Dokter bedah saraf adalah dokter spesialis yang memiliki keahlian dalam mendiagnosis dan melakukan tindakan pembedahan terhadap pasien dengan gangguan sistem saraf, baik pada saraf pusat maupun saraf tepi. Dokter bedah ini memiliki gelar Sp.BS.

Untuk menjadi dokter bedah saraf, seseorang perlu mendapat gelar dokter umum terlebih dahulu, kemudian menyelesaikan pendidikan spesialisasi di bidang ilmu bedah saraf selama minimal 5 tahun.

Mengulas Peran Dokter Bedah Saraf dan Tindakan yang Dilakukan - Alodokter

Bedah saraf merupakan cabang ilmu kedokteran yang cukup spesifik. Bahkan, jumlah dokter di Indonesia yang mendalami bidang ini pun masih sedikit.

Bidang Kerja Dokter Bedah Saraf

Sistem saraf merupakan jaringan kompleks yang membawa pesan dari otak dan saraf tulang belakang ke berbagai bagian tubuh dan sebaliknya. Sistem organ ini memungkinkan tubuh untuk bergerak, berpikir, berbicara, melihat, mendengar, serta merasakan rangsangan fisik, seperti sentuhan, suhu panas atau dingin, dan nyeri.

Dalam praktiknya, bedah saraf terbagi menjadi beberapa bidang subspesialisasi, yaitu:

1. Bedah saraf pediatrik

Bidang ini menangani gangguan saraf pada anak-anak, termasuk kelainan bentuk kepala dan wajah, hidrosefalus, cacat tulang belakang, serta tumor otak atau tumor jaringan saraf.

2. Bedah saraf onkologi

Subspesialis bedah saraf ini menangani kanker otak dan gangguan pada saraf tulang belakang. Umumnya, dokter dapat menyarankan penanganan dengan metode kemoterapi, terapi radiasi, atau operasi pengangkatan tumor.

3. Bedah saraf fungsional

Bidang bedah saraf ini menangani sejumlah gangguan saraf yang mengatur gerakan atau motorik dan penerimaan rangsang atau sensorik, misalnya epilepsi, gangguan koordinasi tubuh, dan cerebral palsy atau lumpuh otak.

4. Bedah saraf vaskular

Subspesialis bedah saraf ini mendiagnosis dan menangani masalah pada pembuluh darah di otak, seperti aneurisme otak, kelainan bentuk pembuluh darah di otak (malformasi arteri vena), fistula, dan stroke iskemik.

5. Bedah saraf trauma

Suspesialis bedah saraf trauma secara khusus menangani kasus cedera kepala dan cedera otak.

6. Bedah tengkorak

Bidang bedah saraf ini menangani gangguan pada tengkorak, seperti tumor, infeksi, herniasi otak, atau perdarahan di dasar tengkorak.

7. Bedah tulang belakang

Subspesialis bedah tulang belakang menangani pembedahan pada saraf tulang belakang, seperti saraf terjepit (HNP) atau tumor yang menekan saraf tulang belakang.

Lingkup pekerjaan yang luas juga membuat dokter bedah saraf kerap bekerja sama dengan dokter spesialis lain, seperti dokter spesialis saraf dan dokter bedah ortopedi.

Dokter spesialis saraf atau neurolog berbeda dengan dokter bedah saraf. Dokter spesialis saraf menangani masalah di otak dan sistem saraf tanpa pembedahan atau operasi, melainkan dengan pemberian obat, terapi, dan metode invasif minimal.

Penyakit yang Dapat Ditangani Dokter Bedah Saraf

Ada beberapa kondisi yang dapat ditangani oleh dokter bedah saraf, di antaranya:

  • Stroke
  • Pecahnya pembuluh darah otak (aneurisma otak)
  • Kanker atau tumor di otak, tengkorak, dan tulang belakang
  • Gangguan pada tulang belakang, seperti malformasi tulang belakang, saraf kejepit, dan peradangan pada tulang belakang yang mengganggu saraf
  • Cedera pada tulang belakang, kepala, atau leher
  • Gangguan pergerakan, seperti epilepsi, carpal tunnel syndrome, dan penyakit Parkinson
  • Herniasi otak
  • Infeksi otak dan saraf tulang belakang, seperti abses otak dan meningitis.
  • Kelainan kongenital, seperti spina bifida
  • Kondisi yang memengaruhi aliran cairan otak dan tulang belakang, seperti hidrosefalus
  • Tumor kelenjar hipofisis dan kelenjar endokrin

Berbagai penyakit lain yang bisa mengganggu fungsi otak serta saraf tulang belakang, seperti multiple sclerosis; dan nyeri saraf, seperti pada neuralgia trigeminal dan skiatika juga dapat ditangani oleh dokter bedah saraf.

