Manfaat ikan teri untuk anak tak kalah banyak jika dibandingkan dengan jenis ikan populer lain, misalnya salmon. Walau ukurannya mini, ikan teri mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak.

Ikan teri jenis anchovy atau Stolephorus sp memiliki warna sisik keperakan dengan punggung berwarna biru kehijauan. Di Indonesia, ikan kecil ini banyak ditemukan di beberapa perairan, seperti perairan di Sumatera dan Jawa.

Manfaat Ikan Teri untuk Anak Berdasarkan Kandungannya - Alodokter

Dibandingkan dengan ikan lain yang berukuran besar, ikan teri tergolong lebih murah dan mudah ditemukan. Ikan ini juga cenderung mengandung merkuri yang sedikit karena ukurannya yang kecil.

Sesuai Kandungannya, Ini Manfaat Ikan Teri untuk Anak

Nutrisi yang terkandung di dalam ikan teri dapat menunjang kesehatan, khususnya pada anak-anak. Berikut ini adalah manfaat ikan teri untuk anak sesuai dengan kandungannya:

1. Kalsium

Dalam 100 gram ikan teri terkandung sekitar 147 miligram kalsium. Kadar kalsium ini lebih tinggi dibandingkan ikan salmon dan tuna, lho. Oleh karena itu, ikan teri bisa jadi pilihan sumber kalsium yang baik untuk anak.

Kalsium berperan dalam membangun tulang dan gigi yang kuat, menjaga kesehatan jantung, dan membuat saraf dan otot bekerja dengan baik. Nutrisi ini juga dibutuhkan anak agar ia terlindung dari penyakit rakitis.

2. Omega-3

Asam lemak omega-3 adalah jenis asam lemak baik yang dibutuhkan anak untuk pertumbuhan dan perkembangan otak. Tidak hanya itu, asam lemak omega-3 juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tidur, meningkatkan fokus, dan mengurangi risiko terjadinya asma pada anak.

Jarang orang yang tahu bahwa ikan teri bisa dijadikan sumber omega-3 untuk anak, padahal dalam 100 gram porsi ikan teri terkandung 1 gram asam lemak omega-3. Jumlah ini setara atau bahkan lebih tinggi daripada kebanyakan ikan lainnya.

3. Protein

Kandungan protein ikan teri hampir setara dengan ikan lainnya. Tiap 100 gram ikan teri mengandung 20 gram protein. Namun, karena porsi ikan teri lebih kecil, diperlukan sumber protein lain untuk memenuhi kebutuhan anak per harinya.

Protein dibutuhkan anak sebagai sumber energi dan untuk memelihara jaringan tubuh, mencegah kerontokan rambut, mendukung kesehatan kulit, serta menunjang tumbuh kembang anak.

4. Zat besi

Kehadiran zat besi sangat penting dalam pembentukan hemoglobin, yaitu komponen sel darah merah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, kekurangan zat besi bisa berdampak pada tumbuh kembang anak.

Dalam 100 gram ikan teri, terkandung sekitar 3 miligram zat besi. Nilai ini lebih tinggi dari kandungan zat besi dalam 100 gram bayam lho, Bun. Jadi, ikan teri juga bisa dijadikan sumber zat besi untuk Si Kecil, terutama jika dia kurang menyukai sayur-sayuran.

5. Vitamin A

Siapa bilang ikan nggak mengandung vitamin? Ikan teri termasuk ikan yang mengandung sekitar 15 µg vitamin A, lho. Vitamin ini memiliki peran penting pada mata bahkan untuk perbaikan jaringan dan tulang. Selain itu, vitamin A juga dapat memperkuat imunitas tubuh agar Si Kecil nggak gampang sakit.

6. Vitamin E

Vitamin E memiliki sifat antioksidan yang mampu menangkal efek dari paparan radikal bebas dan baik untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Ini juga berlaku untuk Si Kecil, lho.

Jumlah vitamin E pada 100 gram ikan teri sekitar 0,6 mg. Walaupun nggak banyak, jumlah ini tetap bisa membantu memenuhi kebutuhan vitamin E harian anak jika dikombinasikan bersama makanan bergizi lainnya.

7. Vitamin K

Sama halnya seperti vitamin E, jumlah vitamin K dalam ikan teri tak begitu banyak, hanya 0,1 µg vitamin K per 100 gramnya. Vitamin K bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah sehingga mampu menghentikan pendarahan akibat luka atau cedera.

Setelah mengetahui nutrisi yang terkandung di dalam ikan teri, kini Bunda bisa mencoba memberikan ikan kecil ini dalam menu-menu makanan Si Kecil. Ada banyak lho macam-macam resep yang bisa Bunda coba.

Karena rasanya yang kuat dan gurih, Bunda bisa menjadikannya topping untuk salad atau tumisan sayur, agar Si Kecil bisa lebih tertarik makan sayur. Selain itu, Bunda juga bisa menggorengnya untuk dijadikan camilan atau menjadikannya campuran pada nasi goreng.

Akan tetapi, bila Si Kecil mengalami gejala seperti gatal-gatal, merah di kulit, hingga sesak napas setelah mengonsumsi ikan teri, kemungkinan ia memiliki alergi terhadap ikan ini. Bila ini terjadi, segera bawa ia ke dokter untuk mendapatkan penanganan ya, Bun.