Lipanthyl adalah obat untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi. Obat ini umumnya digunakan ketika perubahan pola makan dan gaya hidup sehat belum memberikan hasil yang optimal dalam mengontrol kadar kolesterol.
Lipanthyl mengandung fenofibrate. Kelompok obat fibrat ini bekerja dengan cara meningkatkan pemecahan dan pembuangan kolesterol jahat (LDL), serta mengurangi jumlah lemak (trigliserida) di dalam darah.
Lipanthyl juga membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) di dalam tubuh, sehingga kadar kolesterol menjadi lebih terkontrol. Hal ini membuat risiko terkena penyakit yang berkaitan dengan kolesterol tinggi, seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke, dapat berkurang.
Produk Lipanthyl
- Lipanthyl Penta 145 mg 10 Tablet, dengan kandungan 145 mg fenofibrate pada tiap tabletnya
- Lipanthyl Supra 160 mg 10 Tablet, yang setiap tabletnya mengandung 160 mg fenofibrate
- Lipanthyl 300 mg 6 Kapsul, yang mengandung 300 mg fenofibrate pada setiap kapsulnya
Lipanthyl bisa dibeli dengan resep yang diberikan dokter secara langsung, atau resep digital (e-resep) yang didapat dari konsultasi melalui Chat Bersama Dokter.
Apa Itu Lipanthyl
Bahan aktif | Fenofibrate |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat penurun kolesterol golongan fibrat |
Manfaat | Mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) di dalam darah |
Digunakan oleh | Dewasa |
Lipanthyl untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Lipanthyl untuk ibu menyusui | Lipanthyl tidak boleh dikonsumsi ibu menyusui. |
Diskusikan dengan dokter mengenai pilihan obat kolesterol lain yang lebih aman untuk ibu menyusui. | |
Bentuk obat | Tablet dan kapsul |
Peringatan sebelum Menggunakan Lipanthyl
Obat ini harus digunakan berdasarkan anjuran dokter. Hal yang harus diperhatikan dalam mengonsumsi Lipanthyl antara lain:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Lipanthyl tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap fenofibrate atau kelompok obat fibrat.
- Sampaikan kepada dokter bahwa Anda pernah atau sedang menderita liver, ginjal, atau batu empedu. Orang dengan kondisi tersebut umumnya tidak boleh menggunakan Lipanthyl.
- Bicarakan dengan dokter apabila Anda sedang atau pernah terkena rhabdomyolysis, kelainan otot sejak lahir, diabetes, trombosis vena dalam (DVT). hipotiroidisme, atau emboli paru.
- Jika ada rencana untuk menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi, sampaikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Lipanthyl.
- Diskusikan dengan dokter terlebih dahulu ketika ingin memberikan obat ini kepada anak berusia 18 tahun ke bawah atau orang tua berusia 65 tahun ke atas.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal tertentu selama menggunakan Lipanthyl. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Hindari konsumsi minuman beralkoholn selama menggunkaan obat ini. Tujuannya agar terhindar dari radang pankreas atau pankreatitis.
- Segera kunjungi dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Lipanthyl.
Dosis dan Aturan Pakai Lipanthyl
Dosis minum Lipanthyl pada setiap pasien akan berbeda, tergantung pada kondisi dan respons tubuhnya terhadap obat. Namun, dosis umum pemberian obat ini pada orang dewasa adalah 145–300 mg, per hari atau 1 kali sehari.
Cara Menggunakan Lipanthyl dengan Benar
Gunakan Lipanthyl sesuai anjuran dokter dan aturan pakai yang terdapat pada kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter. Agar manfaat kandungan fenofibrate di dalam Lipanthyl bekerja secara optimal, gunakan obat ini secara benar.
Berikut panduan pemakaiannya:
- Minumlah obat ini bersama atau setelah makan.
- Telan Lipanthyl secara utuh dengan air putih, tanpa dibelah, dikunyah, atau dihancurkan terlebih dahulu.
- Usahakan untuk minum obat ini pada jam yang sama setiap harinya. Bila perlu, pasang alarm sebagai pengingat.
- Jika Anda lupa mengonsumsi Lipanthyl, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, jika jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat penurun kolesterol lain, seperti golongan bile acid sequestrant, gunakan Lipanthyl 1 jam sebelum atau 4–6 jam setelah minum obat tersebut.
- Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter. Selama menggunakan Lipanthyl, dokter mungkin akan meminta Anda untuk mungkin tes darah dan urine untuk mengetahui respons tubuh terhadap pengobatan.
- Imbangi konsumsi obat ini dengan diet rendah lemak, gula, dan kolesterol, serta olahraga yang rutin. Tujuannya agar kadar kolesterol lebih mudah untuk dikontrol.
- Simpan Lipanthyl di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Lipanthyl dengan Obat Lain
Obat yang mengandung fenofibrate, seperti Lipanthyl bisa berinterkasi dengan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu ketika digunakan secara bersama tanpa seizin dokter.Berikut adalah efek interaksi obat yang dapat terjadi:
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal, ketika dikonsumsi bersama tacrolimus atau siklosporin
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan, saat digunakan dengan obat pengencer darah, seperti warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya miopati atau rhabdomyolysis, jika dipakai bersama dengan obat golongan statin, misalnya simvastatin dan atorvastatin
- Penurunan penyerapan atau efektivitas Lipanthyl, bila dikonsumsi bersama bersama bile acid sequestrant atau obat kolesterol lain, contohnya colesevelam, colestipol, dan cholestyramine
- Peningkatan risiko terjadinya kadar gula darah rendah, ketika dipakai bersama obat antidiabetes golongan sulfonilurea, seperti glyburide, glimepiride, dan glipizide.
- Peningkatan risiko terjadinya nyeri otot, saat digunakan bersama obat asam urat, seperti colchicine
- Peningkatan risiko terjadinya penurunan kadar kolesterol baik, jika dikonsumsi bersama dengan golongan obat pioglitazone
Efek Samping dan Bahaya Lipanthyl
Beberapa efek samping yang dapat muncul akibat penggunaan Lipanthyl antara lain:
- Mual
- Sakit perut
- Sembelit
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Hidung tersumbat atau pilek
Efek samping di atas biasanya akan hilang dalam beberapa hari atau minggu. Namun, jika tidak juga kunjung membaik, semakin parah, atau mengganggu aktivitas, sebaiknya konsultasikan kepada dokter via chat agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Segera periksakan diri ke dokter ketika Anda mengalami gejala alergi obat atau efek samping serius berikut:
- Memar tanpa sebab
- Kulit atau mata menguning
- Mual atau muntah
- Nyeri perut yang parah
- Urine berwarna gelap
- Lemas tanpa sebab yang jelas
- Hilang nafsu makan
- Kram atau kejang otot
- Kaku atau nyeri otot
- Jarang buang air kecil
- Linglung atau agitasi
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Nyeri, bengkak atau hangat di kaki