Makanan instan memang praktis dibuat dan harganya terjangkau. Meski begitu, konsumsi jenis makanan ini perlu dibatasi lho. Bila dikonsumsi terlalu banyak, makanan instan dapat memicu berbagai masalah kesehatan yang membahayakan tubuh, mulai dari kolesterol tinggi hingga penyakit jantung.

Sesuai namanya, makanan instan merupakan jenis makanan yang dapat diproses atau dimasak dalam waktu singkat, sehingga bisa segera dikonsumsi. Tidak heran bila makanan instan kerap menjadi solusi di tengah kepadatan aktivitas atau bagi siapa pun yang tidak memiliki cukup waktu untuk memasak.  

Makanan Instan, Inilah 9 Dampaknya jika Dikonsumsi Berlebihan - Alodokter

Meski begitu, makanan instan mengandung kalori, lemak, garam, dan gula yang tinggi sehingga dapat membahayakan tubuh bila dikonsumsi secara berlebihan.  

Beberapa Dampak Makanan Instan bagi Tubuh 

Bila dimakan sesekali dalam jumlah yang tidak terlalu banyak, makanan instan masih terbilang aman bagi kesehatan. Namun, saat dikonsumsi berlebihan, makanan instan berisiko mengganggu kesehatan tubuh. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat terjadi bila terlalu banyak mengonsumsinya: 

1. Masalah pencernaan

Makanan instan memiliki kandungan serat yang rendah, bahkan tidak ada sama sekali. Padahal, kurangnya asupan serat dalam tubuh bisa menyebabkan terjadinya berbagai masalah pencernaan, seperti sembelit atau konstipasi

2. Obesitas 

Makanan instan cenderung memiliki kalori yang tinggi dan mengandung lebih banyak lemak serta karbohidrat. Bila dikonsumsi secara berlebihan, makanan instan dapat meningkatkan risiko terjadinya kelebihan berat badan, bahkan obesitas

3. Tekanan darah tinggi 

Tidak hanya obesitas, tekanan darah tinggi atau hipertensi juga dapat mengintai orang yang sering mengonsumsi makanan instan. Ini karena tingginya kandungan garam di dalamnya bisa membuat tubuh menahan lebih banyak cairan, sehingga meningkatkan volume dan tekanan darah. 

4. Diabetes 

Makanan instan juga mengandung banyak karbohidrat sederhana dan gula, sehingga meningkatkan risiko terjadinya gangguan penyerapan gula ke dalam sel yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2

5. Penyakit jantung

Bila memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes dan kebiasaan konsumsi makanan instan tetap dilakukan, risiko mengalami gangguan jantung pun akan meningkat. Gangguan di jantung bisa berupa gagal jantung, jantung bengkak, bahkan serangan jantung.

6. Stroke 

Kebiasaan mengonsumsi makanan instan juga dapat memicu terjadinya stroke di usia muda. Ini karena terlalu banyak konsumsi makanan instan bisa meningkatkan kolesterol dalam darah dan membentuk plak yang berisiko mengakibatkan stroke. 

7. Radang sendi 

Kelebihan berat badan atau obesitas akibat konsumsi makanan instan secara berlebihan dapat memberikan tekanan ekstra pada persendian, terutama pinggul dan lutut. Hal ini tentunya dapat meningkatkan risiko terkena radang sendi yang gejalanya berupa nyeri sendi, bengkak, dan kemerahan. 

8. Kanker

Makanan instan umumnya adalah makanan ultra proses yang dibuat dengan alat-alat tertentu. Nah, proses pembuatan yang terjadi berkali-kali ini dapat menciptakan zat pemicu kanker (karsinogen), salah satunya nitrit. Zat-zat ini dapat meningkatkan risiko terbentuknya kanker, terutama kanker kolorektal, kanker payudara, serta kanker lambung. 

9. Penyakit ginjal

Salah satu dampak makanan instan jika dikonsumsi berlebihan adalah meningkatnya risiko terkena penyakit ginjal. Makanan instan cenderung tinggi akan garam, yang dapat menaikkan tekanan darah sehingga mempersulit kerja ginjal dalam menyaring racun dari tubuh. Bila tidak ditangani dengan baik, hal ini bisa berujung pada penyakit ginjal.

Selain berbagai dampak di atas, makanan instan yang dikonsumsi berlebihan juga bisa memberikan dampak negatif lain seperti serangan asma dan memburuknya suasana hati. Hal ini tidak terlepas dari berbagai komposisi dalam makanan instan, seperti garam, gula, dan lemak yang tinggi.

Jadi, meskipun lezat dan bisa dibuat dengan cepat, makanan instan sebaiknya tidak dikonsumsi banyak-banyak ya. Kamu justru dianjurkan untuk menerapkan pola makan sehat dan mengonsumsi makanan yang tidak banyak diolah, seperti buah-buahan, roti gandum panggang, atau tahu isi kukus.

Kalau masih bingung pola makan seperti apa yang cocok dengan kondisi kamu, jangan ragu untuk Chat Bersama Dokter agar mendapatkan jawaban yang akurat.