Ciri-ciri alergi obat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahannya. Penderita alergi obat bisa mengalami reaksi alergi obat yang ringan hingga berat. Meskipun relatif jarang terjadi, reaksi alergi obat yang berat perlu diwaspadai.

Alergi obat adalah reaksi atau respon sistem kekebalan tubuh terhadap obat-obatan tertentu. Ciri-ciri alergi obat bisa muncul setelah seseorang menggunakan obat-obatan medis maupun obat herbal.

Mengenal Ciri-Ciri Alergi Obat - Alodokter

Beberapa obat yang cukup sering menimbulkan reaksi alergi adalah antibiotik jenis penicilin dan sulfonamida, obat kemoterapi, dan obat antikejang jenis tertentu.

Umumnya, ciri-ciri alergi obat bisa muncul segera atau dalam beberapa jam setelah obat pencetus reaksi alergi dikonsumsi. Namun, ada pula ciri-ciri alergi obat yang baru nampak beberapa hari setelahnya.

Ciri-Ciri Alergi Obat yang Umum Terjadi

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri alergi obat yang umum terjadi:

1. Ruam

Ruam merupakan ciri-ciri alergi obat yang umum terjadi dan biasanya muncul beberapa jam atau beberapa hari setelah obat digunakan. Keluhan ini ditandai dengan munculnya bercak kemerahan di kulit dan biasanya terasa gatal.

2. Bentol-bentol

Ciri-ciri alergi obat selanjutnya adalah muncul bentol-bentol yang terasa gatal. Terkadang bentol-bentol ini juga disertai dengan rasa perih. Pada kasus yang parah, bentol-bentol akibat reaksi alergi obat juga bisa menimbulkan lepuhan atau luka lecet.

3. Gatal

Rasa gatal biasanya terjadi akibat ruam dan bentol. Meskipun terasa tidak nyaman, hindari menggaruk area kulit yang terasa gatal untuk mencegah iritasi.

4. Demam

Demam adalah ciri-ciri alergi obat yang juga cukup sering terjadi. Meski demikian, demam juga sering kali bisa disebabkan oleh infeksi. Ciri utama demam adalah kenaikan suhu tubuh hingga 38°C atau lebih. Selain itu, demam biasanya juga disertai dengan sakit kepala, badan terasa lemas, dan meriang.

5. Pembengkakan

Alergi obat dapat menyebabkan pembengkakan pada bagian tubuh tertentu, seperti bibir, lidah, tenggorokan, kelopak mata, atau wajah.

Ciri-ciri alergi obat ini bisa berbahaya jika terjadi di tenggorokan atau lidah. Pembengkakan di area tersebut menyebabkan hambatan pada saluran napas, sehingga berisiko menimbulkan gangguan pernapasan. Kondisi ini biasanya terjadi pada reaksi alergi obat parah yang menimbulkan anafilaksis.

6. Mengi

Mengi atau napas berbunyi seperti suara siulan adalah salah satu ciri-ciri alergi obat. Hal ini terjadi karena saluran napas membengkak, sehingga napas mengeluarkan bunyi. Selain karena alergi obat, mengi juga umumnya disebabkan oleh penyakit asma.

7. Hidung meler

Hidung meler ditandai dengan keluarnya lendir dari lubang hidung. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari pilek, sinusitis, hingga alergi obat.

8. Gangguan pencernaan

Alergi obat juga bisa menimbulkan ciri-ciri berupa gangguan pencernaan. Saat mengalami reaksi alergi obat, penderitanya bisa merasakan mual, muntah, sakit perut, hingga diare. Reaksi ini biasanya terjadi pada penggunaan obat-obatan yang diminum (obat oral).

Ciri-Ciri Alergi Obat yang Berbahaya

Selain ciri-ciri di atas, ada pula beberapa ciri-ciri alergi obat yang jarang terjadi tetapi berbahaya dan berisiko mengancam nyawa. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan anafilaksis.

Berikut ini adalah ciri-ciri alergi obat yang berbahaya:

  • Sesak napas akibat penyempitan saluran pernapasan
  • Mual
  • Muntah
  • Kram perut
  • Diare
  • Kepala pusing atau kliyengan
  • Penurunan tekanan darah
  • Denyut nadi lemah
  • Pingsan atau penurunan kesadaran

Pada kasus tertentu, reaksi alergi obat juga bisa menimbulkan kondisi yang berbahaya, yaitu sindrom Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik. Kedua kondisi ini bisa menyebabkan tubuh lemas, sakit kepala, demam, dan munculnya lepuhan di bibir, mulut, dan kulit.

Itulah berbagai ciri-ciri alergi obat yang bisa terjadi. Apabila Anda merasa mengalami beberapa keluhan di atas setelah menggunakan atau mengonsumsi obat-obatan tertentu, baik obat medis maupun obat herbal, segera hentikan pemakaiannya agar kondisi Anda tidak makin parah.

Setelah itu, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah gejala yang Anda alami diakibatkan oleh alergi obat dan memberikan penanganan yang sesuai. Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan yang lebih aman.