Buah dan sayur beku dianggap lebih tahan lama dan tidak mudah busuk dibandingkan buah dan sayur segar. Namun, apakah buah dan sayur beku memiliki nutrisi yang sama baiknya dengan buah dan sayur segar? Yuk, simak jawabannya dalam pembahasan berikut.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa buah dan sayur merupakan makanan yang sangat baik bagi kesehatan karena kandungan nutrisi di dalamnya, mulai dari vitamin, mineral, hingga serat. Beragam nutrisi tersebut terbukti mampu menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh.

Mengulik Kandungan Nutrisi Buah dan Sayur Beku - Alodokter

Selain buah dan sayur segar, Anda pun bisa mengonsumsi buah dan sayur beku untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari. Akan tetapi, apakah ada perbedaan kandungan nutrisi antara keduanya?

Kandungan Nutrisi Buah dan Sayur Beku

Saat ini, buah dan sayur beku banyak dijumpai di pasaran. Produk makanan ini biasanya dipilih sebagai solusi bagi Anda yang sibuk atau tidak memiliki waktu untuk mengolah buah dan sayur segar.

Namun, Anda mungkin bertanya-tanya mengenai kandungan nutrisi di dalam buah maupun sayur beku tersebut. Nah, faktanya, proses pembekuan justru bisa mempertahankan berbagai kandungan nutrisi di dalamnya.

Bahkan, sebuah penelitian menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kandungan nutrisi pada buah dan sayur beku dengan kandungan nutrisi pada buah maupun sayur segar.

Alasan Memilih Buah dan Sayur Beku

Selain praktis, konsumsi buah dan sayur beku juga dapat memberikan beragam manfaat, di antaranya:

1. Kandungan nutrisi yang terjaga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, proses pembekuan diketahui mampu mempertahankan kandungan nutrisi di dalam buah dan sayur.

Kadar vitamin A, vitamin C, serat, karotenoid, asam tokoferol, riboflavin, dan berbagai mineral pada buah dan sayur beku sangat mirip dengan nutrisi yang terkandung di dalam buah dan sayur segar.

2. Tanpa zat aditif

Proses pembekuan umumnya dilakukan untuk mengawetkan bahan makanan, termasuk buah dan sayur beku. Oleh karena itu, buah dan sayur beku umumnya bebas dari zat aditif, seperti pemanis buatan, garam, maupun bahan-bahan kimia yang biasanya digunakan sebagai bahan pengawet.

Meski begitu, Anda tetap perlu memperhatikan label nutrisi di kemasan. Pasalnya, ada pula beberapa produk buah maupun sayur beku yang tinggi garam atau mengandung pemanis buatan. Ini perlu dihindari terutama pada penderita penyakit tertentu, seperti diabetes dan hipertensi.

3. Proses panen saat matang

Agar bisa sampai di pasar atau supermarket dengan kondisi baik, buah dan sayur segar biasanya sudah dipetik sebelum matang. Lain halnya dengan buah dan sayur beku yang dibekukan sesaat setelah matang sempurna.

Padahal, kandungan nutrisi dalam buah dan sayur mencapai puncaknya ketika mereka matang dengan sempurna dan alami di pohon atau tanah.

Jadi, tak perlu lagi merasa ragu atau khawatir dengan kandungan nutrisi dalam buah dan sayur beku. Proses pembekuan tidak akan menghilangkan kandungan nutrisi di dalamnya dan justru berfungsi untuk mempertahankan kandungan nutrisinya.

Namun, bagaimanapun konsumsi buah dan sayur beku juga memiliki risiko tertentu, seperti keracunan makanan akibat kontaminasi kuman. Oleh karena itu, pastikan kemasan masih tersegel dengan baik, perhatikan tanggal kedaluwarsa, dan segera simpan dalam freezer setelah membelinya.

Berbeda dengan buah dan sayur segar yang hanya bertahan 3–4 hari, buah atau sayur beku umumnya bisa tahan selama 12 bulan bila disimpan dalam suhu dan cara penyimpanan yang tepat, yaitu diletakkan di dalam wadah yang tertutup rapat.

Pilihan untuk mengonsumsi buah dan sayur beku atau segar tergantung pada kebutuhan tiap orang. Hal terpenting adalah jangan sampai Anda kekurangan asupan buah dan sayur, sebab mengonsumsi buah dan sayur beku lebih baik daripada tidak mengonsumsi buah dan sayur sama sekali.

Anda bisa mengolah buah dan sayur beku menjadi jus, smoothies, atau menambahkannya ke dalam salad. Bila Anda masih memiliki pertanyaan mengenai kandungan nutrisi atau porsi yang tepat untuk mengonsumsi buah dan sayur, jangan ragu bertanya kepada dokter, ya.