Mata kedutan kiri bawah sering kali membuat khawatir, terutama jika terjadi secara berulang atau berkepanjangan. Meski sebagian besar tidak berbahaya, memahami penyebab dan cara mengatasi mata kedutan kiri bawah sangat penting agar Anda bisa lebih waspada dan segera melakukan langkah tepat bila diperlukan.
Mata kedutan kiri bawah adalah kontraksi halus pada otot kelopak mata bagian bawah yang biasanya terjadi secara tiba-tiba dan sulit dikendalikan. Kondisi ini dapat dialami siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Dalam dunia medis, mata kedutan kiri bawah disebut juga sebagai miokimia kelopak mata. Meski sering dianggap sepele, kedutan yang muncul terus-menerus atau terasa mengganggu dapat membuat aktivitas sehari-hari menjadi kurang nyaman.
Berbagai Penyebab Mata Kedutan Kiri Bawah
Ada beberapa kondisi yang bisa menyebab mata kedutan kiri bawah, di antaranya:
1. Kelelahan dan stres
Kelelahan fisik maupun stres diketahui sebagai salah satu penyebab utama mata kedutan kiri bawah. Saat tubuh kurang istirahat atau kualitas tidur menurun, otot-otot di sekitar mata menjadi lebih sensitif dan mudah berkontraksi secara tidak sadar. Begitu pula saat Anda mengalami tekanan mental, saraf di sekitar kelopak mata lebih mudah terpicu sehingga muncul kedutan.
Selain itu, aktivitas yang padat tanpa jeda istirahat bisa meningkatkan produksi hormon stres, seperti kortisol. Hormon ini berdampak pada sistem saraf dan otot, termasuk otot kelopak mata. Jika kondisi ini dibiarkan, kedutan bisa semakin sering terjadi dan membuat rasa tidak nyaman bertambah.
2. Konsumsi kafein dan alkohol berlebihan
Minuman berkafein, seperti kopi, teh, atau soda, jika dikonsumsi secara berlebihan dapat memicu terjadinya mata kedutan kiri bawah. Kafein bekerja sebagai stimulan yang dapat mempercepat aktivitas sistem saraf pusat, sehingga otot-otot di area mata menjadi lebih mudah berkedut. Efek ini bisa dirasakan lebih jelas pada orang yang sensitif terhadap kafein atau memiliki kebiasaan konsumsi harian yang tinggi.
Selain kafein, konsumsi alkohol berlebihan juga berpengaruh pada timbulnya kedutan. Alkohol dapat mengganggu keseimbangan elektrolit dan memperburuk kualitas tidur, sehingga otot dan saraf di sekitar mata lebih rentan terhadap kontraksi tidak terkendali.
3. Kekurangan elektrolit dan vitamin
Kekurangan beberapa jenis elektrolit, seperti magnesium dan kalsium, dapat menyebabkan gangguan fungsi otot, termasuk otot kelopak mata. Begitu pula defisiensi vitamin B1 dan B12 yang berperan dalam kesehatan saraf. Tanpa asupan yang cukup, sinyal dari saraf ke otot bisa terganggu dan memicu kedutan secara tiba-tiba.
Kondisi ini dapat terjadi akibat pola makan tidak seimbang atau gangguan penyerapan nutrisi. Jika Anda sering mengalami kedutan, ada baiknya untuk memperhatikan asupan makanan sehari-hari dan mempertimbangkan pemeriksaan kesehatan guna mengetahui status elektrolit serta vitamin tubuh.
4. Penggunaan gadget berlebihan
Menatap layar gadget, seperti handphone, komputer, atau televisi, dalam waktu lama dapat membuat mata kelelahan. Kondisi inilah yang sering membuat otot di sekitar kelopak mata bekerja ekstra tanpa disadari, sehingga memicu kedutan, termasuk pada mata kiri bawah.
Rutinitas ini kerap tidak diimbangi dengan istirahat yang cukup untuk mata, sehingga menambah risiko terjadinya mata kedutan kiri bawah. Mengistirahatkan mata secara berkala, misalnya dengan menerapkan aturan 20-20-20 (setiap 20 menit melihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik), dapat membantu mencegah keluhan ini.
5. Iritasi mata dan alergi
Paparan debu, asap, polusi, atau bahkan reaksi alergi di area sekitar mata dapat menyebabkan iritasi. Iritasi ini memicu refleks tubuh berupa kontraksi otot kelopak mata bawah, sehingga muncul kedutan yang tidak terkendali. Gejala lain yang bisa muncul adalah mata merah, berair, terasa gatal, atau seperti ada pasir di mata.
Jika Anda sering terpapar lingkungan berdebu atau memiliki riwayat alergi, risiko terjadinya mata kedutan kiri bawah juga lebih tinggi. Menghindari faktor pemicu dan menjaga kebersihan mata sangat penting untuk menekan kemungkinan terjadinya kedutan akibat iritasi atau alergi.
6. Efek samping obat-obatan
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan kedutan mata sebagai efek samping, seperti obat diuretik, obat antidepresan, atau stimulan. Obat-obatan ini dapat memengaruhi keseimbangan elektrolit, menimbulkan ketegangan otot, atau memicu reaksi di sistem saraf yang akhirnya menyebabkan mata kedutan kiri bawah.
Efek ini biasanya terjadi pada sebagian orang dengan sensitivitas tertentu terhadap obat. Jika Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu dan mulai merasakan mata kedutan kiri bawah, konsultasikan ke dokter agar dapat dilakukan evaluasi penggunaan obat atau penyesuaian dosis.
Mata Kedutan Kiri Bawah dan Cara Mengatasinya
Sebagian besar kasus mata kedutan kiri bawah tidak membutuhkan penanganan khusus dan akan mereda dengan sendirinya. Namun, Anda bisa mencoba langkah berikut untuk membantu mengurangi frekuensi atau intensitas kedutan di mata:
- Pastikan tidur malam berkualitas dan istirahatkan mata secara berkala dari aktivitas menatap layar gadget.
- Kurangi asupan kopi, teh, serta minuman beralkohol untuk mengurangi stimulasi otot.
- Konsumsi makanan yang kaya mineral dan vitamin, serta cukup minum air putih setidaknya 8 gelas per hari.
- Kompres hangat dapat membantu merelaksasi otot kelopak mata yang tegang.
- Gunakan kacamata atau pelindung jika beraktivitas di luar ruangan, terutama di daerah berdebu atau berpolusi.
- Cobalah latihan pernapasan, meditasi, atau olahraga ringan untuk meredakan stres yang dapat memicu kedutan.
Sebagian besar mata kedutan kiri bawah memang bersifat sementara dan tidak berbahaya. Namun, penting untuk tetap menjaga gaya hidup sehat, seperti membatasi penggunaan gadget dan mengelola stres agar keluhan mata kedutan mata kiri bawah tidak sering kambuh.
Jika Anda mengalami mata kedutan kiri bawah yang tidak kunjung reda lebih dari satu minggu atau disertai gejala lain, seperti nyeri hebat, gangguan penglihatan, ataupun kelemahan otot wajah, jangan tunda untuk Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Konsultasi sedini mungkin akan membantu Anda mendapatkan penanganan yang tepat sesuai kondisi Anda.