Penggunaan isotretinoin untuk mengatasi jerawat telah menjadi tren di masyarakat beberapa tahun terakhir. Meski ampuh untuk mengobati jerawat, obat ini tetap memiliki efek samping. Mari kita simak manfaat dan efek samping dari isotretinoin berikut ini.
Jerawat merupakan masalah kulit yang umum terjadi. Meski bisa terjadi pada semua usia, kondisi ini lebih sering dialami pada masa pubertas. Selain memengaruhi penampilan, jerawat juga dapat menimbulkan gangguan psikologis berupa menurunnya rasa percaya diri, stres, dan cemas. Hal ini membuat banyak orang mencari obat yang efektif untuk mengatasi jerawat, salah satunya isotretinoin.
Obat ini disarankan pada kondisi jerawat dengan tingkat keparahan sedang sampai berat, jerawat besar, atau jerawat yang tidak membaik dengan pengobatan lain. Isotretinoin umumnya dikonsumsi 2 kali sehari bersama dengan makanan. Dosis dan lama pengobatan isotretinoin bervariasi, sesuai pertimbangan dokter yang meresepkan.
Manfaat Isotretinoin dalam Mengobati Jerawat
Berikut ini adalah cara kerja dan efektivitas isotretinoin dalam mengatasi jerawat:
1. Mengatasi beberapa faktor penyebab jerawat
Faktor utama munculnya jerawat adalah peningkatan produksi minyak (sebum) pada wajah, penumpukan sel kulit mati yang mengandung keratin di pori-pori, dan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat yang memicu peradangan.
Efek pertama dari isotretinoin adalah menghambat produksi sebum di kulit. Kedua, menurunkan produksi sel keratin sehingga mencegah penyumbatan pori-pori kulit, sekaligus mencegah terbentuknya komedo. Ketiga, menurunkan jumlah bakteri penyebab jerawat dan mengurangi peradangan.
Karena efeknya yang cukup luas dalam mengatasi berbagai penyebab jerawat, maka isotretinoin dinilai sangat efektif dan sering digunakan sebagai pengobatan jerawat.
2. Mencegah terbentuknya luka bekas jerawat
Isotretinoin memengaruhi aktivitas enzim yang berperan dalam penyembuhan luka di kulit, sehingga mencegah terbentuknya bekas luka akibat jerawat.
3. Mencegah kambuhnya jerawat
Penelitian pada penggunaan isotretinoin menyatakan bahwa obat ini mampu menurunkan risiko munculnya kembali jerawat setelah masa pengobatan selesai. Namun, hal ini juga perlu dibarengi dengan langkah pencegahan jerawat lainnya, seperti merawat kulit dengan baik dan menghindari stres.
Efek Samping Isotrinoin
Efek samping isotretinoin sebagian besar memengaruhi kondisi kulit dan berkaitan dengan besarnya dosis yang diberikan. Berikut ini adalah efek samping isotrinoin yang perlu diperhatikan:
1. Berbahaya untuk janin dan wanita hamil
Isotretinoin memiliki efek samping mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin. Obat ini dapat menyebabkan keguguran, kecacatan janin, dan persalinan prematur. Wanita hamil atau yang memiliki rencana untuk hamil tidak disarankan mengonsumsi obat ini.
Sebelum pengobatan dengan isotretinoin dimulai, wanita yang hendak menggunakan obat ini perlu menginformasikan kepada dokter apabila dirinya sedang hamil atau berencana untuk hamil.
2. Kulit menjadi kering dan sensitif
Kedua hal ini adalah efek samping isotretinoin yang paling sering muncul. Isotretinoin akan menyebabkan kulit iritasi, kering, dan mudah mengelupas. Pengelupasan ini menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif terhadap cahaya matahari atau prosedur perawatan kulit, seperti dermabrasi, laser, dan waxing.
Untuk mengatasinya, pasien disarankan untuk selalu menggunakan pelembap wajah, tabir surya, serta menghindari prosedur perawatan kulit tersebut sampai 6 bulan setelah pengobatan isotretinoin selesai.
3. Jerawat muncul semakin banyak (acne flare)
Anda tidak perlu khawatir apabila jerawat muncul semakin banyak pada awal masa pengobatan. Ini adalah salah satu efek awal dari isotretinoin sebelum obat ini menunjukkan manfaatnya untuk mengurangi jerawat.
Namun bila keluhan ini berlangsung selama berlarut-larut, dan jerawat makin bertambah banyak, sebaiknya segera kembali ke dokter.
4. Mata, bibir, mulut, dan hidung menjadi kering
Efek samping isotretinoin dapat menyebabkan mata kering sehingga mudah terjadi iritasi, bibir kering dan sering muncul luka pada sudut bibir (cheilitis), serta mukosa hidung kering sehingga lebih berisiko terjadi mimisan.
5. Meningkatkan enzim hati dan lemak darah
Salah satu efek samping isotretinoin adalah meningkatkan kadar enzim hati dan komponen lemak, seperti kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah.
Sebelum dan selama pengobatan, pasien mungkin akan dianjurkan dokter untuk melakukan pemantauan enzim hati dan profil lemak melalui pemeriksaan darah.
6. Reaksi alergi
Reaksi alergi terhadap isotretinoin jarang terjadi. Gejala yang bisa muncul berupa kemerahan pada kulit, gatal, bengkak pada wajah, sakit kepala yang hebat, atau sulit bernapas. Apabila hal ini terjadi pada masa pengobatan, sebaiknya segera kembali ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan.
Ada beberapa efek samping isotretinoin yang sampai saat ini masih diperdebatkan. Beberapa pendapat menyatakan bahwa konsumsi isotretinoin dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan gangguan psikologis, seperti gangguan cemas dan depresi. Namun, hubungan antara konsumsi isotretinoin dengan kedua kondisi tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut.
Mempertimbangkan berbagai manfaat dan efek samping isotretinoin di atas, penggunaan obat ini harus berdasarkan anjuran dan resep dokter. Tidak disarankan membeli obat ini secara bebas untuk mengobati jerawat.
Selama masa pengobatan pun pasien dianjurkan untuk tetap rutin kontrol ke dokter yang meresepkan isotretinoin, agar efektivitas dan efek samping pengobatan bisa terus terpantau.
Ditulis oleh:
dr. Caroline Claudia