Lodia adalah obat untuk mengatasi diare. Obat yang mengandung bahan aktif loperamide dan tersedia dalam bentuk tablet ini hanya dapat digunakan di bawah pengawasan dokter.

Lodia tergolong obat antidiare. Obat ini bekerja mengurangi kontraksi usus sehingga penyerapan air di dalam feses menjadi lebih lama. Dengan begitu, frekuensi buang air besar berkurang dan feses menjadi lebih padat saat dikeluarkan.

Lodia

Lodia dapat digunakan untuk mengobati diare akibat sindrom usus pendek (short bowel syndrome), serta radang usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Obat ini juga dapat digunakan pada pasien dengan ileostomi (lubang yang dibuat pada perut sebagai pengganti anus) untuk mengurangi jumlah feses yang keluar.

Produk Lodia

Di Indonesia, Lodia dijual dalam 2 varian, yaitu:

  • Kemasan 6 strip @10 tablet
  • Kemasan 10 strip @10 tablet

Apa Itu Lodia

Bahan aktif Loperamide
Golongan Obat resep
Kategori Antidiare
Manfaat Mengatasi diare
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Lodia untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Lodia untuk ibu menyusui Loperamide di dalam Lodia dapat dikonsumsi selama menyusui selama digunakan sesuai dengan anjuran dokter. Jika anak Anda berusia <1 bulan atau prematur, diskusikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Bentuk obat Tablet

Peringatan sebelum Mengonsumsi Lodia

Karena tergolong obat resep, Lodia tidak boleh digunakan sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, yaitu:

  • Beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki. Lodia tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini atau obat golongan antidiare lain.
  • Jangan memberikan Lodia kepada anak-anak tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
  • Jangan minum Lodia jika Anda mengalami sakit perut tanpa diare, sembelit, atau kolitis ulseratif yang sedang kambuh.
  • Beri tahu dokter jika Anda mengalami diare dengan BAB berdarah atau berlendir, terlebih jika disertai dengan demam. Loperamide tidak ditujukan untuk mengatasi diare akibat disentri, infeksi bakteri, atau akibat penggunaan antibiotik.
  • Beri tahu dokter jika diare yang Anda alami disertai dengan muntah-muntah dan gejala hipokalemia, seperti lelah, lemas, dan kram otot.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda atau keluarga Anda mengalami aritmia, kelainan pada hasil EKG, atau henti jantung mendadak pada usia muda.
  • Konsultasikan dengan dokter jika Anda menderita HIV/AIDS, penyakit liver, atau glaukoma.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Lodia.
  • Jangan berkendara atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi Lodia. Obat ini dapat menimbulkan pusing dan kantuk.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Lodia.

Dosis dan Aturan Pakai Lodia

Dokter akan menentukan dosis Lodia berdasarkan usia pasien. Secara umum, dosis Lodia adalah sebagai berikut:

  • Dewasa: 4 mg, 1 kali. Dosis dapat ditambah sebanyak 2 mg setiap buang air besar cair. Dosis maksimal adalah 12 mg per hari. Durasi penggunaan maksimal adalah 5 hari.
  • Anak usia >9 tahun: 2 mg 1 kali. Dosis dapat ditambah sebanyak 1 mg setiap buang air besar cair. Dosis maksimal adalah 12 mg per hari. Durasi penggunaan maksimal adalah 5 hari.

Cara Mengonsumsi Lodia dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan aturan pakai pada kemasan sebelum minum Lodia. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Berikut ini cara mengonsumsi Lodia dengan benar:

  • Konsumsilah Lodia sebelum makan. Telan tablet secara utuh dengan segelas air putih. Jangan membelah, mengunyah, atau menghancurkannya.
  • Minumlah banyak air putih dan oralit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang saat mengalami diare.
  • Konsumsilah obat ini hanya 1 kali pada awal dan setiap buang air besar cair. Perhatikan dosis maksimal obat dan obat yang sudah diminum.
  • Jika Anda lupa mengonsumsi Lodia pada satu waktu, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis berikutnya.
  • Segera hentikan penggunaan Lodia ketika Anda sudah tidak diare dan feses sudah padat.
  • Konsultasikan ke dokter jika diare belum membaik meski sudah mengonsumsi Lodia lebih dari 2 hari.
  • Simpan Lodia di tempat kering yang terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Lodia dengan Obat Lain

Mengingat Lodia mengandung loperamide, interaksi antarobat yang dapat terjadi jika obat ini digunakan bersama obat lain adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping loperamide jika digunakan bersama itraconazole, ketoconazole, ritonavir, dan quinidine.
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping berupa kantuk, pusing, dan sulit berkonsentrasi jika digunakan dengan cetirizine, quetiapine, dan diphenhydramine.
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung yang berbahaya jika digunakan bersama amiodarone, escitalopram, haloperidol, moxifloxacin, dan sertraline.
  • Penurunan efektivitas loperamide jika digunakan bersama phenobarbital dan phenytoin.

Agar aman, konsultasikan dengan dokter jika Anda hendak menggunakan obat lain selama menjalani terapi dengan Lodia.

Efek Samping dan Bahaya Lodia

Efek samping yang dapat timbul akibat penggunaan obat dengan kandungan loperamide, seperti Lodia, antara lain:

Periksakan diri ke dokter jika keluhan di atas tidak kunjung mereda atau malah memburuk. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius di bawah ini:

  • Diare berdarah atau berair (tidak berampas)
  • Nyeri perut atau kembung, terutama jika tidak bisa buang angin
  • Diare memburuk atau berlangsung terus-menerus
  • Jantung berdebar
  • Sesak napas
  • Pusing seperti akan pingsan