Metrorrhagia adalah istilah medis untuk perdarahan yang terjadi di antara periode menstruasi. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya stres dan kekurangan nutrisi. Untuk menangani metrorrhagia, dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan penyebabnya.

Metrorrhagia termasuk jenis perdarahan abnormal dari vagina. Kondisi ini bisa dialami oleh wanita di segala usia. Namun, lebih sering terjadi pada wanita usia 45 tahun ke atas dibandingkan remaja.

Metrorrhagia, Perdarahan Abnormal di Luar Siklus Menstruasi - Alodokter

Selain faktor usia, ada beberapa faktor lain yang juga bisa meningkatkan risiko wanita mengalami metrorrhagia. Faktor tersebut meliputi penyakit menular seksual, tumor di rahim, maupun riwayat aborsi.

Berbeda dengan menorrhagia yang mengakibatkan perdarahan menstruasi berat, metrorrhagia mengakibatkan perdarahan di luar siklus mensturasi.

Penyebab Metrorrhagia

Metrorrhagia dapat disebabkan oleh berbagai hal. Berikut ini adalah beberapa penyebabnya:

1. Stres

Stres bisa menyebabkan tubuh memproduksi hormon stres atau kortisol. Hormon ini akan memengaruhi kemampuan tubuh dalam produksi kadar hormon yang memicu haid, yaitu estrogen dan progesteron.

Nantinya, hal itu bisa mengganggu siklus menstruasi dan mungkin menyebabkan adanya perdarahan antarperiode menstruasi.

2. Mensturasi pertama

Menstruasi pertama (menarche) juga bisa menyebabkan metrorrhagia. Ini karena saat pertama kali mengalami menstruasi, kadar hormon di dalam tubuh wanita belum seimbang sehingga wajar jika siklus haidnya belum lancar.

Kondisi ini juga kerap mengakibatkan perdarahan di luar siklus haid. Perdarahan yang muncul biasanya berupa flek darah yang warnanya bisa kecokelatan atau merah cerah.

3. Malnutrisi

Wanita yang kurang gizi atau malnutrisi cenderung memiliki siklus menstruasi tidak teratur dan mengalami perdarahan tidak normal di luar siklus haid. Penyebab metrorrhagia pada kondisi malnutrisi adalah karena tubuh tidak memiliki cukup gizi dan hormon untuk memproduksi sel telur (ovulasi) serta memicu menstruasi.

4. Kontrasepsi

Penggunaan kontrasepsi, seperti pil KB, yang mengandung kombinasi estrogen dan progesteron dapat pula menyebabkan metrorrhagia. Penggunaan awal atau penghentian kontrasepsi yang mengandung hormon bisa mengakibatkan perdarahan di luar menstruasi.

5. Menopause

Saat memasuki masa menopause, wanita akan mengalami perubahan kadar hormon yang memicu haid di dalam tubuhnya. Kondisi ini pada akhirnya dapat menyebabkan metrorrhagia.

6. Obat pengencer darah

Konsumsi obat-obatan, misalnya obat pengencer darah, juga bisa menyebabkan metrorrhagia. Itu karena pemakaian obat tersebut bisa meningkatkan risiko wanita mengalami perdarahan, termasuk keluar darah dari vagina. Contoh jenis obat pengencer darah tersebut adalah warfarin.

7. Suplemen

Selain obat pengencer darah, konsumsi suplemen tertentu, misalnya ginseng, bisa meningkatkan risiko mengalami perdarahan di luar menstruasi. Belum ada penjelasan terkait hal ini, tetapi diduga karena zat tertentu dalam ginseng bisa memengaruhi kadar hormon reproduksi.

Perlu diketahui bahwa metrorrhagia juga bisa menjadi gejala yang menjadi tanda gangguan atau masalah kesehatan tertentu. Gangguan dan masalah kesehatan tersebut meliputi sindrom ovarium polikistik (PCOS), endometriosis, peradangan serviks, peradangan rahim, kanker serviks, dan kanker vagina.

Penanganan Metrorrhagia

Secara umum, penanganan metrorrhagia dilakukan oleh dokter sesuai penyebab yang mendasarinya. Berikut ini adalah beberapa pilihan penanganan yang dapat dilakukan dokter untuk mengatasi metrorrhagia:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), untuk mengurangi kehilangan banyak darah dan kram perut yang mungkin menyertai metrorrhagia
  • Progesteron, untuk mengatasi perubahan kadar hormon dan menghentikan perdarahan abnormal
  • Penggantian jenis alat kontrasepsi, bila metrorrhagia disebabkan oleh konsumsi pil KB kombinasi
  • Kuret, bila metrorrhagia disertai perdarahan yang lama dan penebalan dinding rahim

Itulah penjelasan mengenai penyebab dan penanganan metrorrhagia yang umum dianjurkan oleh dokter. Meski terkesan sepele, kondisi ini perlu ditangani dan tidak boleh dihiraukan, terutama jika sudah mengganggu kualitas hidup.

Oleh karena itu, jika sering mengalami perdarahan atau flek berwarna cokelat tua, merah, atau merah muda di luar menstruasi, Anda disarankan periksakan diri ke dokter guna memastikan apakah penyebab kondisi tersebut memang metrorrhagia dan memperoleh penanganan yang tepat.