Tindakan yang Dapat Dilakukan Dokter Bedah Saraf

Untuk menentukan diagnosis penyakit, dokter bedah saraf akan menelusuri riwayat kesehatan dan gejala yang dirasakan pasien serta melakukan pemeriksaan fisik.

Selanjutnya, dokter akan melakukan beberapa tes penunjang, misalnya tes darah, tes urine, analisis cairan otak, dan pemeriksaan radiologi, seperti foto Rontgen, CT scan, PET scan, angiografi otak, atau MRI. Dokter bedah saraf juga dapat merekomendasikan pemeriksaan aliran listrik otak atau EEG.

Setelah diagnosis dipastikan, dokter bedah saraf akan menentukan metode pengobatan yang sesuai. Untuk kasus yang ringan, penanganannya bisa tanpa operasi, misalnya dengan perubahan gaya hidup, pemberian obat-obatan, atau penggunaan alat bantu.

Namun, bila kondisi penyakit cukup parah atau perlu segera ditangani, dokter bedah saraf dapat melakukan beberapa tindakan berikut ini:

  • Kraniotomi, termasuk metode bedah otak saat pasien sadar (awake brain surgery)
  • Endoskopi otak
  • Stereotactic radiosurgery (SRS) atau penanganan tumor dengan terapi radiasi
  • Operasi pengangkatan tumor otak atau tumor jaringan saraf
  • Biopsi jaringan otak atau jaringan saraf
  • Deep brain stimulation, yang melibatkan pemasangan elektroda pada area tertentu di otak
  • Operasi untuk mengeluarkan nanah pada abses otak
  • Pemasangan selang khusus untuk mengeluarkan cairan otak yang berlebih (VP shunt surgery) dan umumnya dilakukan pada kasus hidrosefalus

Waktu yang Tepat Memeriksakan Diri ke Dokter Bedah Saraf

Gangguan pada otak dan saraf bisa berbahaya dan bahkan berakibat fatal jika tidak segera diobati. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda atau gejalanya. Gejala gangguan pada otak dan saraf dapat berupa:

  • Sakit kepala berat atau menetap, yang tidak hilang dengan obat antinyeri
  • Muntah tiba-tiba tanpa didahului rasa mual
  • Penurunan kesadaran atau koma
  • Pingsan setelah mengalami cedera kepala
  • Kejang atau gerakan tidak terkontrol pada bagian tubuh tertentu
  • Kelemahan atau kelumpuhan pada lengan dan tungkai
  • Mati rasa pada bagian tubuh tertentu
  • Gemetaran atau tremor
  • Mudah lupa atau sulit mengingat
  • Nyeri di bagian tubuh tertentu yang tidak kunjung membaik

Meski bisa saja disebabkan oleh penyakit lain, gejala-gejala tersebut sebaiknya tidak Anda abaikan karena bisa menjadi tanda adanya gangguan serius pada saraf. Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter bedah saraf agar masalahnya dapat diatasi sedini mungkin.

Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Bertemu Dokter Bedah Saraf

Anda akan bertemu dokter bedah saraf setelah mendapatkan rujukan dari dokter umum atau dokter spesialis lain. Sebelum datang memeriksakan diri ke dokter bedah saraf, Anda disarankan untuk membawa semua hasil pemeriksaan yang sudah pernah dilakukan sebelumnya.

Untuk memudahkan dokter bedah saraf dalam menentukan perawatan yang tepat, Anda dianjurkan untuk mempersiapkan beberapa hal berikut ini:

  • Daftar keluhan yang dirasakan. Sampaikan semua gejala dan keluhan yang Anda rasakan secara detail ke dokter.
  • Daftar riwayat penyakit yang pernah diderita maupun penyakit dalam keluarga, sebab beberapa penyakit saraf ada yang bersifat turunan atau disebabkan oleh penyakit tertentu.
  • Daftar obat-obatan yang sedang dikonsumsi, termasuk suplemen dan obat herbal, serta alergi yang dimiliki.
  • Catatan tentang kebiasaan sehari-hari, termasuk kebiasan tidur, kebiasaan makan, dan konsumsi minuman beralkohol.

Selain itu, minta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat konsultasi. Selain membuat Anda lebih tenang, pendamping juga dapat membantu Anda mengambil keputusan bila dokter menyarankan operasi atau tindakan tertentu.

Anda pun dianjurkan untuk mencari tahu lebih dahulu biaya yang diperlukan. Persiapkanlah dana lebih karena kemungkinan ada biaya tambahan untuk pemeriksaan penunjang.

Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan seputar manfaat dan risiko dari tindakan pembedahan yang Anda akan jalani ke dokter bedah saraf yang menangani Anda. Dengan begitu, Anda dapat lebih tenang dan siap dalam menghadapinya.