat ini.
Lerzin untuk ibu menyusui Lerzin hanya dapat digunakan oleh ibu menyusui dalam jangka pendek. Penggunaan Lerzin dalam dosis tinggi dan jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan kantuk dan berkurangnya suplai ASI pada ibu menyusui.
Jika Anda sedang menyusui, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Bentuk obat Kapsul, tablet, dan suspensi

Peringatan sebelum Mengonsumsi Lerzin

Mengingat Lerzin adalah obat resep, penggunaannya harus dilakukan dengan cermat. Hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi Lerzin di antaranya:

  • Beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki. Lerzin tidak boleh diminum oleh orang yang alergi terhadap obat ini atau obat golongan antihistamin lain.
  • Jangan minum Lerzin sebelum mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan. Obat ini dapat menyebabkan kantuk.
  • Konsultasikan ke dokter sebelum menggunakan Lerzin jika Anda mengalami biduran yang warnanya tidak biasa, melepuh maupun terlihat memar, atau tidak terasa gatal.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita pembesaran prostat jinak, sulit buang air kecil, penyakit ginjal, penyakit liver, porfiria, epilepsi, atau diabetes.
  • Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi Lerzin jika Anda berencana menjalani perawatan gigi atau operasi.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Lerzin.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Lerzin.

Dosis dan Aturan Pakai Lerzin

Dosis Lerzin dapat berbeda-beda untuk tiap pasien. Dokter akan menyesuaikan dosis dan lama penggunaan obat sesuai usia pasien. Secara umum, berikut adalah dosis Lerzin:

  • Anak usia ≥6 tahun, dewasa, dan lansia: 5–10 mg 1 kali sehari. Dosis maksimal 10 mg per hari.
  • Anak usia 2–5 tahun: 2,5 mg, 1–2 kali sehari atau 5 mg 1 kali sehari. Dosis maksimal 5 mg per hari.

Cara Mengonsumsi Lerzin dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan aturan pakai pada kemasan sebelum minum Lerzin. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Berikut ini adalah cara mengonsumsi Lerzin dengan benar:

  • Lerzin dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
  • Telan tablet atau kapsul secara utuh bersama segelas air. Jangan mengunyah atau menghancurkan obat.
  • Jika Anda mengonsumsi Lerzin sirop atau suspensi, gunakan sendok takar yang tersedia di dalam kemasan agar dosisnya tepat.
  • Jika Anda lupa mengonsumsi Lerzin, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis.
  • Konsumsilah Lerzin hanya ketika ada gejala dan segera hentikan setelah gejala membaik atau hilang.
  • Konsultasikan dengan dokter jika gejala tidak membaik setelah menggunakan Lerzin, atau bila gejala memburuk dan timbul demam.
  • Simpan Lerzin di tempat kering dan sejuk yang terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Lerzin dengan Obat Lain

Ada beberapa obat yang jika dikonsumsi bersama dengan Lerzin dapat meningkatkan efek samping kantuk, pusing, dan kesulitan berkonsentrasi. Obat tersebut antara lain:

  • Antihistamin jenis lain, seperti chlorpheniramine dan diphenhydramine
  • Muscle relaxant, seperti diazepam
  • Antikonvulsan, seperti pregabalin
  • Antidepresan, seperti duloxetine, escitalopram, dan sertraline
  • Antiansietas, seperti alprazolam, lorazepam, dan zolpidem
  • Antipsikotik, seperti clozapine

Selain interaksi antarobat di atas, ada obat yang jika digunakan bersama Lerzin dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping dari cetirizine, di antaranya:

Agar aman, konsultasikan dengan dokter jika Anda hendak menggunakan obat lain selama menjalani terapi dengan Lerzin.

Efek Samping dan Bahaya Lerzin

Obat dengan kandungan cetirizine, termasuk Lerzin, dapat menimbulkan sejumlah efek samping di bawah ini:

Periksakan diri Anda ke dokter jika keluhan di atas tidak kunjung mereda atau malah memburuk. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius di bawah ini:

  • Jantung berdebar, berdetak cepat (takikardia), atau berdetak tidak teratur (aritmia)
  • Tubuh gemetar (tremor)
  • Insomnia
  • Gelisah dan tidak bisa diam (hiperaktif)
  • Linglung
  • Gangguan penglihatan
  • Sulit buang air kecil, frekuensi buang air kecil berkurang atau tidak buang air kecil sama sekali