Katanya, sering makan makanan berminyak berpotensi menyebabkan berbagai penyakit kronis, salah satunya penyakit jantung. Makanya, banyak orang yang akhirnya menghindari makanan ini. Namun, benarkah makanan berminyak tidak boleh dikonsumsi sama sekali?

Makanan berminyak tidak bisa dipisahkan dari dunia kuliner Indonesia. Tak heran bila aneka makanan, seperti gorengan, ayam goreng, dan nasi goreng, menjadi favorit banyak orang. Meski hidangan ini begitu memanjakan lidah, kamu tetap perlu waspada terhadap risiko kesehatan yang mengintai.

Makanan Berminyak Berbahaya untuk Kesehatan, Apakah Benar? - Alodokter

Soalnya, makanan berminyak mengandung kalori dan lemak yang tinggi, bahkan beberapa di antaranya juga menggunakan banyak garam. Jika dikonsumsi terlalu sering, kamu berisiko tinggi mengalami berbagai gangguan kesehatan.

Keamanan Mengonsumsi Makanan Berminyak

Minyak yang terkandung dalam makanan berminyak tak semata-mata hanya dari minyak goreng saja, lho. Banyak bahan lain yang juga berpotensi mengeluarkan minyak saat proses memasak, contohnya santan, lemak daging, kulit ayam, cabai, dan kacang tanah.

Bahan-bahan ini kaya akan nutrisi dan memiliki manfaat untuk kesehatan jika dikonsumsi secukupnya, misalnya santan. Santan mengandung protein, zat besi, dan magnesium yang bisa mengendalikan kadar kolesterol darah dan mencegah kerusakan sel-sel tubuh.

Begitu pula dengan cabai yang diketahui mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, vitamin B6, vitamin C, dan vitamin K, serta kacang tanah yang tinggi akan vitamin E dan antioksidan.

Jadi, sebenarnya mengonsumsi makanan berminyak boleh-boleh saja, kok, asalkan tidak berlebihan. Jika kamu tiba-tiba ingin gorengan, tidak apa-apa untuk makan 1 potong gorengan demi memuaskan lidah. Begitu pun jika timbul keinginan untuk makan gulai, boleh saja bila porsinya dibatasi dan tidak dikonsumsi setiap hari.

Intinya, tidak masalah mengonsumsi makanan berminyak, yang penting tidak melebihi batas konsumsi lemak harian. Batas lemak harian yang dianjurkan adalah 5 sendok makan atau setara dengan 67 gram per hari.

Bahaya Konsumsi Makanan Berlemak

Minyak atau lemak tetap dibutuhkan tubuh untuk melarutkan vitamin tertentu, seperti vitamin A, vitamin D, dan vitamin E. Namun, minyak yang dibutuhkan hanya dalam jumlah kecil, ya.

Kalau asupan lemak telah melebihi batas yang dianjurkan, lemak yang tidak digunakan nantinya akan diubah menjadi lemak tubuh yang bisa menumpuk di perut atau pembuluh darah.

Jika lemak tubuh meningkat, risiko terjadinya penyakit pun akan lebih tinggi. Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan yang bisa menyerang jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi makanan berminyak:

Itulah mengapa banyak yang bilang makan makanan berminyak berbahaya. Satu hal yang perlu diingat, mengonsumsi makanan berminyak secukupnya tidak langsung menjadi masalah jika kondisi tubuhmu sehat.

Akan tetapi, jika memiliki kondisi tertentu, seperti sakit tenggorokan, penyakit asam lambung, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung, kamu dianjurkan untuk menghindari makanan berminyak. Sebab, makanan berminyak bisa memperburuk gejala maupun penyakit tersebut.

Cara Mengolah Makanan Berminyak yang Sehat

Selain membatasi porsinya, cara pengolahan juga turut menentukan apakah makanan berminyak baik atau tidak untuk kesehatan tubuhmu. Berikut ini adalah beberapa tips sehat yang bisa kamu terapkan ingin mengonsumsi makanan berminyak:

  • Usahakan membuat gorengan, hidangan bersantan, atau tumisan sendiri di rumah.
  • Jangan menggunakan minyak goreng secara berulang, cukup untuk 1 kali masak saja.
  • Gunakan minyak kelapa sebagai pilihan yang lebih sehat untuk menggoreng makanan dengan suhu tinggi.
  • Pastikan minyak sudah panas dengan suhu 176–190oC sebelum menggoreng, agar minyak tidak meresap ke dalam makanan.
  • Pilihlah minyak zaitun untuk menumis makanan daripada minyak kelapa sawit.
  • Pilihlah bahan makanan yang mengandung lemak sehat, seperti ikan salmon, sarden, alpukat, kacang tanah, dan kacang almond.

Sudah jelas ya, makanan berminyak tidak sepenuhnya berbahaya. Asalkan dikonsumsi secukupnya dan disertai makanan bergizi seimbang, makanan berminyak tetap bisa memanjakan lidah tanpa membuatmu merasa bersalah.

Nah, agar tetap sehat meski sesekali makan makanan berminyak, jangan ragu untuk konsultasikan ke dokter tentang pola makan yang sesuai dengan kondisi kesehatanmu, ya.